Makkah, 29 Juli 2019
Jemaah haji dan petugas kloter gelombang kedua yang mendarat melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah terus bertambah. Menurut informasi dari Siskohat, hingga hari Senin (29/7) pukul 18.00 WAS, total seluruhnya terdssapat 412 kloter dan lebih dari 170 ribu orang jemaah dan petugas yang sudah tiba di Arab Saudi, baik melalui Jeddah maupun Madinah.
Berbeda dengan gelombang pertama yang mendarat di Madinah, jemaah haji Indonesia gelombang kedua ini setibanya di Jeddah akan langsung menuju Makkah. Mereka akan langsung menjalankan umrah wajib. Sehingga umumnya mereka sudah berihram sejak dari tanah air atau saat di pesawat dengan mengambil miqot di yalamlam. Bagi yang belum berihram, akan melakukannya di Bandara Jeddah.
Perjalanan panjang selama sekitar 9 jam di pesawat serta suhu ekstrem dan kelembaban rendah di Arab Saudi tentu membutuhkan adaptasi yang tidak mudah bagi sebagian besar jemaah haji Indonesia. Ditambah lagi, dalam kondisi masih kelelahan mereka harus menunaikan umrah, yakni melaksanakan tawaf dan sai di Masjidil Haram. Belum lagi harus menunggu giliran untuk naik bus masing-masing. Oleh sebab itu, kondisi jemaah haji Indonesia gelombang dua ini perlu mendapat perhatian ekstra.
“Kami [TPP] selalu mengingatkan kepada jemaah haji. Silakan istirahat dulu, segera minum dan semprot-semprot wajahnya. Ini untuk mencegah dehidrasi dan menenangkan diri,” kata Iman Kastubi, anggota Tim Promotif Preventif (TPP) yang ditugaskan khusus di Bandara Jeddah.
Di Bandara Jeddah, Iman Kastubi, didampingi oleh dua orang rekan kerjanya. Apa yang dilakukan oleh TPP untuk melayani ribuan jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah dengan segala keterbatasan yang ada, tentu membutuhkan bantuan dari pihak lainnya. Untungnya mereka juga didukung oleh Tim Mobile Bandara (TMB) Kemenkes dan juga tim PPIH Kemenag. Yang tak kalah menariknya, dalam beberapa hari terakhir ini, TPP juga dibantu oleh tim kesehatan Arab Saudi, khususnya dalam melakukan promosi kesehatan.
TPP melakukan kerja sama yang harmonis dengan kedua tim lainnya. Di satu lokasi, TPP Indonesia berkolaborasi dengan ‘TPP’ Arab Saudi mengedukasi jemaah haji yang telah selesai berihram. Di lokasi lain, keduanya juga bekerja sama dalam menyemprotkan cairan ke wajah jemaah haji Indonesia sambil menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada jemaah yang sedang antre menuju bus.
Di ruang tunggu kedatangan, khususnya bagi jemaah jalur non fast track, ini menjadi kesempatan untuk memberikan edukasi kesehatan. Erwan Taufik, anggota TPP yang sering bermitra dengan tim kesehatan Arab Saudi, membantu menyampaikan pesan kesehatan melalui media komunikasi, informasi dan edukasi milik Arab Saudi. Karena kendala bahasa, mereka yang memiliki media, TPP yang menjelaskannya kepada jemaah haji Indonesia. Sehingga sambil didampingi petugas kesehatan Arab Saudi, Erwan menjelaskan imbauan kesehatan yang sebaiknya dilakukan dan jangan dilakukan dalam bahasa Indonesia.
“Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir karena tangan bisa jadi sumber penularan penyakit,” terang Erwan, saat menjelaskan salah satu poster kesehatan milik Arab Saudi.
Sementara di bus, ketika seluruh jemaah haji sudah kondisi siap berangkat, Iman, selalu mengingatkan untuk segera mengonsumsi makanan dan minuman yang tersedia. Ia bekerja sama dengan bagian konsumsi untuk menginformasikan bahwa itu adalah hak jemaah sebagai penumpang bus. Makanan dan minuman tersebut sekurangnya bisa memberi bekal bagi jemaah haji yang akan langsung melaksanakan umrah.
Untuk memudahkan penyampaian informasinya, TPP berinisiatif mencetak pesan untuk jemaah dalam bus. Pesan berisi informasi paket makanan ringan dan minuman yang tersedia dalam bus. Dalam selebaran juga ada anjuran untuk minum bersama yang diawali dengan doa.
“Disarankan sebelum umroh, jemaah haji membuat minuman bercampur oralit untuk persiapan jangan sampai dehidrasi. Karena masjidil haram sudah mulai padat dengan jemaah dari berbagai negara,” jelas Iman.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (AM)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM.