Jakarta, 24 September 2021
Direktur RS Pusat Otak Nasional, Mursyid Bustami memberikan penjelasan terkait disinformasi yang beredar bahwa vaksinasi COVID-19 menyebabkan efek samping serius yakni terjadinya pendarahan dalam tubuh.
Pihaknya menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Hingga kini, belum ada bukti ilmiah yang kuat dan valid yang menunjukkan bahwa ada kaitan antara pemberian vaksinasi COVID-19 dengan terjadinya pecahnya pembuluh darah.
Kalaupun ada efek samping dari pemberian vaksinasi COVID-19, sifatnya masih sangat ringan dan mudah diatasi seperti demam, nyeri, mengantuk, lapar dll. Efek ini biasanya tidak berlangsung lama, maksimal 2 hari pasca penyuntikan vaksin.
“Terkait adanya info bahwa vaksin berisiko menyebabkan stroke pendarahan otak, kami klarifikasi bahwa secara ilmiah pun tidak ada hubungan antara stroke pendarahan dengan vaksin COVID-19,” katanya dalam Keterangan Pers Kementerian Kesehatan pada Jumat (24/9)
Mursyid menjabarkan bahwa sekitar 20% stroke pendarahan disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah dengan penyebab utamanya karena tingginya faktor risiko tertentu dan bukan disebabkan oleh vaksin COVID-19.
Adapun faktor risiko dari stroke dan menjadi common respector diantaranya diabetes, hipertensi, pola makan yang buruk, merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik, alkohol, dan narkotika.
“Kalau stroke pendarahan biasanya adalah penderita hipertensi. Yang terjadi adalah tidak kuatnya pembuluh darah menahan tekanan darah yang tinggi, sehingga terjadilah kebocoran,” ujarnya.
Diungkapkan Mursyid, sebenarnya faktor risiko ada 2 yakni yang bisa dikendalikan dan tidak bisa dikendalikan. Faktor risiko yang bisa dikendalikan sebaiknya dicegah sedini mungkin agar tidak menjadi bom waktu kedepannya. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah mulai menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masa depan seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, batasi konsumsi gula, garam dan lemak.
Sementara untuk faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan yakni umur, genetik jenis kelamin. Untuk mengetahuinya sebaiknya melakukan cek kesehatan secara berkala untuk mengetahui riwayat kesehatan sehingga apabila ada kelainan dalam tubuh bisa diketahui dan diantisipasi sedini mungkin.
“Untuk mengetahui itu, maka dilakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari faktor risiko sehingga bisa kita kendalikan secepatnya,” terangnya.
Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (MF)
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat
drg. Widyawati, MKM
Saya orang yang sudah di vaksinasi, baru saya rasakan saat ini Vaksin hanya menggerogoti anti bodi dan imun kita.
Memang benar kita tidak terjangkit Covid.
Tapi secara tidak langsung anti bodi dan imun kita jadi lemah gampang sakit…..gampang terjangkit virus…yang seharusnya antibodi dan imun kita tidak seluruh nya di gerogoti oleh vaksin.
Saya sebelum vaksin sehat, tidak mudah sakit.
Tapi setelah Vaksin baru sekarang terasa tubuh saya mudah terserang penyakit sampai terakhir saya terkena types.
PERCUMA KITA MAU TERIAK, CUMA BANYAK OKNUM YANG BERMAIN DAN MERAUP KEUNTUNGAN DARI VAKSIN.
SAYA CUMA BERPESAN BAIK INSTANSI DOKTER, RUMAH SAKIT SAMPAI PARA PETINGGI YANG BANYAK BERKECIMPUNG SAAT GENCAR NYA VAKSIN.
KALIAN BERMAIN DENGAN NYAWA MANUSIA, APA KALIAN TIDAK BERPIKIR DENGAN HATI BAHWA 1 JARUM SUNTIK SAJA MASUK KE TUBUH MANUSIA MAKA ANDA SAMA SAJA SUDAH MEMBUNUH 1 NYAWA……
Saya orang yang sudah di vaksinasi, baru saya rasakan saat ini Vaksin hanya menggerogoti anti bodi dan imun kita.
Memang benar kita tidak terjangkit Covid.
Tapi secara tidak langsung anti bodi dan imun kita jadi lemah gampang sakit…..gampang terjangkit virus…yang seharusnya antibodi dan imun kita tidak seluruh nya di gerogoti oleh vaksin.
Saya sebelum vaksin sehat, tidak mudah sakit.
Tapi setelah Vaksin baru sekarang terasa tubuh saya mudah terserang penyakit sampai terakhir saya terkena types.
PERCUMA KITA MAU TERIAK, CUMA BANYAK OKNUM YANG BERMAIN DAN MERAUP KEUNTUNGAN DARI VAKSIN.
SAYA CUMA BERPESAN BAIK INSTANSI DOKTER, RUMAH SAKIT SAMPAI PARA PETINGGI YANG BANYAK BERKECIMPUNG SAAT GENCAR NYA VAKSIN.
KALIAN BERMAIN DENGAN NYAWA MANUSIA, APA KALIAN TIDAK BERPIKIR DENGAN HATI BAHWA 1 JARUM SUNTIK SAJA MASUK KE TUBUH MANUSIA MAKA ANDA SAMA SAJA SUDAH MEMBUNUH 1 NYAWA……
Di dunia saat ini kalian menikmati kesenangan di atas bangkai orang lain.
Tapi ingat masih ada hari kebangkitan kekal dan hari pembalasan