Jakarta, 9 Oktober 2017
Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada tingkat nasional pergantian waktu masa bakti 2014-2019 resmi dilantik oleh Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault, Senin (9/10) di gedung Kementerian Kesehatan RI. Pramuka bidang kesehatan sangat dibutuhkan mengingat semua kegiatan tidak lepas dari kesehatan.
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengatakan dewasa ini kaum muda menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat terjadinya perubahan pada berbagai aspek kehidupan, baik yang disebabkan oleh perubahan global maupun pergeseran nilai-nilai yang dianut. Fenomena ini terjadi antara lain rendahnya tata krama dalam pergaulan masyarakat.
Masalah kaum muda yang dikaitkan dengan masalah kesehatan antara lain penyalah-gunaan narkoba, gaya hidup tak sehat seperti merokok, minum minuman keras, konsumsi gizi yang tidak seimbang dan sebagainya. Bila hal ini dibiarkan, maka peluang bonus demografi yang diharapkan mulai tahun 2020 akan kehilangan maknanya.
“Oleh karena itu, saya minta pengurus Pimpinan Saka Bakti Husada di semua tingkatan dapat memberikan komitmen dan dukungan sumberdaya yang cukup. Sehingga, Saka Bakti Husada dapat meningkatkan citra Gerakan Pramuka dalam kiprahnya sebagai pelopor hidup bersih dan sehat,” kata Nila Moeloek dalam sambutannya pada Pelantikan Pimpinan Satuan Karya Pramuka Bakti Husada, di gedung Kementerian Kesehatan RI, Senin (9/10).
Pramuka didasarkan pada uu Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, dilantik di bawah presiden. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengatakan pramuka bukanlah organisasi masyarakat, pramuka adalah organisasi pendidikan non formal. Ia berharap dalam hal kesehatan, posisi pramuka ada pada posisi pencegahan.
Dia menyebutkan ada empat pilar utama yang ditekankan, yakni pertama, rebranding. Ia menjelaskan pramuka selama ini dianggap terbelakang, namun sebenarnya pramuka memiliki peran penting di masyarakat. Kedua, Penguatan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Organisasi tidak akan berjalan bila SDM tidak diiringi aturan main yang baik.
“Organisasi tidak akan berjalan baik bila dua faktor itu (SDM dan aturan main yang jelas) tidak jelas. Karena itu kita ingin ada SDM yang jelas dan aturan main yang jelas,” kata Adhyaksa.
Ia melanjutkan, pilar ketiga ialah Pramuka untuk Perubahan. Melalui pramuka, anak-anak dibekali dengan kemampuan tentang IT dan kemampuan untuk menguasai ilmu-ilmu yang berkembang saat ini. Pilar terkahir adalah Jejaring. Dault mengatakan hubungan secara internasional kita punya kaitan dengan Worl Organization of the Scout Movement.
“Kita sekarang sudah punya 22 juta anggota. Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenkes, mudah-mudahan dengan pelantikan ini derajat kesehatan anak Indonesia bisa meningkat,” tambahnya.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013