Gorontalo, 16 Juli 2018
Pemerintah Provinsi Gorontalo menjadikan tablet tambah darah sebagai program kesehatan yang menyasar kaum remaja walaupun dinilai belum sempurna. Namun demikian Menteri Kesehatan (Menkes) RI mengapresiasi program tersebut untuk mencapai 80% orang Indonesia yang paham akan kesehatan.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek mengatakan data Riskesdas 2013 menunjukkan persentasi pengetahuan orang Indonesia akan kesehatan tidak lebih dari 20%.
“Kami berpikir kita harus memberikan kesadaran atas kesehatan pada masyarakat kita. Maka kita bikin PIS-PK, kita hrus mendatangi satu-persatu keluarga. Nantinya akan ditemukan berbagai masalah kesehatan,” kata Nila Moeloek saat Ekspose Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo, Senin (16/7).
Saat ini kondisinya masih banyak remaja yang belum mengetahui anemia. Tapi pemerintah harus terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada remaja semisal di sekolah-sekolah sebagaimana yang diterapkan di SMK 1 Limboto.
“Ini (pemahaman tentang kesehatan) yang ingin kita ubah, yakni soal paradigma sehat, bukan paradigma sakit,” tegas Nila.
Selain itu, Nila mengatakan perlunya remaja diberi tablet tambah darah karena anak muda sekarang sekitar 23%-30% kekurangan darah atau lesu darah. Nila menilai hal tersebut diakibatkan salah satu nya oleh asupan makanan kurang bagus, maka dari itu pemberian tablet tambah darah harus dilakukan.
“Tapi saya harap di Gorontalo yang begitu banyak ikan bisa mengonsumsi ikan sebagai sumber nutrisi,” ucap Nila.
Kemudian, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Triyanto S. Bialangi mengatakan Ibu menteri bangga bahwa di SMK 1 Limboto sudah diadakan program tablet tambah darah meski belum sempurna tapi sudah mulai.
“SMK itu (SMK 1 Limboto) sudah ada di bawah provinsi. Saat ini dari Dinkes Gorontalo ke SMA atau SMK sudah mulai mempeogramkan itu (minum tablet tambah darah),” kata Triyanto saat ekspose pembangunan kesehatan Gorontalo, Senin (16/7).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (D2)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM