Jakarta, 17 April 2017
Kementerian Kesehatan RI bersama Dharma Wanita Persatuan menyelenggarakan deteksi dini dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan deteksi kanker payudara dengan Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS), di Auditorium Siwabessy Gd. Sujudi, Kemenkes, Jakarta, Senin (17/4). Deteksi dini dilakukan untuk melindungi wanita dari kanker serviks dan payudara.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Kita jadikan momentum ini untuk melakukan perlindungan khusus bagi kaum perempuan dari penyakit kanker. Selain itu, momentum ini kita manfaatkan untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara,” kata Menskes RI Prof. Nila Moeloek di Gd. Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (17/4).
Kanker serviks dan kanker payudara merupakan dua jenis kanker tertinggi pada perempuan di Indonesia yang sedang pemerintah upayakan untuk dapat dicegah dan dikendalikan bersama-sama. Pemerintah dalam hal Kemenkes secara berkelanjutan telah mengembangkan program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara ke seluruh wilayah Indonesia.
“Pogram ini telah dilaksanakan di Puskesmas di seluruh provinsi di Indonesia pada 380 kabupaten/kota, termasuk pelayanan rujukan di rumah sakit kabupaten/kota hingga rujukan nasional,” tambah Menkes.
Saat ini, lebih dari 3.700 Puskesmas di seluruh Indonesia dari sekitar 9.700 Puskesmas yang ada, telah dilatih dalam pelayanan deteksi dini penyakit kanker serviks dan payudara. Sedangkan pengobatan segera dilakukan di rumah sakit kabupaten/kota dan secara berjenjang untuk rujukan kasus kanker.
“Pada Tahun 2019, diharapkan seluruh Puskesmas di Indonesia dapat memberikan pelayanan deteksi dini penyakit kanker,” kata Menkes.
Selain itu pemerintah berupaya untuk memperluas dan meningkatkan pelayanan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan segera penyakit kanker. Upaya ini dilakukan dengan melibatkan seluruh jajaran lintas sektor pemerintah di pusat dan daerah serta di segenap lapisan masyarakat, termasuk organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, kalangan swasta, dunia usaha dan semua individu di masyarakat.
IVA test adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) yang dilakukan oleh dokter ahli. Metode ini dilakukan dengan mengoleskan asam asetat ke leher rahin. Setelah itu dokter dapat menyimpulkan hasilnya apakah normal atau tidak.
Selain itu, Sadanis adalah Pemeriksaan Payudara Klinis oleh petugas kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan dengan Metode Mammografi. Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan sinar rontgen untuk menemukan kelainan pada payudara. Mammografi efektif digunakan pada wanita usia di atas 35 tahun dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mammografi setahun sekali. Untuk usia di bawah 35 tahun dapat melakukan USG Payudara.
Deteksi dini kali ini dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Wapres Mufidah Jusuf Kalla, dan Menkes Nila Moeloek. Pada kesempatan tersebut ibu negara dan ibu Wapres telah meninjau pelaksanaan kegiatan IVA Test dan berdialog dengan seluruh peserta. Harapannya, kejadian kanker dapat ditemukan lebih awal sehingga keberhasilan pengobatannya semakin besar.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat dalam deteksi dini kanker serviks dan payudara akan semakin meningkat. Deteksi dini kedua kanker tersebut sangatlah penting, karena dewasa ini 70% kasus kanker ditemukan di Indonesia pada stadium lanjut,” kata Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021)5223002, dan alamat email [email protected]
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013