Depok, 2 Maret 2020
Pagi ini (2/3) Menkes Terawan Agus Putranto membuka Rapat Kerja Badan Litbangkes 2020, di Depok. Tema yang diangkat adalah Peningkatan Mutu Penelitian melalui Penguatan Organisasi dan Manajemen Litbangkes. Acara diikuti oleh 226 peserta yang terdiri dari para kepala Puslitbang dan UPT di lingkungan Badan Litbangkes, para Profesor Riset, para ketua Komisi dan Tim di bawah koordinasi Badan Litbangkes, peneliti, para pegawai pejabat fungsional teknis lainnya serta pejabat pelaksana yang berperan langsung dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbangkes.
Rapat kerja ini dilaksanakan dalam rangka sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan program dan kegiatan Badan Litbangkes dalam mendukung pembangunan kesehatan yang fokus pada Evaluasi Perjanjian Kerja Sama di Lingkungan Litbangkes, Penataan Laboratorium Litbangkes, dan Konsep Pengembangan Manajemen Data Litbangkes.
Untuk penguatan proses sinkronisasi dan integrasi, Raker diawali dengan evaluasi kinerja Badan Litbangkes tahun 2015-2019 dilanjutkan dengan paparan informatif yang terdiri dari Rencana Stategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan; Sosialisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Manajemen Big Data oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; Peran Litbang dalam Pembangunan Kesehatan 2020-2024 oleh Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas; Sistem Kebijakan Pengadaan melalui E-Katalog oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Sistem Pengawasan Internal dan Kendali Mutu Penelitian dan Pengembangan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan; serta Kesiapsiagaan Nasional Laboratorium dalam Menghadapi Pandemi oleh Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes.
Balitbangkes Kawal Program Prioritas
Pemerintah Kabinet Indonesia Maju telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan Tahun 2020-2024 yakni meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga telah menetapkan lima fokus strategi pembangunan kesehatan untuk 5 tahun ke depan, yaitu kesehatan Ibu dan anak, kesehatan reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan penguatan sistem kesehatan serta pengawasan obat dan makanan.
Selain itu, ada empat isu kesehatan yang harus diselesaikan Kemenkes RI saat ini yaitu stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi, perbaikan manajemen jaminan kesehatan nasional, penguatan pelayanan kesehatan, obat serta kemandirian obat dan alat kesehatan. Ada juga isu kesehatan global yang tengah ramai di Indonesia dan perlu segera ditangani yakni Covid-19 yang mewabah di tingkat global dan telah ditetapkan WHO sebagai public health emergency and international concern.
Sebagai unit kerja Kemenkes RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) memiliki peran penting dengan mengawal program pembangunan kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan. Dukungan Balitbangkes berawal saat perencanaan hingga evaluasi pelaksanaan program pembangunan melalui riset guna mendapatkan data dan informasi yang valid. Data dan informasi ini merupakan aspek fundamental untuk menentukan strategi dan aksi program kesehatan terkini dan berbasis bukti. Balitbangkes juga berperan sebagai Laboratorium Rujukan Nasional yang diakui oleh WHO untuk melakukan pemeriksaan virus COVID-19 yang menjadi masalah darurat kesehatan global.
Pada tanggal 1 hingga 4 Maret 2020, Balitbangkes mengadakan Rapat Kerja (Raker). Tujuan Raker Balitbangkes untuk pemantapan perencanaan agenda penelitian, pelaksanaan kegiatan serta evaluasi kegiatan Balitbangkes tahun 2020-2024. Forum ini sekaligus menjadi momentum untuk mengharmonisasi tujuan, proses dan sumberdaya sehingga hasil penelitian dan pengembangan kesehatan semakin berkualitas. Selain itu akan dibahas rancangan standarisasi laboratorium terpadu serta penyusunan rancangan pengelolaan data dan informasi hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh pemegang kebijakan dan pemangku kepentingan.
Sebagai implementasi konkrit, 3 survei berskala nasional akan dilaksanaan Balitbangkes. Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) dan Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) bertujuan untuk memotret status gizi dan pola perilaku konsumsi masyarakat Indonesia terkini.
Survei Nasional lainnya adalah Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAM RT) di Indonesia untuk memperoleh data dan informasi tentang kualitas air minum di tingkat rumah tangga yang akan menampilkan data proporsi rumah tangga dengan akses air minum aman.
Raker Balitbangkes melibatkan lintas sektor, diharapkan dapat meningkatkan sinergitas dan kerjasama dengan pihak industri, perguruan tinggi, dan sektor terkait lain agar hasil penelitian berkualitas tinggi dari hasil analisis yang tajam, serta dapat diaplikasikan dan diimplementasikan untuk pembangunan kesehatan bangsa.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.(gi)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM