Tangerang, 21 April 2021
Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia (ARVI) atau RS vertikal Kemenkes gelar pertemuan membahas kemandirian RS vertikal menjadi Badan Layanan Umum (BLU) di ICE BSD Tangerang (22/4). Pasalnya seiring perubahan zaman terutama era pandemi COVID-19 saat ini sudah seharusnya semua RS vertikal Kemenkes menjadi BLU agar memiliki kemandirian dari sisi keuangan.
Kepala ARVI dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS mengatakan pandemi COVID-19 yang lebih dari 1 tahun ini telah membuat seluruh rumah sakit di dunia bekerja keras untuk mengendalikannya, tak terkecuali di Indonesia.
“Banyak rumah sakit yang kesulitan dalam mengatasi sistem manajemen baru yang harus disesuaikan dengan perubahan zaman. Karena sistem kita harus terus berubah menyesuaikan dengan situasi yang terus berubah,” katanya di ICE BSD, Tangerang, Kamis (22/4).
Kemandirian pengelolaan keuangan menuju BLU menjadi sangat penting bagi rumah sakit di tengah keterbatasan anggaran pemerintah akibat pandemi COVID-19. Karena rumah sakit memiliki kewajiban memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat.
Rumah sakit harus mampu menyiapkan sarana-prasarana dan sumber daya manusia dalam menghadapi lonjakan pasien COVID-19 dan ancaman lain. Tak hanya itu, RS juga harus mampu mengatasi kasus lain selain pandemi COVID-19.
“RS harus mampu membaca peluang pasar, mengolah dan menghasilkan inovasi yang sifatnya menuju kemandirian rumah sakit, khususnya mandiri secara finansial. Hal itu dapat terwujud kalau kita mampu memberi peluang kepada faktor-faktor yang ada,” tutur dr. Lies.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut baik RS vertikal Kemenkes menjadi BLU . Ia menyarankan anggota ARVI untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyusunan rencana strategis (Renstra).
“Berpartisipasi aktif lah, Saya buka kesempatan untuk menyusun (Renstra), silakan memasukkan apa yang menurut Bapak/Ibu penting untuk rumah sakit,” tambahnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM