Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 21/09/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Tak Hanya Orang Dewasa, Diabetes Juga Bisa Terjadi Pada Anak-anak

Rokom by Rokom
16 November 2019
Reading Time: 2 mins read
A A
1
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Jakarta, 15 November 2019

Jika selama ini banyak yang mengira bahwa diabetes hanya terjadi pada kelompok usia dewasa, nyatanya siapapun bisa mengalami kadar gula tinggi, bahkan pada anak-anak. Hal ini disampaikan oleh Jose Rizal Latief Batubara dari Divisi Endokrinologi Anak FKUI-RSCM dalam acara Temu Blogger peringatan Hari Diabetes Sedunia tahun 2019 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan pada Jumat (15/11).

“Selama ini kita berpikir kalau diabetes terjadi pada orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, tapi ternyata pada anak banyak sekali. Yang terdaftar secara resmi kepada kami sekitar 2000-an kasus,” kata Jose.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Cut Putri Arianie yang turut hadir sebagai narasumber bahwa perubahan tren penyakit menyebabkan Penyakit Tidak Menular yang salah satunya diabetes kini terjadi diusia produktif.

“Tren penyakit tidak menular meningkat diusia 10-14 tahun, kalau dulu penyakit orang tua, sekarang bukan lagi. Yang terkena sekarang bukan hanya orang tua, tapi usia produktif,” kata Cut.

Menurut Jose, kejadian diabetes melitus pada anak jumlahnya terus meningkat, tidak hanya di dunia namun juga di Indonesia. Di dunia, hampir 70 ribu kasus setiap harinya, sedangkan di Indonesia hampir setiap hari dan setiap bulan ada kasus baru.

Jose menambahkan bahwa ada 2 jenis diabetes pada anak yaitu diabetes tipe-1 dan tipe-2. Diabetes Melitus tipe-1 terjadi karena kerusakan sel beta pankreas sehingga tidak bisa memproduksi insulin. Insulin penting untuk merubah gula menjadi energi. Karena insulin tidak bisa diproduksi, gula darah tidak bisa diubah sehingga gula darah tetap tinggi. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang tidak bisa dicegah, namun bisa dikendalikan. Untuk Diabetes Melitus tipe-2 paling sering ditemukan pada orang dewasa serta pada orang yang memiliki berat badan berlebih (obesitas). Pada tipe ini insulinnya ada, namun kerja pankreas tidak optimal.

Anak penderita diabetes memiliki gejala klinis seperti berat badan turun drastis, gata-gatal, sering buang air kecil bahkan sampai mengompol, sering haus bawaannya ingin minum terus, kesemutan dl. Apabila ada gejala-gejala tersebut, Jose menyarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan penanganan. Pasalnya, karena sering dianggap tidak ada diabetes pada anak, orang tua sering tidak sadar. Padahal penanganan diabetes harus dilakukan sesegera mungkin supaya bisa ditangani dengan cepat.

“Kalau punya keluarga yang punya gejala diabetes seperti gampang haus, lapar, lemes, tidak ada tenaga harus dicek. Kalo tidak ditangani dengan benar dan cepat di ICU bisa meninggal dia,” terangnya.

Karenanya, bagi penderita diabetes harus dilakukan upaya-upaya pengendalian supaya tidak terjadi komplikasi yang lebih parah. Jose menyebutkan bahwa ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk anak penderita diabetes diantaranya melakukan suntik insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darah, menjaga nutrisi seimbang, lakukan upaya preventif dengan memberikan edukasi, serta harus rutin olahraga. Upaya-upaya tersebut bertujuan untuk mengontrol metabolik.

“Untuk kebutuhan kalori lakukan dengan diet seimbang, 50-55% karbohidrat, protein 15-20%, lalu 30% lemak, harus sesuai dengan kebutuhan tubuh jangan dikurangi, karbohidrat harus dihitung untuk pemberian insulin. Pada anak diabetes sangat dianjurkan olahraga, karena dengan dia olahraga maka sensitivitas pada insulin juga semakin meningkat, jadi harus bergerak,” tutupnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (Mus)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Penguatan Anggaran Kesehatan Berbasis Kinerja Melalui UU Kesehatan

21 September 2023
blank

Peraturan Turunan UU Kesehatan Atur Soal Penyelenggaraan Kesehatan Melalui Telekesehatan dan Telemedisin

21 September 2023
blank

Undang-undang Kesehatan Memberikan Porsi Kepada Masyarakat Untuk Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan

21 September 2023
blank

Membangun Ketahanan Kesehatan Nasional Melalui UU Kesehatan

21 September 2023
blank

Uji Publik Substansi Pelayanan Kedokteran untuk Kepentingan Hukum

20 September 2023
blank

Aspirasi Publik dalam Pembangunan Kesehatan Jiwa sebagai bagian dari Amanah UU Kesehatan

20 September 2023
Next Post
blank

Sekjen Kemenkes: Regulasi Harus Perkuat Kesehatan Masyarakat

blank

Menkes Beri Kuliah Umum di UI, Dekan : Bak Durian Runtuh

Comments 1

  1. blank Wargantara says:
    3 bulan ago

    informasi bagus! sangat bermanfaat.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.