Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Dua Cara Pemerintah Tangani Rabies

Rokom by Rokom
05 Maret 2019
Reading Time: 1 min read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta 27 Februari 2019

Terjadi peningkatan kasus gigitan hewan pembawa rabies di Indonesia khususnya pada awal tahun 2019. Untuk mengatasinya, pemerintah menggunakan dua cara penanggulangan, yakni pemberian vaksin dan pemberian serum anti rabies pada korban.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Anung Sugihantono, M.Kes mengatakan pada tahun 2019 ini sampai dengan minggu ke delapan Kementerian Kesehatan RI mendapatkan laporan dari 21 provinsi kejadian gigitan hewan pembawa rabies dengan jumlah yang dilaporkan mencapai sekitar 6.136 kasus gigitan hewan pembawa rabies, serta laporan terjadinya kematian di 6 provinsi dengan jumlahnya adalah 14 yang paling banyak di provinsi Nusa Tenggara Barat.

“Ya, jadi kalau 14 tersebut adalah Nusa Tengga Barat ada 6 orang, kemudian dari sulut ada 3 orang, kemudian dari Sumatera Utara dan Kalimantan barat masing-masing 2 orang, dan 1 dari Sulawesi Tengah. Itu yang dilaporkan meninggal karena gigitan hewan pembawa rabies di tahun 2019 ini,” kata Anung di Jakarta, rabu (27/2).

Di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten Dompu terjadi peningkatan luar biasa kasus gigitan hewan pembawa rabies, padahal tahun lalu di Dompu sebenarnya sudah tidak ada kasus rabies khususnya pada manusia karena.

Kementerian Kesehatan RI mempunyai dua metode tindakan bagi korban gigitan hewan pembawa rabies. Pertama melakukan tata kelola kasusnya dengan memberikan vaksin anti rabies pada hari pertama dan hari ke tujuh, serta hari ke empat belas.

“Kemudian yang kedua kita memberikan serum anti rabies. Pada kasus tersebut itu disisi kesehatan manusianya, tapi disisi kesehatan hewan yang menjadi tanggung jawabnya Kementerian Pertanian khususnya Direktoran Jenderal Peternakan,” kata Anung.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(Dms/D2)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

KLB Rabies di Dompu, Anung Imbau Masyarakat Waspada

blank

Kearsipan Kemenkes Raih Predikat Sangat Baik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.