Jakarta, 20 Maret 2017
Dalam rangka menjamin penyelenggaraan kesehatan haji terutama saat jemaah haji berada di Arab Saudi, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp,M(K), mengharapkan adanya tambahan jumlah tenaga kesehatan haji Indonesia yang akan bertugas. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah jemaah haji Tahun 2017 yang cukup besar.
“Kiranya keberadaan tim kesehatan haji dapat ditingkatkan jumlahnya mengingat jumlah jemaah haji telah mencapai 221.000 orang”, ujar Menkes pada Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara Jakarta, Senin siang (20/3).
Menkes mengharapkan adanya penambahan jumlah Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) pada penyelenggaraan kesehatan haji 2017. Hal ini dikarenakan terdapat peningkatan jumlah jemaah haji menjadi 221.000 jemaah haji dengan jumlah kloter lebih kurang sebanyak 505 kloter, bertambah 121 kloter dari sebelumnya hanya 384 kloter. TKHI yang bekerja di setiap kloter terdiri dari satu orang dokter dan dua orang perawat. Selain itu, diperkirakan sebanyak 10% dari total kloter, yakni 51 kloter merupakan kloter risiko tinggi (Risti) yaitu kelompok jemaah haji dengan usia > 60 tahun dan menyandang penyakit kronis. Kloter risti memerlukan tambahan tenaga kesehatan sebanyak 2 dokter dan 3 perawat (semula 1 dokter dan 2 perawat), sehingga perlu penambahan 102 orang petugas kesehatan.
Selanjutnya, pada penyelenggaraan kesehatan haji pada tahun sebelumnya, sejumlah 306 PPIH Arab Saudi bidang kesehatan bertugas di setiap sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di bandara, mekkah dan Madinah serta di pos klinik saat Arafah, Musdalifah dan Mina. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terdiri dari tim promotif preventif (TPP), tim kuratif rehabilitatif (TKR), dan tim gerak cepat (TGC) dan tenaga pendukung kesehatan yang direkruit dari mukimin Arab Saudi yang diberikan pelatihan dasar kesehatan. Mengingat jumlah jemaah haji tahun ini sebanyak 221.000 dan jumlah pondokan/hotel dalam setiap kloter menjadi lebih banyak, serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di KKHI Mekkah yang semula 150 tempat tidur menjadi 250 tempat tidur. Maka dibutuhkan pula tambahan sebanyak 80 orang tenaga PPIH Arab Saudi bidang kesehatan dari semula 306 orang menjadi 386 orang.
“Tidak mungkin kami dapat bekerja optimal dengan jumlah Jemaah haji yang begitu besar. Bila tidak ditambah, khawatir pelayanan kesehatan haji akan keteteran”, imbuh Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP 196110201988031013