Madinah, 1 Mei 2019.
Pemerintah Indonesia selalu bertekad memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pemerintah telah membangun klinik kesehatan baru di Madinah, Arab Saudi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, hari ini (1/5) tepat pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) meresmikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah yang baru.
“Kita harapkan KKHI ini dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih lengkap lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Puan.
Pada acara tasyakuran sekaligus peresmian KKHI tersebut, hadir pula Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Anggota Komisi VIII DPR RI, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Konjen RI Jeddah, jajaran pejabat Kemenkes dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Puan meyakini unsur pelayanan kesehatan merupakan unsur penting dalam menunjang penyelenggaraan ibadah haji. Tanpa kondisi kesehatan yang baik, jemaah haji akan kesulitan menjalankan rukun dan wajib haji dengan sempurna.
“Peningkatan layanan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan melalui KKHI ini merupakan hal yang sangat kita hargai dan kita dukung bersama,” ujar Puan.
Sementara itu, Menteri Kesehatan mengatakan dari data Siskohat Kesehatan setiap tahunnya terdapat jemaah haji risiko tinggi kesehatan sekitar 60%. Ditambah lagi dengan daftar tunggu jemaah haji yang semakin lama.
Kondisi ini menandakan pentingnya upaya pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia. Untuk itu Menkes menyatakan bahwa Kemenkes memiliki komitmen tinggi dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.
“Salah satu pentingnya kesiapan sumber daya kesehatan adalah dengan menyediakan KKHI yang lebih baik dan lebih proporsional untuk pelayanan jemaah haji kita,” jelas Nila.
Menurut Nila, di samping KKHI Madinah yang baru, sebagai wujud nyata komitmen Kemenkes dalam mendukung pelayanan ibadah haji, pihaknya juga menyediakan ambulans, obat-obatan dan juga sarana lainnya termasuk pengerahan tenaga kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, menjelaskan bahwa KKHI Madinah mempunyai komposisi jenis perawatan yang lebih lengkap ketimbang KKHI yang lama. Jenis layanan baru di KKHI Madinah adalah tersedianya Intensive Care Unit (ICU), ruang rawat psikiatri, depo obat yang lebih luas, dan poliklinik rawat jalan. Kapasitas juga ditingkatkan. Jumlah tempat tidur yang semula hanya 50 saat ini menjadi 70 tempat tidur.
“Semoga dengan perbaikan fasilitas layanan ini, jemaah haji dapat memperoleh manfaat yang lebih besar,” ujar Eka.
KKHI Madinah yang baru ini berlokasi sangat strategis. Bangunan berlantai lima tersebut berada sekitar 2 kilometer dari Masjid Nabawi atau tepatnya di Jalan Prince Muhammed bin Abdul Aziz Madinah, Arab Saudi.
Tidak hanya di Madinah, klinik kesehatan lainnya juga disediakan Kemenkes di Kota Makkah. KKHI Makkah telah berdiri megah di daerah Aziziyah Junubiah dan beroperasi sejak 2017.
Gedung baru ini disewa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji yang semakin tahun jumlahnya semakin banyak.
Klinik 18 lantai tersebut memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap. Di samping itu juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pemeriksaan kesehatan seperti laboratorium, apotek, ruang rontgen dan memiliki fasilitas kamar petugas kesehatan yang dapat menampung sekitar 400 petugas kesehatan haji.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.