Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 02/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Enam Negara GHSA Bahas Pengembangan Health Security Assessment Tool

Rokom by Rokom
19 Desember 2016
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Sebanyak 6 negara anggota GHSA yaitu Finlandia, Korea, Arab Saudi, Amerika Serikat, India, serta delegasi WHO, FAO, dan dari Bank Dunia (World Bank), berkumpul di Bali untuk membahas Pengembangan Health Assesment Tools.

Menkes Nila F. Moeloek dalam sambutaannya saat membuka acara Pertemuan GHSA Steering Group dan Gugus Tugas Teknis Pengembangan Health Security Asessment Tool di Bali, Rabu (14/12), menegaskan bahwa dunia telah mengalami kejadian yang tidak biasa terkait dengan penyakit menular, seperti Ebola, Mers-Cov dan sekarang Zika. Kondisi ini menimbulkan ancaman keamanan kesehatan global.

Beberapa dari wabah tersebut menyebabkan kerugian yang besar; dalam aspek kehidupan masyarakat serta aspek sosial ekonomi, sehingga berdampak keamanan nasional dan global. Beberapa penyakit ini menyebar dengan cepat di seluruh perbatasan antara lain karena kapasitas tidak cukup untuk mencegah, mendeteksi, dan respon oleh sebagian besar negar termasuk yang terkena dampak. Oleh Karena itu, diperlukan pengembangan alat penilai jaminan kesehatan dalam rangka menyediakan jaminan kesehatan yang efektif.

Menurut Menkes di bawah kolaborasi GHSA, komitmen bersama untuk membangun dunia yang aman dan terjamin dari ancaman kesehatan telah membuat beberapa kemajuan penting. Pada awal dibentuknya GHSA dipimpin oleh Amerika Serikat pada tahun 2014, bergantian kepada Pemerintah Finlandia pada tahun 2015 dan Pemerintah Indonesia pada tahun 2016. Pada awal tahun ini salah satu pencapaian penting yang didapat adalah pengembangan Joint External Evaluation (JEE) Tool oleh World Health Organization (WHO).

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada semua pihak atas kerja kerasnya dan Komitmen tanpa akhir. Semua itu telah membawa kita sampai pada saat ini”, ujar Menkes.

Penilaian JEE dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesenjangan negara dan memungkinkan negara-negara untuk memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak dalam sistem jaminan kesehatan mereka untuk menjadi lebih siap dalam menghadapi ancaman pandemi Kesehatan.

Health Security Financing Assessment Tool

Pertemuan GHSA juga ditandai dengan dimulainya kerja sama yang difasilitasi Bank dunia dalam penyusunan kerangka kerjasama Health Security Financing Assessment Tool (HSFAT) dengan 4 negara antara lain Indonesia, Kamboja, Laos, dan Myanmar. HSFAT sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi kendala kritis dan kesempatan untuk membangun sistem pembiayaan yang mampu mempercepat dan perkembangan yang berkelanjutan menuju jaminan kesehatan yang efektif.

Kerangka dari HSFAT sendiri dibangun berdasarkan protokol JEE yang menggabungkan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) dan 11 Paket Aksi GHSA dengan tujuan untuk mencegah, melindungi, mengkontrol dan memberikan pelayanan kesehatan sebagai respon dalam menghadapi penyakit yang menyebar secara internasional dengan cara yang memadai dan hanya terbatas kepada kesehatan masyarakat.

The HSFAT ini terdiri dalam empat bagian antara lain; Pengaturan Jaminan Kesehatan; Pembiayaan untuk Jaminan Kesehatan; Pembiayaan untuk Pencegahan dan Deteksi; dan Pembiayaan untuk Respon dan Pemulihan. Diharapkan dengan pertemuan ini para anggota yang terlibat dapat menyepakati metodologi dan proses dalam menyusun draft HSFAT.

“Kami mengambil catatan penting bahwa pentingnya HSFAT adalah untuk mengidentifikasi kendala penting  dan melihat peluang untuk membangun sistem pembiayaan kesehatan, yang akan mempercepat kemajuan menuju Universal Health Coverage (UHC)”, kata Menkes.

Menkes juga mengingatkan untuk meningkat kerjasama multi sektor seperti ditingkat pemerintahan, organisasi non-pemerintah, dan swasta karena untuk mencapai jaminan kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja tetapi membutuhkan kolaborasi berbagai pihak.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Kemenkes Fokus Tekan Kejadian Penyakit Berpotensi KLB pada Pengungsi Gempa Pidie Jaya

blank

Intervensi Kesehatan di Pengungsian Terus Dilakukan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.