Sorong, 15 Oktober 2018
Bersamaan dengan acara puncak peringatan Belkaga keempat di Kabupaten Sorong, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), memberikan penghargaan berupa Sertifikat Eliminasi Filariasis kepada 4 Kabupaten yang wilayahnya telah berhasil mencapai status Eliminasi Filariasis.
Keempat wilayah tersebut adalah: 1) Kabupaten Merauke, Papua diterima oleh Wakil Bupati, H. Sularso; 2) Kabupaten Tangerang, diterima oleh Asisten Bidang I Pemerintahan, DR.H.Hery Heryanto, M.Si; 3) Kabupaten Bandung diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, drg. Grace Mediana Purnami MKes; dan 4) Kabupaten Rote Ndao diterima oleh Direktur RSUD Ba’a Kab. Rote Ndao, dr. Widyanto Pangarso Adhy, M.Biomed, SpPD
Hal ini tentu merupakan perjuangan yang sangat tidak mudah untuk dicapai. Mengingat status Eliminasi Filariasis baru bisa didapat oleh suatu wilayah yang telah melaksanakan POPM filariasis selama 5 tahun berturut-turut dan diuji melalui Survei Evaluasi Penularan Filariasis selama tiga tahun berikutnya, yang disebut TAS-1, TAS-2 dan TAS-3, dan harus terbukti tidak terdapat penularan Filariasis.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, memberikan Sertifikat Pre Eliminasi Filariasis kepada tiga Kabupaten di wilayah provinsi Papua, karena telah menyelesaikan pelaksanaan POPM selama lima tahun berurut-turut dan saat ini sudah berhasil melewati tahapan Survei Evaluasi Penularan Filariasis tahap 1 (TAS 1) dan hasilnya cukup baik karena dapat membuktikan tidak terdapat penularan Filariasis.
Ketiga wilayah tersebut adalah:
1). Kabupaten Bovendigoel diterima oleh Wakil Bupati, H . Chaerul Anwar; 2) Kabupaten Mappi, diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan dr. Ronny Herry Tombokan; dan 3) Kabupaten Supiori diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan, Marinus Maryar, S.Sos, M.Kes.
Sementara di wilayah provinsi Papua Barat yang terdiri dari 12 Kabupaten dan 1 Kota, secara umum tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan POPM (kecuali Kab. Bintuni, Fak-fak dan Sorong merupakan tahun pelaksanaan POPM yang ketiga). Kegiatan peringatan Belkaga tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum peningkatan partisipasi masyarakat di wilayah Papua Barat dalam POPM untuk mencegah penyakit kaki gajah.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]. (myg)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM