Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 09/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Indonesia Tuan Rumah Pertemuan Intercountry Consultations on Mass Gatherings Preparedness and Management

Rokom by Rokom
23 Februari 2017
Reading Time: 4 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Mass Gatherings atau perkumpulan massa adalah sebuah kegiatan yang diikuti oleh massa yang banyak, dimana dapat menimbulkan resiko meningkatnya gangguan kesehatan. Di Indonesia, contoh mass gathering adalah pelaksanaan Ibadah Haji dan Asian Games yang tidak lama lagi akan digelar. Mass gatherings terjadi hampir di seluruh negara. Oleh karena itu koordinasi dan kolaborasi antar negara sangat diperlukan dalam menangani resiko-resiko yang terjadi selama kegiatan mass gatherings tersebut.

Pagi ini, Selasa (21/2), sejumlah negara anggota WHO di wilayah SEAR (South East Asia Region) dan EMRO (Eastern Mediteranian Region) turut hadir berkumpul di Indonesia dalam kegiatan Intercountry Consultations on Mass Gatherings Preparedness and Management untuk membicarakan masalah haji sebagai salah satu topik yang diangkat. Pembahasan mengenai isu haji merupakan kali pertama diselengarakan WHO. Indonesia menjadi tuan rumah pada pertemuan selama 2 hari ini.

Acara yang diselenggarakan di Meeting Room Hermitage Hotel ini dibuka oleh Dr. Slamet, MPH selaku Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi Kementerian Kesehatan RI.

Dr. Slamet menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan mengapresiasi apabila pembahasan seputar haji dapat menjadi topik diskusi dalam pertemuan kali ini. “Kita harus melihat dari pengalaman yang ada, kita harus terus meningkatkan kebijakan dan praktek kita, hal ini karena Kementerian Kesehatan bertanggung jawab atas kesehatan haji, baik sebelum, selama dan setelah pelaksanaan”, tegasnya.

Lebih lanjut, Dr. Slamet menerangkan bahwa Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan beberapa kebijakan sebagai panduan informasi untuk kesehatan haji dan kondisi kesehatan haji atau istithaah untuk haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Muchtaruddin Mansyur, MS, SpOK, Ph.D menambahkan bahwa “istithaah itu adalah mampu artinya jamaah dalam kondisi fit/sehat dan tidak rentan”. Untuk mengetahui jamaah dalam kondisi mampu ialah dengan melakukan beberapa pemerikasaan kesehatan. Ini merupakan tugas pemerintah untuk memastikan bahwa jamaah haji yang akan berangkat adalah dalam kondisi yang baik. Pemerikasaan kondisi kesehatan jamaah dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan tingkat kabupaten/kota, pusat kesehatan dan atau Rumah Sakit. Waktu pemeriksaan adalah dua tahun sebelum keberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi.

Hal lain yang penting untuk dilakukan ialah Pemerintah harus menentukan status kesehatan jamaah haji yang diklasifikasikan sebagai jamaah risiko tinggi atau bukan risiko tinggi. Status kesehatan yang dikategorikan dalam risiko tinggi ialah jamaah dengan usia 60 tahun atau lebih dan pernah tercatat memiliki faktor risiko kesehatan dan masalah kesehatan potensial yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan ibadah haji.

Dalam kegiatan konsultasi antar negara ini, masing-masing perwakilan negara berbagi pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan banyak masa. Seperti disampaikan oleh dr. Bardan Jung Rana dari WHO SEARO bahwa saat ini perlu membahas peluang dari Indonesia yang menyelenggarakan kegiatan Perkumpulan Masa untuk menyiapkan sarana dan prasarana serta sumber daya yang ada.

Selain itu, tidak lama lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games yang dihadiri banyak massa. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan semua sumber daya yang ada, seperti akses ke pelayanan kesehatan, transportasi yang aman, dll. Secara tidak langsung negara yang menyelenggarakan kegiatan perkumpulan massa memiliki kesempatan dan kendala dalam penyelenggaraannya. Kesempatannya ialah negara tersebut dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat digunakan secara jangka panjang kedepannya. Sedangkan kendalanya adalah lebih kepada timbulnya resiko penyakit menular yang disebabkan banyaknya orang asing yang masuk ke sebuah negara.

Untuk fokus pembahasan terkait perkumpulan masa keagamaan seperti Umrah dan Haji, perwakilan dari WHO Regional Office for Eastern Mediterranean dr. Mamunur Rahman Malik menjelaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi menyusun kebijakan persyaratan kesehatan sesuai bukti yang ada. Seluruh negara harus berbagi informasi tentang kondisi negara masing-masing sehingga Pemerintah Arab Saudi dapat menyusun kebijakan kesehatan untuk haji sesuai dengan kebutuhan.

Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan Health Advisories Recommendations untuk mengurangi infeksi menular selama kegiatan Mass Gathering, antara lain menggunakan masker atau sapu tangan saat berada dikeramaian dan saat bersin atau batuk; tidak menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan apabila belum dicuci dengan air; menyapa orang lain hanya dengan berjabat tangan (hindari kontak langsung); gunakan vaksin untuk menjaga kondisi tubuh.

dr. Mamunur menambahkan, “Pemerintah Arab Saudi pasti melakukan screening disetiap entry point bersama WHO sebagai penilai untuk meminimalisir potensi resiko peningkatan penyakit yang dapat terjadi”. Pemerintah Arab Saudi terus melihat keadaan kondisi daerah-daerah yang menjadi pusat kegiatan perkumpulan massa, apa yang sudah ada dan apa yang belum ada, untuk dapat ditingkatkan sarana dan prasarananya. “Semua ini dilakukan agar kita memiliki kesehatan yang baik kedepannya”, tegasnya.

Perhatian khusus juga diberikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan mengedepankan kebijakan kesehatan masyarakat melalui upaya promotif preventif untuk mendukung penanggulangan faktor resiko pesakitan. Seperti disampaikan oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dr. Ahmad Yurianto, “Kementerian Kesehatan menyediakan perawatan darurat dan layanan tambahan untuk mengontrol faktor risiko kesehatan seperti : pemberian imunisasi, surveillance, pengendalian wabah dan respon, Hygiene-Sanitasi dan upaya Kesehatan Lingkungan, komunikasi risiko dan komunitas upaya kesadaran, serta manajemen data, termasuk rekaman, pelaporan, dan penyebaran informasi”

Bentuk perhatian lainnya yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi kegiatan mass gathering, ialah dengan menyiapkan pelayanan medis selama kegiatan mass gathering berlangsung, seperti : penyediaan layanan perawatan kesehatan di sekitar lokasi acara; penyediaan tambahan tenaga medias profesional jika diperlukan yang meliputi dokter, perawat, pekerja ambulans, paramedis, teknisi medis darurat dan bantuan individu terlatih pertama; penyediaan pusat pelayanan medis tambahan atau posko kesehatan; serta penyediaan layanan ambulans tambahan dan layanan kesehatan rujukan lainnya, pungkasnya.

Melalui pertemuan ini diharapkan seluruh negara anggota dan penyelengara kegiatan Mass Gatherings dapat meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar negara untuk menakan angkat pesakitan dan resiko kematian yang dapat terjadi selama kegiatan Mass Gatherings.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan

Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Awas! Beredar Surat Palsu Mengatasnamakan Kementerian Kesehatan Terkait Pengembangan Program SATU SEHAT

9 Februari 2023
blank

RSCM Masuk Peringkat 36 The Most Reputable Academic Medical Center 2023

8 Februari 2023
blank

Kemenkes Kejar Target Semua RS Bisa Layani Pasien Kanker

7 Februari 2023
blank

Dukung Peningkatan Layanan Jantung Anak di Indonesia, IDAI-PERKI Tandatangani MoU

6 Februari 2023
blank

Deteksi Dini Stroke, RS PON Hadirkan Layanan Unggulan Brain Check Up

7 Februari 2023
blank

Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut Pada Anak, Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif

6 Februari 2023
Next Post
blank

Penyampaian dan Pengumuman Hasil pengadaan CPNSD dari PTT Kemenkes, Balai Kartini Jakarta (21/2)

Ibu Negara Iriana Jokowi mengunjungi dan berdialog langsung dengan peserta cek kesehatan kanker serviks dan payudara dengan metode IVA di Kecamatan Kerjo, Karanganyar Jawa Tengah, Selasa (21/2)

Kunjungi Karanganyar, Ibu Negara Tunjukkan Dukungan Terhadap Pengendalian Kanker

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.