Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Komunikasi dan Kepedulian antar anggota Keluarga Dibutuhkan untuk Cegah Kejadian Bunuh Diri

Rokom by Rokom
03 November 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Di Indonesia kejadian bunuh diri cenderung meningkat. Berdasarkan data World Federation of Mental Health (WFMH) setiap 40 detik seseorang di suatu tempat di dunia meninggal akibat bunuh diri. Data kepolisian menunjukkan ada sebanyak 981 kasus kematian karena bunuh diri pada tahun 2012 dan 921 kasus pada tahun 2013, sedangkan pada bulan Februari 2014, dilaporkan  457 kasus kematian akibat bunuh diri ini.

Data WHO tahun 2012 menyatakan bahwa hasil penelitian selama 10 tahun di 172 negara menunjukkan lebih dari 800.000 orang di dunia   melakukan bunuh diri setiap tahunnya. Pada tahun yang sama, estimasi WHO menunjukkan bahwa kejadian bunuh diri di Indonesia adalah 4,3% per 100.000 populasi. Terkait hal tersebut, diperlukan upaya deteksi dini dan pencegahan bunuh diri.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), saat membuka kegiatan Lokakarya dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia tahun 2016 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (2/11). Acara hari ini dihadiri oleh para pejabat eselon 1 di lingkungan Kementerian Kesehatan, perwakilan dari Kepolisian Republik Indonesia, perwakilan Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa seluruh Indonesia, perwakilan Kadinkes provinsi seluruh Indonesia, dan perwakilan organisasi profesi dan praktisi.

Tema nasional Lokakarya dalam rangka Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Tahun 2016 ini adalah: Meningkatkan Hubungan, Komunikasi dan Kepedulian dalam Keluarga terhadap Pencegahan Bunuh Diri. Lokakarya ini diselenggarakan dalam rangka advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pencegahan bunuh diri guna memberikan informasi dan edukasi dalam mengenali secara dini risiko percobaan bunuh diri.

“lokakarya ini juga penting dalam memberikan pertolongan pertama dan mencari pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, serta memberikan informasi mengenai tantangan yang kita hadapi dengan semakin meningkatnya kejadian bunuh diri dengan berbagai cara tanpa memandang usia”, ujar Menkes.

Menurut Menkes mayoritas rentang usia pelaku bunuh diri mencakup kelompok umur remaja dan dewasa muda. Kelompok umur ini dalam perkembangannya rentan dalam menghadapi masalah pribadi, lingkungan yang berhubungan dengan identitas diri, kemandirian, situasi dan kondisi di rumah, lingkungan sosial, serta hak dan kewajiban yang dibebankan oleh orangtua mereka. Hal ini didukung oleh data WHO, bahwa bunuh diri adalah penyebab kematian nomor dua tertinggi pada kelompok umur 15-29 tahun pada tahun 2012.

“Karena periode transisi dari kanak-kanak ke remaja merupakan fase tumbuh kembang secara biologis yang bergejolak dalam menemukan identitas diri serta pembentukan kepribadiaannya”, pungkas Menkes.

Menkes juga menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat terkait pencegahan kejadian bunuh diri, antara lain:

  • Agar keluarga, guru, dan masyarakat menanamkan nilai-nilai kesehatan jiwa sejak awal kehidupan anak-anak kita guna mengurangi dan mencegah kejadian bunuh diri.
  • Agar pelayanan kesehatan dasar diberdayakan supaya mampu mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan merujuk orang yang berisiko tinggi melakukan tindakan bunuh diri di masyarakat.
  • Agar jumlah tenaga ahli dalam penangangan masalah kesehatan jiwa ditingkatkan, seperti: psikiater serta psikolog kllinis dan tenaga professional lainnya.

Selain itu Menkes juga menghimbau seluruh masyarakat mampu mengenali masalah kesehatan jiwa sejak dini sehingga dapat melakukan penanganan lebih awal, karena keluarga sehat dimulai dari jiwa yang sehat dan jiwa yang sehat akan membantuk keluarga sehat dan bahagia.

“Saya berharap agar lokakarya ini menghasilkan rekomendasi yan bermanfaat bagi pencegahan dan penurunan masalah bunuh diri di tanah air kita dan dapat dimplementasikan”, tambah Menkes.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

2-11-2016 Kunungan Kerja Sesjen ke Medan

blank

Pekan Deteksi Kanker pada Perempuan di Medan, 500 Pengunjung Pasar Petisah Dites IVA dan SADANIS

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.