Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes RI: Tranformasi Pengetahuan dan Pola Makan Mutlak Dibutuhkan

Rokom by Rokom
30 Oktober 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 30 Oktober 2017

Sebagian besar di antara kita hanya berfokus pada rasa lapar dan menggantinya dengan rasa kenyang saat makan. Namun, pernahkan memikirkan keamanan pangan atau pemenuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh sehari-hari?

Hal ini menjadi sesuatu yang harus kita resapi, karena makanan dan kesehatan memiliki keterkaitan. Apapun yang kita konsumsi (masuk ke dalam tubuh) akan sangat berpengaruh terhadap sistem-sistem di dalam tubuh. Lebih jauh, akan menentukan status kesehatan kita kini bahkan nanti.

Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, SP.M(K) menyatakan bahwa perubahan gaya hidup masyarakat saat ini sangat berdampak pada peningkatan tren penyakit tidak menular (PTM). Hal ini menjadi salah satu indikasi dibutuhkan upaya transformasi pengetahuan dan kebiasaan pola makan masyarakat.

“Makanan dan pola makan yang tidak sehat adalah faktor risiko berbagai penyakit di dunia dan menjadi pencetus utama terjadinya penyakit kronis”, tutur Menkes pada Asia Pasifik Food Forum yang pertama dan dibuka oleh Wakil Presiden RI H.M Jusuf Kalla di Jakarta, Indonesia, senin pagi (30/10).

Riskesdas (2013) mengungkapkan angka kejadian PTM mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Penyakit itu antara lain Hipertensi (25,8%), Obesitas (15,4%), Stroke (12,1%), Diabetes melitus (2,3%), Penyakit jantung koroner (1,5%), dan Gagal ginjal kronis 0,2%. Penyakit ini tidak hanya diderita oleh kelompok lanjut usia, namun juga mulai banyak ditemukan pada kelompok usia muda dan produktif.

Menurut Menkes, tantangan ini menjadi semakin berat mengingat saat ini dunia tengah menghadapi tantangan dalam memberi makan kepada seluruh populasi dunia yang akan berjumlah setidaknya sembilan miliar jiwa pada tahun 2050 secara berkelanjutan.

Sistem pangan berkelanjutan menghubungkan tiga dunia, yakni kesehatan, pertanian, dan lingkungan hidup yang tidak terpisahkan.

Sebuah analogi, data FAO menunjukkan bahwa dari 723 juta orang di dunia yang menderita kelaparan kronis, 490 juta orang di antaranya hidup di kawasan Asia Pasifik. Karena itu, kawasan ini menjadi rentan penduduk dunia yang kurang gizi. Sementara itu, dalam upaya manusia untuk mencukupi kebutuhan pangannya, tanpa disadari juga menjadi penyebab kerusakan bumi yang tidak bisa diperbaiki.

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor inilah, Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan berinisiatif untuk menjadi negara pertama yang mengambil langkah awal dalam membangun dialog dan kerjasama antara pemangku kepentingan di kawasan Asia Pasifik untuk melakukan terobosan dalam sistem pangan berkelanjutan, dengan landasan keilmuan, untuk mencapai target pembangunan global maupun nasional di dalam kawasan Asia Pasifik.

“Inisiatif ini diambil untuk mendukung prioritas nasional dan perhatian Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan status gizi masyarakat Indonesia”, tandas Menkes.

Forum Pangan Asia Pasifik dihadiri oleh lebih dari 700 peserta dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang terdiri dari para menteri baik kesehatan maupun sektor lain seperti keuangan, perencanaan pembangunan, pertanian, lingkungan hidup dan perikanan; para pelaku bisnis nasional maupun multinasional; akademisi; masyarakat sipil; dan media di kawasan Asia Pasifik.

Dengan kerjasama antar pemangku kepentingan dan keterlibatan yang luas dari sektor swasta dalam industri yang berkaitan dengan kesehatan, pangan, serta teknologi dan inovasi sistem pangan; Forum Pangan Asia Pasifik diharapkan akan mendorong meningkatnya realisasi investasi dan alih teknologi di bidang pangan dari negara-negara di kawasan kepada Indonesia.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,

drg. Oscar Primadi, MPH

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Wapres RI dalam Asia Pacific Food Forum: Kerja Bersama, Sejahtera Bersama

blank

Forum Pangan Asia Pasifik Pertama Diselenggarakan di Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.