Jakarta, 10 Agustus 2018
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi kekayaan sumber ikan yang beraneka ragam dan melimpah. Namun, hal ini belum selaras dengan pola konsumsi ikan sebagai menu makan harian. Untuk itu, perlu upaya meningkatkan minat dan kreativitas masyarakat dalam mengolah ikan menjadi menu makanan sehat sehari-hari agar lebih digemari.
Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek menyatakan bahwa ikan merupakan sumber protein hewani dengan asam lemak omega 3 yang berperan dalam perkembangan otak, terutama anak-anak dalam masa pertumbuhan.
“Ikan tinggi protein. Ikan diperlukan oleh anak-anak kita untuk gizi dan pertumbuhannya, serta untuk menjadikan mereka cerdas. Mari biasakan makan ikan”, tutur Menkes Nila Moeloek saat meninjau pelaksanaan Lomba Masak Ikan Segar dan Siap Isi Piringku antar satuan kerja Kementerian Kesehatan, dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-73 di Jakarta, Jumat pagi (10/8).
Sebelumnya saat membuka acara tersebut, Kepala Biro Umum Kemenkes RI, Desak Made Wismarini mengatakan bahwa ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi dengan kadar lemak rendah yang bisa mengurangi risiko penyakit tidak menular.
Lemak yang terkandung dalam ikan merupakan lemak tak jenuh (omega, yodium, selenium, fluoride, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Kandungan omega 3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani seperti daging sapi dan ayam.
“Indonesia memiliki kekayaan sumber daya ikan yang melimpah, akan tetapi konsumsi ikan di masyarakat masih rendah. Kita harus mampu membangun kesadaran masyarakat untuk memilih ikan sebagai sumber protein utama dan bisa menjadi menu utama keluarga sehari-hari,” ucap Desak Made.
Lomba kreasi menu ikan dalam masakan ini diselenggarakan sebagai upaya pemerintah untuk memasyarakatkan konsumsi ikan serta penerapan gizi seimbang sehari-hari ini diikuti oleh masing-masing perwakilan satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Dalam lomba tersebut sebanyak 8 tim diwajibkan untuk menyajikan menu berbahan dasar ikan dan disajikan dengan acuan gizi seimbang “Isi Piringku”.
Peserta Ditjen Yankes menampilkan menu Ikan Tuna Masak Woku dan berhasil menyabet predikat juara pertama. Sementara itu predikat Juara II dan III berturut-turut diraih oleh BPPSDM yang diwakili oleh Poltekkes Jakarta II dengan sajian Ikan Woku dan UPT dari RSCM dengan menu Tenggiri lada hitam bola2 tahu ikan cah brokoli warna warni dan puding ceria.
Melalui lomba ini, Desak menuturkan bahwa para pegawai Kemenkes bisa memperkaya khazanah menu makanan berbahan dasar ikan dan mempromosikan masakan ikan menjadi lebih bervariasi agar konsumsi ikan di masyarakat meningkat.
“Harapan kedepannya kita bisa membentuk generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi,” tandasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (Tal)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM