Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Meningkatnya Kasus Difteri, 3 Provinsi Sepakat Lakukan Respon Cepat

Rokom by Rokom
07 Desember 2017
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 6 Desember 2017

Senin, 11 Desember 2017 Prov. Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat akan mulai melaksanakan ORI (Outbreak Response Immunization). Langkah ini dilakukan sebagai respon cepat terhadap berkembangnya kasus difteri di Indonesia.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Mohamad Subuh sepakat lakukan ORI dengan 3 kepala Dinas Kesehatan Provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat dimulai pada akhir tahun 2017 ini.

“Saya mengumpulkan tiga provinsi, Banten, DKI Jakarta, dan Jabar untuk melakukan respon cepat terhadap kejadian kasus difteri di Indonesia. Pada saat ini sudah ada 20 provinsi yang melaporkan kasus. Dari 20 provinsi itu bukan satu provinsi semuanya terkena difteri, tapi ada beberapa kabupaten/kota yang melaporkan KLB dan di sebagian Kabupaten/kota tersebut KLB sudah tertangani dengan baik,” kata Subuh usai konferensi pers di Jakarta, Rabu (6/12).

Sebagai langkah awal, dipilihnya Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat mengingat potensi transmisi penyakit menular masih tinggi. Transmisi yang tinggi itu didorong oleh padatnya jumlah penduduk, jumlah dan tingginya mobilisasi di tiga provinsi tersebut.

Selain itu, ketiga provinsi tersebut memiliki kasus yang banyak dan dilaporkan kelompok usia dewasa juga terkena. Di DKI Jakarta ada 22 kasus dilaporkan.

Di Jawa Barat terdapat 123 kasus dengan 13 kematian yang tersebar di 18 kabupaten/kota. Kasus terbanyak ada di Purwakarta dengan 27 kasus disusul Karawang dengan 14 kasus.

Sementara di Banten terdapat 63 kasus dengan 9 kematian. Sampai sekarang ada 3 orang dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang, 2 pasien dari Kota Tangerang dan 1 orang dari Depok.

“Walaupun Jatim itu paling banyak kasus difteri, tapi Jatim sudah duluan melaksanakan ORI (Outbreak Response Immunization),” tambah Subuh.

Tingkat penularan difteri, lanjut Subuh, sangat tinggi karena penularan bakteri melalui percikan ludah saat bersin atau batuk, itu sangat mudah menular. Karena itu, dirinya menekankan untuk melakukan ORI, artinya pemberian imunisasi ulang secara massal kepada seluruh wilayah yang terdapat kasus difteri.

“ORI dilakukan 3 putaran. Jarak pemberian putaran pertama dan kedua adalah 1 bulan, sedangkan jarak antara putaran kedua dan ketiga adalah 6 bulan. Putaran pertama dilaksanakan pada 11 Desember 2017, dilanjutkan pada 11 Januari dan 11 Juli 2018,” tegas Subuh.

Untuk saat ini ORI akan dilakukan di 12 kabupaten/kota. ORI di DKI Jakarta akan dilakukan di Jakarta Utara dengan target 512.208 orang dan Jakarta Barat dengan target 722.202 orang.

Sementara di Jawa Barat akan dilakukan di Purwakarta dengan target 310.150 orang, Karawang 713.087 orang, Kota Depok 668.835 orang, Kota Bekasi 836.660 orang, dan Kabupaten Bekasi 1.100.446 orang.

Selain itu, di Banten akan dilakukan di Kota Tangerang dengan target 618.509 orang, Kabupaten Tangerang 1.189.124 orang, Kabupaten Serang 526.270 orang, Kota Serang 238.491 orang, dan Kota Tangerang Selatan 478.594 orang. Imunisasi itu akan diberikan untuk usia 1 sampai kurang dari 19 tahun.

“Seluruh Kepala Dinas Kesehatan menyatakan siap melaksanakan ORI 3 putaran dan kami siapkan logistiknya,” kata Subuh.

Subuh meminta kepada semua warga untuk lindungi diri sendiri dengan memastikan anggota keluarganya telah memiliki status imunisasi lengkap mengingat penyebaran difteri sudah semakin berkembang.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Oscar Primadi, MPH
NIP. 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
Next Post
blank

ORI Difteri

blank

Indonesia Menjadi Centre Of Excellence OKI untuk Pengembangan Vaksin dan Bio-Teknologi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.