New York, 24 September 2019
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, SpM(K) menjelaskan upaya Indonesia terus membangun kapasitas mengatasi ancaman keamanan kesehatan global pada World Leaders Forum yang diselenggarakan Colombia University, di New York pada tanggal 24 September 2019. Menkes RI menjelaskan bahwa pasca outbreak wabah flu burung (H5N1) pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia telah membangun berbagai kapasitas untuk memperkuat sistem kesehatan nasional sejalan dengan International Health Regulation (2005).
“Wabah flu burung yang berdampak negatif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia menjadi pelajaran berharga bagi Pemerintah Indonesia untuk membangun kapasitas baik legislasi, kelembagaan dan sumber daya lainnya sehingga siap menghadapi ancaman keamanan kesehatan global,” demikian jelas Menkes RI lebih lanjut.
Menkes RI yang diundang karena kepemimpinannya pada Global Health Security Agenda (GHSA) menjelaskan bahwa pasca wabah flu burung, Pemerintah Indonesia telah membangun Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC), Rapid Response Team, sistem rujukan untuk Emerging Infectious Diseases, Laboratorium diagnostik, risk communication, survailen pasar burung dan zonosis, dan pendekatan One Health. Selain itu, Pemerintah pada tahun 2006 telah membentuk Komite Nasional Flu Burung yang kemudian fungsinya diintegrasikan pada Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan sehingga lebih meningkatkan koordinasi multi-sektor.
Indonesia juga telah melaksanakan Joint External Evaluation pada November 2017 untuk mengetahui status kapasitas yang dimiliki. Sebagai hasilnya Pemri telah menyusun Rencana Aksi Nasional Keamanan Kesehatan Global dan memperkuat berbagai legislasi antara lain melalui Undang-Undang nomor 6 tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, dan Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.
Pemerintah Indonesia juga terus memperkuat Kantor Kesehatan Pelabuhan/Bandara sebagai garda terdepan pintu masuk/keluar Indonesia serta membangun kapasitas Pemerintah Daerah melalui berbagai pelatihan manajemen dan rencana kontijensi serta simulasi nasional pandemi.
World Leaders Forum menghadirkan pembicara Brundtland Harlem (mantan Perdana Menteri Norwegia), Ernest J. Monisz (CEO Nuclear Threat Initiative/mantan Menteri Energi Amerika Serikat), Menkes RI dan Dr. Chikwe Ihekweaze (Dirjen Pencegahan Penyakit Kemenkes Nigeria). Para panelis Forum yang membahas tema “Global Health Security: Capability or Cathastrophe?” sepakat bahwa keamanan kesehatan global dapat mengakibatkan malapetaka dunia bukan hanya berdampak pada ekonomi kawasan dan global seperti dicontohkan outbreak Ebola selama 5 tahun terakhir ini di Afrika, namun mengancam keamanan nasional dan eksistensi umat manusia seperi flu spanyol pada awal abad ke-19. Dalam kaitan itu ancaman keamanan kesehatan global harus menjadi momentum untuk membangun kapasitas nasional masing-masing negara sejalan dengan International Health Regulation (2005) dan membangun kerja sama regional dan global.
World Leaders Forum merupakan forum tahunan yang dibentuk pada tahun 2003 oleh Columbia University. Beberapa tokoh dunia yang pernah diundang antara lain Sekjen PBB Kofi Annan, Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, Presiden Perancis Nikolas Sarkozy dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM