Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Menkes Kunjungi Caregiver Indonesia di Panti Lansia Jepang

Rokom by Rokom
27 Juni 2019
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Tokyo, 26 Juni 2019

Menjelang acara Summit G.20 yang akan dilaksnakan di Osaka pada tanggal 28 Juni mendatang, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek didampingi Kepala Badan PPSDM Kesehatan dan Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan berkesempatan mengunjungi Panti Izumien Eldery Care dan Sakuraen Elderly Care di Tokyo. Di sini, Menkes menemui 19 perawat lulusan Indonesia yang bekerja di Jepang sebagai caregiver.

Penempatan para perawat ini merupakan kerjasama Indonesia dan Jepang yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008. Hingga kini, telah ditempatkan 2.445 perawat dengan skema Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement (Ijepa).

Para perawat yang ditemui Menteri Kesehatan di kedua panti tersebut sebagian besar lulusan institusi pendidikan keperawatan yang ada di daerah, seperti dari Nias, NTT, NTB, Denpasar, Semarang, Indramayu, Cirebon, Banyuwangi dan Sukabumi.

Para lulusan D3 dan S1 Ners telah bekerja selama 1 – 8 tahun dan telah ada yang lulus sebagai caregiver yang telah tersertifikasi di Jepang sebagai Kaigofukushishi.

Untuk dapat mengikuti ujian nasional Kaigofukushishi Jepang, kandidat harus memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun di panti Lansia Jepang.

Menteri kesehatan sangat mengapresiasi para caregiver ini, karena tidak semua orang berkesempatan untuk bekerja di Jepang. Menkes terus mendorong agar para caregiver meningkatkan statusnya jangan hanya menjadi caregiver tetapi menjadi perawat yang sebenarnya atau Kangosi sesuai latar belakang pendidikannnya.

Untuk menjadi Kangosi sesuai standar Jepang cukup berat, di antaranya memiliki kemampuan bahasa Jepang N-1, memiliki STR, serta pengalaman kerja minimal 2 tahun dengan transkrip/kurikulum yang diakui oleh pemerintah Jepang.

Ketua panti Mr. Michio Sekeni menyatakan bahwa para caregiver ini sangat kompeten dalam melayani Lansia, dan sebagai bentuk apresiasi untuk para caregiver ini setiap tahun panti tersebut mengadakan acara liburan bersama ke suatu tempat. Rencananya, tanggal 6 -10 Juli mendatang 30 caregiver akan diajak liburan ke Bali.

Permasalahan utama bagi caregiver dari Indonesia yang bekerja di Jepang adalah kerinduan pada kampung halaman sehingga kalau sudah pulang ke Indonesia susah untuk kembali lagi ke Jepang.

blank

Menkes berkeinginan untuk menggagas suatu wilayah di Indonesia, misalnya di Bali, dapat memiliki panti Lansia dengan sarana dan prasarana seperti di Jepang. Selain itu, Menkes juga ingin menyelenggarakan suatu sistem asuransi kesehatan khusus bagi para Lansia, sehingga panti tersebut nantinya dapat memfasilitasi para Lansia di Jepang yang akan berlibur ke Indonesia. Misalnya pada saat di Jepang musim dingin para Lansia Jepan bisa dibawa ke Indonesia berjemur di Bali dan ditempatkan di panti bukan di hotel agar selama liburan tetap kesehatannya terjaga.

“Tentunya panti tersebut dilengkapi dengan SDM yang mumpuni di bidangnya, misalnya para caregiver dan para perawat yang sudah bekerja di Jepang dan habis masa kontraknya, dapat bekerja di panti tersebut,” kata Menkes Nila.

Di samping itu dipersiapkan juga tenaga dokter, dokter gigi, fisiotherapy, dan psikologi klinik, sehingga orang-orang Jepang yang ada di Indonesia juga dapat memanfaatkan panti tersebut, selain tentu orang Indonesianya sendiri.

blank

Panti itu juga dapat digunakan sebagai wahana praktek calon caregiver maupun perawat yang akan bekerja di luar negeri, karena permintaan tenaga perawat maupun caregiver setiap tahunnya cukup meningkat. Sayangnya, Indonesia belum dapat memenuhi secara maksimal.

Berkenaan dengan hal itu saat ini ada 12 Poltekkes Kemenkes yang sedang disiapkan untuk memenuhi permintaan tenaga tersebut baik melalui pendidikan maupun pelatihan.

Menteri kesehatan dan rombongan juga berkesempatan melihat sarana dan prasarana yang digunakan untuk melakukan ADL (Activity of Daily Living) pada Lansia, seperti alat-alat memandikan yang ramah Lansia sesuai dengan kebutuhan, maupun tempat Lansia bersantai menghabiskan waktu bersama-sama teman sebaya maupun keluarga.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)

Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Tanggulangi Hoaks dengan Strategi Komunikasi

blank

Sekjen Apresiasi PISPK Puskesmas Abiansemal 1

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.