Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 14/05/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Setiap Laporan Kasus Difteri Bukti Kewaspadaan

Rokom by Rokom
11 Januari 2018
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 9 Januari 2018

Setiap laporan kasus difteri adalah suspek, bukan positif difteri. Banyaknya laporan kasus merupakan bentuk kewaspadaan petugas kesehatan dan pemerintah daerah untuk kemudian dilakukan langkah-langkah pencegahan.

“Memang, setiap kasus difteri yang dilaporkan merupakan bentuk kewaspadaan Nakes untuk jaga-jaga agar bisa dilakukan tindak lanjut,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Mohamad Subuh, Selasa (9/1) di Jakarta.

Setiap kasus yang dilaporkan baik dari Puskesmas atau rumah sakit akan dilakukan investigasi kasus pasien berupa kelengkapan imunisasi difteri sebelum sakit, kemudian dilakukan pengambilan spesimen dengan usap hidung dan usap tenggorok untuk konfirmasi kasus apakah positif atau negatif difteri.

Apabila kasus terkonfirmasi positif, penderita akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut dan dilakukan pencarian kasus tambahan dan karier pada orang yang pernah kontak dngan pasien.

Hal tersebut menjadi alasan petugas kesehatan di Puskesmas atau rumah sakit untuk melaporkan setiap kejadian suspek difteri agar dapat segera dilakukan pencegahan.

Selain berdasarkan laporan, setiap minggu petugas dinas kesehatan kabupaten/kota mengunjungi rumah sakit di wilayah kerjanya untuk mencari dan menemukan secara aktif kasus difteri.

Setiap kasus difteri yang dilaporkan dari rumah sakit segera diinformasikan ke Puskesmas untuk dilakukan investigasi dan pencarian kasus tambahan dan karier.

Munculnya KLB difteri dapat terkait dengan adanya immunity gap, yakni kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah. Kekosongan kekebalan ini terjadi akibat adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri, karena kelompok ini tidak mendapat imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya.

Tren Kasus Menurun

Berdasarkan hasil pantauan Kementerian Kesehatan, grafik tren kasus difteri yang dilaporkan menunjukkan penurunan.

Pada pertengahan Desember atau minggu ke-50, laporan mencatat 79 kasus. Setelahnya, nampak terjadi penurunan jumlah kasus meski terlihat fluktuatif. Pekan selanjutnya, jumlah kasus yang dilaporkan pada minggu ke-51 dan ke-52 berturut-turut sebanyak 34 dan 33 kasus.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Oscar Primadi menyatakan bahwa penyakit difteri dapat dicegah dengan imunisasi; Penggunaan masker dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat); Pemberian antibiotika pada kontak erat kasus; danTatalaksana kasus dengan pemberian antibiotika dan Anti Difteri Serum (ADS)

Pemerintah memastikan vaksin tersedia dalam jumlah yang cukup. Masyarakat terutama pasien difteri tidak perlu khawatir dan akan diberikan pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana kasus.

Apabila terjadi gejala difteri berupa demam lebih kurang 38 derajat celcius, adanya selaput berwarna putih keabuan/kebiruan yang tidak mudah lepas dan mudah berdarah, hidung berair, bengkak di area leher, nyeri saat menelan, dan sesak napas disertai bunyi, harus segera diatasi. Sebab, risiko paling parah jika difteri tidak segera disembuhkan akan menyebabkan kematian.

Kemenkes meminta PT. Biofarma untuk memperbanyak produksi vaksin. Sehingga setiap orang tua bisa melengkapi imunisasi dasar anak-anaknya dan untuk memenuhi kebutuhan Outbreak Response Immunization (ORI) bagi anak usia 1 sampai kurang dari 19 tahun secara gratis.

Kemenkes juga meminta PT. Biofarma memprioritaskan persediaan vaksin untuk Indonesia, setelah itu barulah ekspor. Ketika vaksin di Indonesia mencukupi, maka diharapkan angka kesakitan atau kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) bisa menurun.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Oscar Primadi

NIP. 196110201988031013

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Menkes Apresiasi Langkah Jakarta: Pasukan Putih dan Inovasi Layanan Promotif-Preventif untuk Kesehatan Masyarakat

14 Mei 2025
blank

Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah Rutin Lakukan Inspeksi

13 Mei 2025
blank

Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

11 Mei 2025
blank

Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Lakukan Langkah Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan

11 Mei 2025
blank

Perkuat Layanan Kesehatan Haji, Kemenkes Dorong Peran Strategis Pelayanan Kefarmasian

11 Mei 2025
blank

KKHI Madinah Perkuat Jejaring Layanan Kesehatan

11 Mei 2025
Next Post
blank

Inilah Capaian Kinerja Kemenkes 2017

blank

Menkes: Hindari Perilaku Berisiko Kesehatan, Manfaat Urin Unta Belum Dapat Dibuktikan

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Menkes Apresiasi Langkah Jakarta: Pasukan Putih dan Inovasi Layanan Promotif-Preventif untuk Kesehatan Masyarakat

14 Mei 2025
Berita Utama

Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan KKHI Madinah Rutin Lakukan Inspeksi

13 Mei 2025
Berita Utama

Kenali Tanda-tanda Masalah Kesehatan Jiwa Jemaah Haji di Tanah Suci

11 Mei 2025
Berita Utama

Jemaah Haji Gelombang I Mulai Bergerak ke Makkah, KKHI Lakukan Langkah Strategis Penguatan Pelayanan Kesehatan

11 Mei 2025

Rekomendasi Artikel

blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

11 Oktober 2023
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai 10 Februari 2025

7 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.