Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Cegah Depresi: Yuk, Curhat!

Rokom by Rokom
06 April 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Perwakilan WHO Indonesia Dr. Jihane Tawilah (tengah) menjelaskan materi terkait Depresi di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kamis (6/4) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia yang jatuh setiap tanggal 7 April.

Perwakilan WHO Indonesia Dr. Jihane Tawilah (tengah) menjelaskan materi terkait Depresi di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kamis (6/4) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia yang jatuh setiap tanggal 7 April.

Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 6 April 2017

Curhat atau curahan hati, sebuah akronim yang sudah terdengar familiar. Hampir setiap orang pernah melakukan Curhat, baik itu tatkala mendapatkan kegembiraan, apalagi menghadapi kesemasan. Hal sederhana yang dilakukan semua orang ternyata memiliki manfaat yang besar karena dapat menghindarkan seseorang dari depresi.

Dalam kegiatan temu media di Kantor Kementerian Kesehatan mengenai Hari Kesehatan Sedunia 2017 yang mengangkat tema global “Depression: Let’s Talk” dan tema nasional adalah “Depresi: Yuk Curhat!”, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. H. M. Subuh, MPPM, menekankan pentingnya upaya memahami lebih dalam tentang depresi agar dapat menemukan cara menanggulangi, serta pentingnya dukungan bagi orang-orang yang mengalami depresi dengan menemani dan menyemangati, dan mendengarkan tanpa menghakimi.

“Tanpa kita sadari sebenarnya curhat itu penting, untuk exhaust. Mengekspresikan perasaan bisa mengurangi beban masalah kejiwaan”, ujar dr. Subuh.

Hal selaras juga disampaikan oleh perwakilan WHO untuk İndonesia, Dr. Jihane Tawilah, bahwa stigma terhadap depresi harus dikurangi. Masyarakat harus lebih peka terhadap tanda dan gejala depresi. Setiap orang perlu bicara tentang depresi secara terbuka dan dewasa, peka terhadap tanda dan gejala agar bisa mendapatkan bantuan layanan kesehatan jiwa.

“Orang yang mengalami depresi itu merasa dirinya tidak baik,sementara orang-orang di sekitarnya tidak peka. Padahal orang yang depresi itu sedang sakit dan membutuhkan bantuan kita untuk sembuh dari penyakitnya”, tuturnya.

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Diah Setia Utami, Sp. KJ., MARS, menyatakan bahwa masyarakat bisa membantu orang-orang yang mengalami depresi dengan mendengarkan mereka berbicara, dan membuka wawasan mereka bahwa di sekitar mereka ada harapan dan banyak orang yang ingin membantu mereka.

Dr. Diah juga sangat berharap agar stigma depresi di masyarakat bisa dikurangi bahkan dihilangkan, karena hal tersebut justru menjadi penghambat upaya seseorang menolong dirinya keluar dari situasi depresi yang dialaminya, bahkan justru memperparah keadaannya. Stigma yang dilabelkan kepada orang yang mengalami depresi diantaranya: orang yang tidak dekat dekat dengan Tuhan, kurang iman, tidak sabar terhadap cobaan Tuhan, diguna-guna atau didekati makhluk halus, dan lain sebagainya.

“Seringkali mereka tau ada yang terjadi dalam dirinya, namun seringkali merasa rakut salah menyatakan perasaan. Terkadang mereka sudah bicara tapi tidak didengarkan, malah dinasehati, atau disalahkan. Itu justru memperparah keadaan”, katanya.

Secara umum, yang dibutuhkan adalah pendengar yang baik. Utamanya adalah tidak memotong pembicaraan, bukan malah menasehati apalagi menyalahkan.

“Tidak memotong pembicaraan, bersifat mendukung (supported), bisa memahami, ada reflective listening. Harus benar-benar bisa menjadi orang yang bisa mendengar, bukan just hearing melainkan listening”, tambahnya.

Dijelaskan oleh dr. Diah bahwa menyimak (listening) itu bukan hanya memakai telinga saja untuk mendengar, tetapi juga menggunakan indera lainnya, seperti: mata (untuk melihat gerak tubuh dan ekspresi), hati (untuk berempati terhadap apa yang dikatakan), dan pikiran (untuk mengkoneksi setiap kata dan ucapan).

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Gerak Cepat,Cermat Dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan 10 Menit Di Upt. Puskesmas Sampang Kabupaten Cilacap

blank

HKS 2017 Utamakan Pergerakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.