Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Minggu, 15/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kemenkes Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Daerah Melalui Riset Etnografi

Rokom by Rokom
03 April 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Parade Hasil Riset Etnografi Kesehatan dan Riset Intervensi Kesehatan di Gd. Siwabessy, Senin (3/4). Pentingnya riset dilakukan agar bisa dipakai pintu masuk untuk mengubah perilaku masyarakat terutama di bidang kesehatan.

Parade Hasil Riset Etnografi Kesehatan dan Riset Intervensi Kesehatan di Gd. Siwabessy, Senin (3/4). Pentingnya riset dilakukan agar bisa dipakai pintu masuk untuk mengubah perilaku masyarakat terutama di bidang kesehatan.

Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 3 April 2017

Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI melakukan riset etnografi di beberapa wilayah di Indonesia untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat. Terdapat 87 riset yang mencakup riset etnografi kesehatan dan riset intervensi kesehatan.

Kepala Badan Litbang Kesehatan Kemenkes dr. Siswanto, MPH, DTM mengatakan riset penting dilakukan untuk memudahkan penerapan kebiasaan hidup sehat melalui adat atau tradisi yang berlaku di setiap daerah.

“Pentingnya riset dilakukan agar bisa dipakai pintu masuk untuk mengubah perilaku masyarakat terutama di bidang kesehatan. Dari 87 riset yang sudah dilakukan, ada 72 buku hasil riset yang sudah terbit, bulan depan akan terbit lagi 15 buku,” kata dr. Siswanto pada Parade Riset Etnografi Kesehatan dan Riset Intervensi Kesehatan Berbasis Budaya di Gd. Kementerian Kesehatan, Senin (3/2).

Riset ini telah dilakukan sejak 2012 pada etnis-etnis tertentu yang diduga ada hubungan antara perilaku dan status kesehatan. Riset dilihat dari perilaku masyarakat yang nampak, kemudian dilakukan intervensi kesehatan berbasis budaya.

Riset Intervensi Kesehatan, kata dr. Siswanto, tidak bisa diseragamkan di seluruh Indonesia karena budaya lokal yang berbeda. Riset intervensi ini baru dilakukan dua tahun terakhir berdasarkan dari riset-riset etnografi sebelumnya.

Riset budaya Suku Lanny di Papua misalnya, melalui upacara bakar batu atau disebut Barapen mereka menghidangkan menu daging babi yang dimasak secara khusus dengan dipanggang menggunakan batu yang dipanaskan. Susunan bakar batu dari bawah disimpan daun sebagai alas, kemudian tumpukan batu, tumpukan sayuran, babi di atasnya, ditutup dengan sayuran, kemudian tumpukkan batu, dan susunan paling atas disimpan setumpukan daun kering.

Dari riset etnografi Suku Lanny ditemukan bahwa upacara Barapen sebagai wahana perdamaian dan kekerabatan antar warga. Namun, cara masak seperti itu menyebabkan daging matang kurang sempurna, sehingga menyebabkan penularan cacing pita lebih mudah. Rekomendasi yang dilakukan, yakni dilakukan intervensi kepada pihak gereja dan pengembala ikut memberdayakan masyarakat dan pihak dinas peternakan untuk mengawasu pelaksanaan upacara Barapen, serta meningkatkan kesehatan babi. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah berupa promosi kesehatan.

Selain itu, pada riset yang dilakukan di Pamekasan, Jawa Timur soal Daging Jube’ (kusta), ditemukan  beberapa mitos bahwa Daging Jube’ merupakan penyakit yang disebabkan karena kutukan setan, dan penderita akan dikucilkan, juga diakibatkan karena berhubungan suami istri saat istri menstruasi, dan digigit kutu busuk dari kursi yang diduduki penderita Daging Jube’.

Lantas, intervensi yang dilakukan yakni mengadakan pendidikan tentang kusta kepada keluarga penderita, penyuluhan pada masyarakat bahwa kusta bisa disembuhkan, klebun dan aparat desa melaporkan apabila menemukan penderita kusta, serta memberi peran Kyai untuk menyadarkan masyarakat tentang penyakit kusta. Tindak lanjut yang akan dilakukan pemerintah daerah berupa program Pamekasan Eliminasi Kusta, dan Obati Sampai Sembuh.

Rencananya riset ini akan dilakukan setiap tahun, sehingga nantinya akan terpetakan seperti apa budaya kesehatan di semu etnis di Indonesia. Oleh karenanya hasil riset akan dijadikan buku sehingga pembaca dapat mengerti seluruh pemetaannya.

“Riset etnografi kesehatan ini kan pendekatan kualitatif, jadi biasanya si peneliti akan terjun ke masyarakat dengan menetap bersama mereka selama dua bulan. Mudah-mudahan ini menjadi pendekatan baru dalam mengubah perilaku masyarakat,” kata dr. Siswanto.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
blank

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
blank

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
blank

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
blank

TBC Sebabkan Dua Kematian Setiap Lima Menit, Menkes Serukan Aksi Nasional

11 Juni 2025
blank

Pendampingan Penuh Empati Cegah Risiko Masalah Kesehatan Jiwa pada Jemaah Haji

12 Juni 2025
Next Post
blank

Japanese Enchepalitis Berkorelasi dengan Banyaknya Area Persawahan, Peternakan Babi dan Burung Rawa

????????????????????????????????????

Kunjungan Kerja Sekretaris Jenderal Kemenkes ke Provinsi Kalimantan Barat (3/4)

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Kepulangan Jemaah Haji Dimulai, Tim Medis Standby Siang Malam

14 Juni 2025
Umum

RS Kemenkes Riau Resmi Dibangun, Hadirkan Layanan Premium dan Teknologi Canggih

13 Juni 2025
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.