Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 18/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Namrole, Habis Gelap Terbitlah Terang

Rokom by Rokom
21 Mei 2018
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 21 Mei 2018

Keberadaan dokter spesialis di daerah dinilai masih kurang, belum lagi pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan begitu dangkal. Lantas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menginisiasi Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS), dengan penugasan bagi dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Indonesia. Salah tujuan WKDS ini adalah untuk pemertaan pelayanan spesialistik bagi masyarakat.

Di RSUD Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku misalnya, keberadaan dokter spesialis amat dibutuhkan. Kemenkes telah mengirimkan lima dokter spesialis, yaitu dr. Agnes Wijaya Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn), dr. Gupita Dharma Spesialis Penyakit Dalam, dr. Adi Santosa Soetrisno Spesialis Anesthesi, dr. David Wau Spesialis Anak, dan dr. Heri Pratomo Spesialis Bedah.

Keberadaan mereka membuka harapan baru bagi kesehatan masyarakat di sana. Kini masyarakat tak lagi khawatir bila membutuhkan pelayanan spesialistis, seperti persalinan atau penyakit dalam. Fasilitasnya pun sudah lebih baik dari sebelum mereka ditugaskan di sana.

Namun demikian, untuk mencapai semua itu butuh upaya yang tak semudah memutar balikkan telapak tangan. Agnes, dokter spesialis yang pertama ditempatkan di sana pada Agustus 2017 mengaku sempat kesulitan bertugas di sana. Pasalnya, RSUD tempat ia bertugas itu tidak memiliki fasilitas lengkap, bahkan dirinya menilai RSUD tersebut seperti Puskesmas.

“Awal-awal tugas (di RSUD) tidak ada OK (ruang operasi), obat-obat tidak lengkap, air tidak mengalir, dan tidak ada bank darah,” ucap Agnes melalui telepon, Kamis (17/5).

Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan baginya ialah ketika harus merujuk pasien ke RSUD Namlea, Kabupaten Buru. Butuh waktu 3 hingga 4 jam perjalanan darat, apalagi saat merujuk pasien bersalin, dengan waktu selama itu, risiko kematian sangat tinggi.

Selain itu, kendala yang dialaminya adalah soal pemahaman masyarakat terhadap kesehatan. Kondisinya hingga saat ini, banyak masyarakat yang melahirkan tidak di fasilitas kesehatan. Bahkan, ada penduduk yang tinggal di belakang gunung. Proses melahirkan yang dilakukan tanpa dibantu petugas kesehatan, sang ibu dibiarkan melahirkan sendiri.

Dampaknya, tidak sedikit bayi meninggal. Sekarang saja, kata Agnes, ada seorang ibu yang sudah dua kali melahirkan tapi bayinya meninggal dua-duanya. Saat ini ibu tersebut tengah mengandung kembali.

Kebetulan pada bulan ke dua, yakni September 2017, telah ditempatkan dokter Gupita Dharma dan dr. David Wau. Dilanjut lagi pada Desember ditempatkan dr. Adi Santosa Soetrisno dan dr. Heri Pratomo. Setidaknya pelayanan kesehatan spesialistik sudah terbantu dengan adanya dokter spesialis baru.

Agnes dan dokter lainnya segera mengambil tindakan terhadap ibu hamil tadi, memantau kondisi ibu dan janin, termasuk gizinya. Mereka mengupayakan agar sang ibu mau melahirkan di RSUD.

Di tengah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan, mereka sering kali melakukan sosialisasi dan edukasi. Seperti persalinan yang harus dilakukan di fasilitas kesehatan.

Pada akhir Oktober, angin segar mulai dirasakan masyarakat Namrole, RSUD yang semula fasilitasnya tidak lengkap, sudah berpindah tempat ke gedung baru. Ada ruang operasi, HCU, dan pada bulan ini sudah ada unit transfusi darah. Angka persalinan bisa mencapai 2 hingga 5 pasien dalam sebulan, dari yang sebelumnya 0 perbulan.

Masyarakat tentu tidak akan mudah menerima semua pemahaman yang diberikan Agnes dan rekan lainnya. Namun, perlahan tapi pasti, Agnes dan rekannya meyakini masyarakat akan memahami pentingnya kesehatan dan berobat ke fasilitas kesehatan.

Agnes berpesan kepada peserta WKDS lainnya agar bertugas atas nama masyarakat. Mereka butuh bantuan para dokter spesialis untuk memperbaiki kesehatannya terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perbatasan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Global Fund: Nyamuk Tak Kenal Batas Negara

17 Juni 2025
blank

Indonesia Jadi Contoh Sukses Terbaik Perangi Malaria

17 Juni 2025
blank

Kemenkes Siapkan Strategi Khusus Eliminasi Malaria di Papua, Target Bebas 2030

17 Juni 2025
blank

Bersatu Melawan Malaria: Seruan Indonesia untuk Mengakhiri Malaria Diluncurkan pada Pertemuan Asia Pasifik Eliminasi Malaria

17 Juni 2025
blank

SBY: Saya Yakin Pemerintah Indonesia Bisa Tuntaskan Malaria

17 Juni 2025
blank

Indonesia Serius Eliminasi Malaria: 79% Wilayah Sudah Bebas, Target Nasional Tuntas 2030

17 Juni 2025
Next Post
blank

Sahur Sehat

blank

Operasi Jantung Kateter Sudah Bisa Dilakukan di Bangka Belitung

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Global Fund: Nyamuk Tak Kenal Batas Negara

17 Juni 2025
Berita Utama

Indonesia Jadi Contoh Sukses Terbaik Perangi Malaria

17 Juni 2025
Berita Utama

Kemenkes Siapkan Strategi Khusus Eliminasi Malaria di Papua, Target Bebas 2030

17 Juni 2025
Berita Utama

Bersatu Melawan Malaria: Seruan Indonesia untuk Mengakhiri Malaria Diluncurkan pada Pertemuan Asia Pasifik Eliminasi Malaria

17 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.