Jakarta, 4 November 2017
Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mendorong agar konsep Academic Health System, Academic Health Center dilaksanakan untuk melakukan pergerakan ke arah pencegahan. Konsep tersebut dilakukan dengan integrasi pendidikan kedokteran dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit perguruan tinggi.
“Kami sudah menetapkan Academic Health System, Academic Health Center akan dilakukan di lima rumah sakit di Indonesia, di antaranya di RS Adam Malik, dan RSCM. Kami menginginkan karena RSCM ini adalah tempat dimana semua yang tidak dapat diobati akan dilarikan ke RSCM,” kata Menkes Nila Moeloek di RSCM, Jakarta, Sabtu (4/11).
Selain itu, lanjut Nila, peran Puskesmas sangat penting dan harus bisa menahan 144 penyakit agar tidak dirujuk ke rumah sakit. Puskesmas harus proaktif dengan mendatangi setiap keluarga.
“Puskesmas di DKI misalnya yang sudah melakukan dengan yang namanya ketuk pintu layani dengan hati. Dari data yang kami peroleh, Jakarta yang sadar akan kesehatan hanya 32 persen. Tapi angka ini masih labil karena masih berjumlah hampir tiga juta keluarga yang harus didata se-nasional,” ujar Nila.
Pengembangan Academic Health System, Academic Health Center untuk RS tipe A ini dilakukan dengan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Pengembangan ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas RSCM dan kerjasama antar profesi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
“Tugas RSCM dan FKUI harus bekerja sama untuk tetap mewujudkan Academic Health System, Academic Health Center karena kita harus terus membangun kemajuan keilmuan yang kita miliki,” ungap Nila.
Jika Academic Health System, Academic Health Center diterapkan, akan dilakuakan berbagai penelitian terkait penyakit beserta pengobatannya. Nila mengatakan bahwa dirinya tidak ingin ada masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri sementara dokter di Indonesia sudah sangat memadai.
Di ulang tahun RSCM ke-98 tahun ini, Nila meminta Direktur RSCM ketika rumah sakit ini berusia 100 tahun untuk mempublikasikan capaian apa saja yang telah didapat. Misalnya, ungkap Nila, dahulu pengobatan malaria hanya memberikan obat-obat penurun panas, hanya sampai demikian. Tapi sampai saat ini RSCM sudah melakukan implantasi koklea, bahkan sebanyak 130 bayi yang berhasil ditolong.
“Saya akui itu bukan pekerjaan mudah. Saya juga terkesan dengan penyakit langka yang harus dilakukan penyelesaiannya di RSCM. Barangkali ini bisa kita kaji, kita kasih lihat kepada masyarakat,” ungkap Nila.
Upaya-upaya di sektor kesehatan merupakan tanggung jawab Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Ini tugas kami untuk melakukan pencegahan agar jangan sampai masyarakat jatuh sakit apalagi ke stadium yang lanjut,” kata Nila.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013