Jakarta, 28 September 2017
Kementerian Kesehatan RI prihatin dengan adanya laporan kematian dari Distrik Semenage, Kabupaten Yahukimo, Papua. Kemenkes terus memberi perhatian dan pendampingan, serta memantau progres terkait investigasi yang dilakukan oleh tim lintas program.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua, di wilayah yang memiliki jarak tempuh lebih kurang 1 jam perjalanan pesawat dari ibu kota Yahukimo atau 15 menit perjalanan pesawat dari Wamena ini tercatat 38 kasus kematian di tahun 2017, yakni pada bulan Maret (2 kasus), Mei (3 kasus), Juni (6 kasus), Juli (12 kasus), dan Agustus (15 kasus).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloisius Giyai, M.Kes, mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, kemungkinan penyebab kematian, antara lain: penyakit paru-paru (Bronchopneumoni dan Tuberkulosis), penyakit saluran cerna (Diare), Malaria dan HIV/AIDS.
Kementerian Kesehatan menggarisbawahi laporan yang menyatakan bahwa bangunan fisik Puskesmas sangat rapuh, ditambah dengan keterangan bahwa hanya ada 2 petugas medis yang tercatat di Puskesmas namun tidak aktif.
Hal ini menjadi perhatian besar bagi Kementerian Kesehatan, mengingat Pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit bagi pembiayaan kesehatan di Kabupaten Yahukimo, yakni sebesar Rp 128.638.87.990,- dari sumber Dana Otonomi Khusus, APBN (DAK Fisik, DAK Non Fisik, Afirmasi, dan BOK), serta Dana Kartu Papua Sehat.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH