Jakarta, 29 Februari 2020
Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Ahmad Yurianto mengatakan seluruh warga negara Indonesia (WNI) atau anak buah kapal (ABK) World Dream yang diobservasi di Pulau Sebaru dalam keadaan baik. Sehingga tidak dilakukan klaster untuk mereka.
“WNI di Sebaru ada 188 orang di World Dream. Kondisi baik sudah kita pantau 3 hari tidak ada yang punya keluhan panas, batuk, suhu tubuh tidak ada yang di atas 37 derajat celcius,” katanya melalui sambungan telepon langsung dari Pulau Sebaru, Sabtu (29/2).
Mereka juga selalu berkomunikasi langsung dengan keluarga untuk mengabarkan kondisi riil dirinya. Sehingga diharapkan tidak perlu ada kekhawatiran dari keluarganya termasuk masyarakat.
WNI ABK World Dream akan diobservasi selama 14 hari dengan prosedur yang sama seperti di Natuna. Hal itu merupakan pembelajaran baik dari proses observasi di Natuna. Nantinya mereka akan diperiksa setiap hari pada pagi dan sore hari, dan setelah 14 hari akan dievaluasi total.
“Mudah-mudahan hasilnya baik, maka setelah itu kita pulangkan. Mekanismenya mereka diantarkan ke Jakarta, sampai di Jakarta akan dibiayai untuk kepulangan masing-masing ABK,” ucap dr. Ahmad.
Tim medis yang ditugaskan berjumlah 34 orang dari Kemenkes gabungan dari rumah sakit. Kemudian dari kesehatan TNI, Batalion Kesehatan Marinir dan Batalion Kesehatan Kostrad ada 40 orang.
Observasi Terpisah dalam Satu Pulau
Pulau Sebaru dijadikan tempat observasi bagi WNI ABK World Dream dan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang. Tim penjemput WNI ABK Diamond Princess saat ini telah mendarat di Jepang dan kembali lagi bersama ABK pada Minggu (1/3).
“Mereka jadi satu di pulau itu. Di sana kan bangunannya ada 8 gedung terpisah. WNI ABK ini akan menempati satu gedung karena satu gedung bisa menampung lebih dari 70 orang. Mereka (WNI ABK World Dream dan WNI ABK Diamond Princess) tetep pisah. Ini dua paker dalam satu tempat,” kata dr. Ahmad.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(D2)
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM