Jakarta, 1 November 2017
Status Gunung Agung, di Bali menurun ke tingkat III (siaga) pada Minggu (29/10). Tim kesehatan dari pemerintah daerah, rumah sakit hingga Puskesmas terus berupaya meminimalisir terjadinya masalah kesehatan masyarakat.
Data dari BNPB tanggal 24 September 2017 yang dipublikasikan oleh Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI, terdapat 34.931 jiwa pengungsi yang tersebar di 238 titik pengungsian pada 8 kabupaten. Di Kabupaten Klungkung terdapat 101 titik dengan 11. 484 pengungsi.
Kabupaten Karangasem terdapat 81 titik pengungsian dengan jumlah pengungsi 15.129. sedangkan di Kabupaten Gianyar ada 12 titik dengan 161 pengungsi.
Selain itu, di Kabupaten Denpasar terdata 297 pengungsi di 5 titik pengungsian. Di Kabupaten Badung terdapat 3 titik pengungsian dengan 328 pengungsi, dan di Kabupaten Bangli tertampung 2.883 pengungsi di 23 titik pengungsian.
Sementara itu, di Kabupaten Buleleng terdapat 13 titik dengan 4.649 pengungsi. Jumlah pengungsi dan jumlah kelompok rentan masih terus didata dan jumlah pembiayaan pasien rujukan untuk sementara dihitung dalam usulan anggaran operasional darurat.
Upaya yang dilakukan di antaranya RSUP Sanglah mengirimkan tim siaga bencana berjumlah 30 orang ke Karangasem untuk memberikan pelayanan kesehatan spesialis (dokter spesialis interna, THT, anak, mata, dokter umum, perawat, dan tenaga farmasi yang dilengkapi dengan pembekalan dan alat kesehatan.
Untuk rujukan RSUD kabupaten tetangga yang akan digunakan adalah RSUD Klungkung dan RSUD Buleleng. Kemenkes melakukan pendampingan dengan Dinas Kesehatan Bali untuk mengintensifkan tugas masing-masing tim kesehatan. Kemenkes juga mengirimkan bantuan sebanyak 3 ton PMT anak sekolah, e ton PMT balita, dan setengah ton PMT ibu hamil, obat dan perbekalan kesehatan dengan berat 1,3 ton.
Selain itu, Dinkes Bali mengadakan rapat Koordinasi dengan seluruh Dinkes kabupaten dan RSUD untuk menyiapkan dukungan sumber daya manusia.
Dengan menurunnya status Gunung Agung ini, tim kesehatan diupayakan tetap siaga mengingat kondisi alam terus berubah dan sulit diprediksi.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013