Maluku, 5 November 2017
Dalam meningkatan derajat kesehatan masyarakat, Pemerintah Maluku terus berupaya melalui program eliminasi malaria dan pembinaan desa dengan fokus pada pemberlakuan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR).
Terkait eliminasi malaria, telah terjadi penurunan angka penularan penyakit malaria di Maluku, yakni dari tahun 2016 hingga 2017. Hal tersebut menjadikan Maluku Optimis mencapai eliminasi malaria pada 2023.
Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan indikator eliminasi malaria menurut Annual Parasit Indeks (API) harus di bawah 1% atau mencapai 0%. Untuk Maluku pada Desember tahun lalu berada pada 4,3%. Sekarang pada Juli 2017 sudah mengalami penurunan drastis, yaitu 1,7%.
“Ini indikator positif, merupakan modal dasar untuk kita dapat mengeliminasi malaria di Maluku pada tahun 2023 nanti. Hal ini terasa makin mudah, jika didukung oleh semua pemerintah kabupaten/kota, terutama yang masih dianggap rawan malaria,” kata Said.
Untuk memaksimalkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Maluku , tentunya menjadi tanggung jawab semua sektor melalui peran masing-masing yang telah terpetakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis.
Upaya pemerintah Maluku lainya yakni pembinaan desa yang fokus pada Kawasan Tanpa Asap Rokok. Hal ini karena tingginya kasus ISPA, hipertensi, dan tingginya paparan asap rokok di setiap rumah.
“Paparan asap rokok di setiap rumah sekitar 82,5 persen. Jadi atas dasar itu kami mengambil program yang berintegrasi dengan seluruh Puskesmas yakni program pembinaan desa dengan fokus KTR dengan tujuan ke depan bisa menjadi desa bebas asap rokok,” kata Said.
Potensi Luar Biasa
Agar terwujudnya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengingatkan bahwa Maluku memiliki sumber protein dari ikan yang bermanfaat untuk kesehatan masyarakat. Hal tersebut merupakan potensi yang luar biasa dan harus dimanfaatkan dengan maksimal.
“Saya mengingatkan saja sebenarnya potensi kita luar biasa, ada ikan sebagai protein yang luar biasa. Saya minta betul pak Bupati bahwa ikan ini untuk masyarakat ada yang dijual tapi ada yang dimakan oleh kita,” kata Menkes Nila Moeloek di Maluku, Senin (6/11).
Selain itu, Nila mengimbau masyarakat untuk tidak merokok agar tidak mengganggu kesehatan terutama kesehatan anak. Diharapkan anak-anak bisa lahir sehat, agar bisa bersekolah dan melakukan aktivitas.
“Semoga melalui berbagai program di Maluku ini, kita dapat mewujudkan Maluku sehat yang bebas dari penyakit menular maupun tidak menular, seperti HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria,” kata Menkes Nila.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013