Ambon, 1 Agustus 2017
Pemandangan teluk biru di pesisir Wailela, Desa Negeri Rumah Tiga, Ambon, Maluku membentang. Hektaran tanah yang telah rata terlihat terbentang di hadapannya dan siap menjadi tempat RS vertikal terbesar di Indonesia yang menangani karakteristik masyarakat kepulauan.
“Rencana awal RS vertikal dibangun di tiga daerah sesuai instruksi Presiden Jokowi membangun d area timur, Papua, Maluku, dan NTT. Yang paling siap adalah Maluku,” ujar Sekjen Kemenkes RI dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. dalam kunjungan kerjanya, Selasa (1/8/2017).
Lahan yang disediakan oleh Provinsi Maluku dinilainya sangat strategis. Rencana lahan seluas 9,4 hektare tersebut dekat dengan ikon Ambon, Jembatan Merah Putih yang sekaligus menghubungkan 11 kota/kabupaten. Tahun ini, lahan seluas 4,6 hektare tanahnya berstatus telah dibebaskan.
“Untuk pembangunan RSUP (Rumah Sakit Umum Pemerintah) Ambon ini akan menjadi RS vertikal untuk wilayah kepulauan dan tahap pertama sekitar Rp 250 miliar dan tinggal pengesahan pada tahun 2018,” jelas Sekjen.
Potensi pengembangan RS vertikal di daerah berjulukan Ambon Manise ini, dinilai Sekjen memang selaras dengan kebutuhan masyarakatnya yang tersebar di beberapa pulau sekitar Teluk Ambon. Apalagi kepadatan penduduknya telah mencapai 300.000 jiwa per kilometer persegi.
Wagub Provinsi Maluku Zeth Sahuburua mengungkapkan, pihaknya dengan tangan terbuka rencana pembangunan (masterplan) RSUP Ambon yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 ini.
“Membangun RSUP itu tak mudah, butuh perjuangan berat. Oleh karena itu, Pemda menyambut baik. Bahkan Menkes pernah mendatangi lokasi dan berharap memberikan pelayanan kesehatan lebih baik,” tegas Zeth.
Pihaknya merasa diapresiasi karena wilayahnya didominasi area laut yang membutuhkan bentuk layanan khusus. Maka, Pemprov Maluku turut berkepentingan mempersiapkan pengembangan dan pematangan proyek pembangunan senilai Rp 510 miliar ini.
Selain menawarkan pemandangan indah, proyek RSUP Ambon akan dibangun dalam tiga blok berlantai delapan. Lahan yang dipilih sangat strategis karena hanya berjarak 7 kilometer dari Kota Ambon dan masuk wilayah pengembangan kawasan perkantoran kota serta provinsi.
“Demi akselerasi layanan kesehatan masyarakat di 1.900 desa, kami siapkan prasarana seperti listrik dengan mengontrak kapal 300.000 watt untuk memenuhi pasokan listrik, manajemen konstruksi dan pengawasan alat kesehatan,”papar Zeth.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Bambang Wibowo, MARS berharap kajian terhadap dampak lingkungan, ketersediaan air dan listrik harus didahulukan.
“Karena posisi RSUP ini dekat laut, kedepannya perlu mempertimbangkan dampak sterilisasi untuk alat operasi dan ketersediaan listrik untuk alkes,” jelasnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kem.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH