Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 24/05/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Asmat Masih Butuh Pendampingan

Rokom by Rokom
06 Februari 2018
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Agats, 6 Februari 2018

Edukasi tentang asupan nutrisi bergizi seimbang menjadi kebutuhan mutlak pasca pencabutan status kejadian luar biasa (KLB) campak pada 5 Februari 2018 kemarin.

Jumlah pasien rawat inap RSUD Agats pada 5 Februari pukul 05.00 WIT atau sebelum KLB dicabut sebanyak 20 anak. Rincian berdasarkan laporan harian terakhir satuan tugas kesehatan (Satgaskes) KLB Campak dan masalah gizi buruk Kabupaten Asmat, penderita campak sebanyak 4 orang dan gizi buruk 16 orang.

“Pasien campak dan gizi buruk sekarang berkurang sampai 12 orang yang dirawat di sini. Ke depannya RS membuka pelayanan gizi buruk dan campak,” jelas Direktur RSUD Agats Riechard R. Mirino SKM, M.Kes, Selasa (6/2).

Fokus RSUD Agats, menurutnya, kini menangani penyembuhan gizi buruk dengan komplikasi serta mendorong perubahan asupan nutrisi warga Asmat. Komplikasi yang kerap terjadi di antaranya dengan malaria dan pneumonia atau radang paru-paru.

Bagi yang telah sembuh, RSUD menyarankan para pasien kembali ke kampung dengan berkoordinasi melalui tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Ataupun melalui monitoring bidan dan perawat yang bertugas di Puskesmas pembantu.

“Nama-nama pasien kami berikan dan mereka intervensi gizinya plus memberi bantuan kepada anak sakit berupa paket bahan makanan,” urai Riechard.

Monitoring petugas dari pustu dan Puskesmas langsung, menurutnya, juga dilengkapi pemenuhan distribusi logistik susu dan bahan makanan bagi penderita balita gizi buruk. Jika habis akan distok langsung oleh bidan.

“Tim Flying Health Care (FHC) Kemenkes gelombang satu hingga tiga sangat membantu kami dengan memperkuat pelayanan di RS dan Puskesmas tersebut,” papar Riechard.

Tenaga kesehatan yang tersedia di RSUD Agats saat ini ada dua dokter spesialis bedah dan satu orang spesialis dalam Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) yang tengah diproses.

Riechard berharap ada tim yang berkeliling atau mobile ke Puskesmas dan tinggal di distrik. Sehingga jika ditemukan pasien gizi buruk dalam kondisi parah dapat dirujuk cepat. Idealnya, di mata Riechard, FHC bertugas minimal sebulan untuk membantu pemulihan.

Hal-hal yang dapat diinternalisasikan kepada warga Asmat dengan penyesuaian untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di antaranya melalui kebiasaan cuci tangan serta memotong kuku sekaligus mengenal jenis makanan layak dan sehat.

“Kita harus terus menyadarkan mereka agar dapat melakukan PHBS dan perumahan bersih karena 80-90 persen anak-anak Asmat juga mengalami kecacingan,” urai Riechard merinci.

Anggota tim FHC Kemenkes dr. Lily Indriani Octovia, MT, M.Gizi, Sp.GK memastikan jumlah pasien anak gizi buruk yang dirawat di RSUD Agats berkurang. Dari sisi pemulihan, ia punya strategi khusus.

“Untuk anak gizi buruk komplikasi mengajarkan makanan yang diresepkan untuk perbaikan gizi betul-betul masuk. Sekaligus pemantauan kepada para perawatnya agar mencatat ragam asupan makanan,” jelas Lily.

Dokter yang berpraktik di RSCM Jakarta ini mengevaluasi pola pemantauan makanan penting karena rentan menimbulkan kematian. Sedangkan untuk penanganan gizi buruk berat mulai membuatkan sistem pelayanan gizi terpadu, termasuk mengadakan poli gizi di RS dan Puskesmas.

Saat ini yang tersedia di RSUD Agats adalah dapur gizi. Sementara, untuk upaya memberi penyuluhan kepada tenaga kesehatan khusus penanganan gizi buruk perlu monitoring tata laksana gizi buruk. Sekaligus pencatatan akurat tentang umur anak yang menjadi poin inti pencatatan gizi.

“Faskes dan lingkungan kesehatan ibu dan anak harus dibenahi karena itu pondasinya. Kemudian penguatan Antenatal Care (ANC), metabolisme, dan maternalnya,” ujar Lily menyarankan.

Tim FHC Kemenkes lainnya, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A. memaparkan hasil pantauannya dari RSUD Agats dan beberapa kampung di Agats. Masalah terbesar, diakuinya, jumlah anak stunting berperawakan pendek akibat kurang gizi.

“Perlu pendekatan berbagai pihak untuk Kabupaten Asmat dalam jangka panjang. Orang tua disini perlu edukasi jangka panjang,” jelas Cut.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

Oscar Primadi

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Wamenkes Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Universitas Indonesia: Fokus Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

23 Mei 2025
blank

99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Cepat di Tanah Suci

22 Mei 2025
blank

RSUP Dr. Kariadi dan FK UNDIP Sepakat Jalankan Kembali PPDS Anestesi

20 Mei 2025
blank

Kelelahan dan Dehidrasi Picu Kejadian Akut Kronis, Jemaah Diminta Waspada

22 Mei 2025
blank

Inggris dan Indonesia Perbarui Komitmen untuk Memperkuat Kolaborasi dalam Sektor Kesehatan

23 Mei 2025
blank

Pemkab Klungkung Audiensi ke Kemenkes, Bahas Penguatan Pembangunan Kesehatan di Daerah Kepulauan

20 Mei 2025
Next Post
blank

Tim Kesehatan Optimalkan Layanan Kesehatan di Asmat

blank

Pasca KLB Campak Asmat, Kemenkes Kuatkan Layanan Puskesmas

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Wamenkes Tinjau Cek Kesehatan Gratis di Universitas Indonesia: Fokus Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

23 Mei 2025
Berita Utama

99 Jemaah Haji Terserang Pneumonia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Pencegahan dan Penanganan Cepat di Tanah Suci

22 Mei 2025
Berita Utama

RSUP Dr. Kariadi dan FK UNDIP Sepakat Jalankan Kembali PPDS Anestesi

20 Mei 2025
Berita Utama

Kelelahan dan Dehidrasi Picu Kejadian Akut Kronis, Jemaah Diminta Waspada

22 Mei 2025

Rekomendasi Artikel

blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

11 Oktober 2023

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.