New Delhi, 26 Februari 2019
Indonesia mendukung pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat sistem kesehatan nasional. Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, drg. Oscar Primadi, MPH saat menjadi pembicara pada Panel “Integrated Disease Surveillance and Disease Registry Platforms” dalam Global Health Digital Partnership (GDHP) Summit ke-4 yang diselenggarakan di New Delhi, India, tanggal 25-26 Februari 2019.
Lebih lanjut Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan sebagai Co-Chair pada panel “Improving Health Outcomes for Rural and Remote Communities through Telemedicine and Remote Monitoring” menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara besar dan negara kepulauan yang terbentang luas dari Aceh sampai Papua, menerapkan teknologi digital kesehatan, seperti telemedicine, untuk kemudahan akses pelayanan kesehatan.
GDHP Summit yang dihadiri 24 negara dibuka oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, Mr. Jagat Prakash Nadda. Dalam sambutannya Menteri Kesehatan India menyampaikan bahwa pertemuan GDHP merupakan kolaborasi internasional antara Pemerintah (Kementerian/Lembaga) dan organisasi multinasional, dengan didukung oleh WHO, untuk meningkatkan kesehatan dengan penggunaan kesehatan digital terbaik. Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Dr. Thedros Adhenom Gebreyesus dalam pesan video menyampaikan bahwa teknologi digital telah mengubah pelayanan kesehatan untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer dan mencapai tujuan SDG. WHO akan menyusun strategi global terhadap kesehatan digital, dan bulan depan WHO akan menerbitkan Pedoman Pertama tentang Kesehatan Digital.
GDHP Summit ke-4 menghasilkan New Delhi Declaration on Digital Health for Sustainable Development yang pada pokoknya berisikan komitmen untuk mempercepat dan mengimplementasikan intervensi Kesehatan Digital yang sesuai dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat sampai dengan 2023 melalui aksi utama antara lain menyusun strategi yang jelas terhadap teknologi digital berdasarkan prioritas nasional. Summit juga menekankan pentingnya prioritas kesehatan nasional terhadap intervensi kesehatan digital, kebijakan yang diterapkan masing-masing negara untuk mengimplementasikan kesehatan digital secara signifikan, dan investasi kesehatan untuk kesehatan digital.
GDHP merupakan inisiatif negara-negara kolaborasi global dalam penggunaan teknologi digital yang aman (safe and secure) untuk meningkatkan kualitas, akses dan kesinambungan sistem kesehatan. Sebelumnya, GDHP sudah diselenggarakan di Canberra, Washington DC dan London. Inisiatif GDHP berlanjut hingga menjadi salah satu rekomendasi World Health Assembly (WHA) ke 71 bulan Mei tahun 2018 di Jenewa.
Delegasi RI telah berpartisipasi aktif dalam setiap agenda pembahasan, termasuk menjadi pembicara dan co-chair Diskusi Panel. Selain Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan, dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes, juga berkesempatan menjadi Co-Chair di Panel Integrated Platforms for e-Learning aimed at Capacity Building for the Global Health Workforce dan menekankan bahwa Indonesia terus memperkuat pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk mencapai layanan kesehatan yang berkualitas.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM