Medan, 4 Mei 2017
Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, Sp. M(K) mengatakan untuk mewujudkan Indonesia diperlukan kerja nyata di bidang kesehatan yang dilakukan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Pendekatan Keluarga. Tiga komponen itu harus dikembalikan ke masyarakat agar mereka dapat berparadigma sehat.
“Tugas kita (Kemenkes) melakukan penguatan pelayanan kesehatan dengan sistem rujukan dan sebenarnya saya pribadi bersyukur dengan adanya JKN, orang-orang yang tidak pernah mampu untuk datang ke fasilitas kesehatan sangat bersyukur mereka bisa berobat. 92,4 juta jiwa preminya dibayarkan oleh pemerintah yang nantinya diharapkan mencapai total 40% mereka bisa datang ke faskes,” kata Menkes RI Prof. dr. Nila Moeloek pada kongres nasional Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXVI di Medan, Kamis (4/5).
Germas dilakukan dengan bekerja bersama seluruh komponen masyarakat. Kemenkes tidak mungkin bekerja sendiri, Kemenkes memerlukan kerja lintas kementerian dan sektor lainnya. Oleh karena itu Germas ini dilakukan dengan kementerian lain di bawah koordinasi Bappenas atas landasan Inpres nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Germas diimplementasikan dengan 21 kementerian. Upaya kesehatan sekolah, misalnya, dilakukan atas kerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
“Kalau kesehatan terjaga tentu kita akan mendapatkan manusia yang produktif, dan lingkungan yang bersih. Saya membaca data dari Pusdatin, Kemenkes, ternyata penduduk kita ini sudah 258 juta jiwa, ibu hamil tertulis 5,3 juta jiwa dan bayi baru lahir 5,1 juta jiwa setiap tahun. Oleh karena itu kita perlu memikirkan bagaimana meningkatkan kesehatan mereka. Di antaranya dengan Germas. Fokus kegiatan dari Germas tahun ini kita coba melakukan tiga, yakni aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, dan memeriksa kesehatan secara berkala,” tambah Menkes Nila Moeloek.
Selain itu, ada Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kemendagri mengeluarkan SPM agar kebutuhan dan pelayanan dasar dapat dipenuhi oleh pimpinan daerah. Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertanggungjawab untuk betul-betul memenuhi SPM dari Kemendagri ini.
Kemudian dari Kemenkes melakukan Pendekatan Keluarga dengan meningkatkan layanan kesehatan primer. Fasilitas dasar kesehatan layanan primer, dalam hal ini Puskesmas merupakan prioritas di Kemenkes. Puskesmas merupakan basis penjaga gawang agar kita tidak membiarkan masyarakat menjadi sakit, tetapi kita jaga menjadi masyarakat yang sehat.
“Kita mempunyai Puskesmas dan ada Kementerian Desa. Kementerian Desa mendapatkan anggaran yang begitu besar tentu itu bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Oleh karena itu kita mendorong agar Kementerian Desa membuat Rumah Desa, di dalam Rumah Desa ini bisa kita gabung antara Posyandu, Posbindu, Lansia, dan sebagainya,” kata Prof. Nila Moeloek.
Rumah Desa ini, lanjut Prof. Nila Moeloek, sudah terjadi di Makassar yang disebut dengan lorong sehat, sudah terjadi satu sinergitas kebersamaan dan keharmonisasian dari masyarakat. Mereka juga menanam tanaman yang berguna dan terjadilah suatu keceriaan di dalam suatu daerah tersebut. Sementara itu kita terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013