Jakarta, 3 Juni 2018
Para tenaga kesehatan haji agar kompak dan bekerja sesuai prosedur. Jangan pernah lelah untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Petugas kesehatan harus fokus dengan tugas di sana dan dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka kepada petugas kesehatan haji yang baru saja menyelesaikan pelatihan sebagai Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tahun 1439H/2018M, di Asrama Haji Pondok Gede, Minggu malam (3/6).
Pada kesempatan tersebut, Eka menyampaikan bahwa untuk tahun ini yang baru dalam pelaksanaan haji adalah upaya preventif yaitu dengan menyiapkan alat pelindung diri seperti payung, spray, termasuk sendal untuk menjaga jangan sampai ada luka. “Itu yang terbaru. Alat pelindung diri ini akan dibagikan di Tanah Suci nanti,” ungkapnya.
Eka menyebutkan, jemaah haji paling banyak mengalami penyakit jantung. Hal ini dapat menyebabkan kematian. Untuk itu, Eka mengimbau bagi jamaah yang memiliki penyakit jantung untuk membatasi aktivitasnya.
“Batasi aktivitas, tapi bukan aktivitas ibadah. Kalau capek, istirahat. Kalau ingin ke mesjid jangan lupa sarapan. Ini tips sederhana tapi bisa membuat jemaah sehat,” kata Eka.
Ditambahkan Eka, agar fit selama berhaji, calon jemaah haji sebelum berangkat harus periksa kesehatannya. Dari situ akan terukur pada posisi mana kesehatan jemaah haji. Jemaah diimbau banyak latihan jalan karena di Tanah Suci banyak aktivitas berjalan. Disarankan pula banyak makan buah-buahan.
“Saat ini yang penting adalah banyak istirahat, banyak makan buah-buahan, dan latihan fisik yang disiapkan sejak di Tanah Air, dan stop merokok,” pesannya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM