Jakarta, 12 Februari 2018
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek menekankan kepada seluruh pelaksana dana hibah program AIDS, tuberkulosis, dan malaria baik dari kementerian maupun LSM agar benar-benar memanfaatkan dan memaksimalkan dana hibah tersebut.
“Saya minta kepada semua principal recipient kementerian dan LSM harus meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Menyusun rencana kerja dengan kementerian atau lembaga terkait yang berperan besar dalam mencapai tujuan penanggulangan tiga penyakit ini,” kata Menkes Nila pada Penyerahan Naskah Hibah Global Fund untuk Program AIDS, TBC, dan Malaria di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (12/2).
Beban ketiga penyakit itu masih menjadi masalah besar bagi Indonesia, karena itu pemerintah menjadikan AIDS, tuberkulosis, dan malaria sebagai program prioritas pembangunan Indonesia.
Menkes mengatakan ketiganya bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah pembangunan di sektor kesehatan yang melibatkan lintas sektor baik kementerian, lembaga, dan masyarakat, ataupun LSM.
“Saya mengharapkan penyerapan dana Global Fund 2018-2020 bisa lebih dari 90 persen bisa lebih baik dari penyerapan 2016-2017 yang hanya mencapai 77 persen,” harap Nila.
Jumlah kasus tuberkulosis, misalnya, Menkes Nila mengatakan berada di peringkat tertinggi kedua di dunia setelah India. Namun dengan upaya yang telah dilakukan sampai akhir 2017 yaitu dengan menyediakan hampir 1000 peralatan diagnostik ke seluruh RSUD dan Puskesmas rujukan TBC, Menkes Nila mengaku optimis pada 2018 ini cakupan penemuan kasus akan meningkat kalau dikerjakan dengan benar.
“Kita harus bersungguh-sungguh melaksanakan program penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria agar di tahun 2020 hasil kinerja program meningkat secara signifikan dan mencapai target yang sudah diterapkan bersama,” kata Menkes Nila.
Menkes menambahkan dengan adanya program dari Kemenkes yakni Program Indobesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ini harus terintegrasi dengan baik dan kita harapkan penemuan kasus dapat dilakukan dengan cepat.
“Jadi jika target tercapai, beban Indonesia lebih ringan. Pada masa transisi pun sebagaimana dikatakan Dirjen Subuh, tidak ada lagi hibah dari Global Fund tapi kita sudah mengatasi penyakit-penyakit itu,” ujar Nila.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
Oscar Primadi