Latihan yoga dapat membantu meningkatkan kesehatan secara umum dengan menghilangkan stres dan meningkatkan kesehatan mental atau emosional. Perlu dilakukan dengan baik.
Yoga telah menjadi pilihan olahraga atau aktivitas fisik masyarakat dan menjadi semakin popular di masa pandemi COVID-19. Yoga juga termasuk dalam Program Indonesia Sehat Kementerian Kesehatan yang dimaksudkan untuk membudayakan perilaku hidup sehat guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, yoga dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan kita, termasuk membantu tubuh mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan seperti obesitas, stress, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Ini karena saat stres sekresi glucagon (hormon yang bertanggung jawab meningkatkan level glukosa dalam darah) akan meningkat dan yoga membantu mengendalikannya.
Encyclopedia Britannica mencatat bahwa yoga sebenarnya salah satu dari enam sistem filsafat India. Teks dasarnya adalah Yoga-sutra karya Patanjali. Namun, aspek praktis yoga berperan lebih penting dibandingkan konten intelektualnya. Secara umum, proses yoga dijelaskan dalam delapan tahap, dari yama (pengekangan) hingga samadhi (pengumpulan diri secara total). Seiring berjalannya waktu, tahap-tahap tertentu yoga menjadi tujuan tersendiri, terutama, pranayama (mengendalikan pernapasan), asana (postur duduk), dan dhyana (meditasi).
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), lembaga pemerintah di bawah Departemen Kesehatan Amerika Serikat yang khusus meneliti mengenai pendekatan kesehatan komplementer dan integratif, yoga dapat membantu meningkatkan kesehatan secara umum dengan menghilangkan stres, mendukung kebiasaan kesehatan yang baik, dan meningkatkan kesehatan mental atau emosional, tidur, dan keseimbangan. Selain itu, yoga juga bisa meringankan nyeri leher, migrain atau sakit kepala, dan nyeri yang berhubungan dengan osteoartritis lutut. Gerakan yoga mungkin juga memiliki sedikit manfaat untuk nyeri punggung bawah, membantu orang yang kelebihan berat badan atau obesitas menurunkan berat badan, membantu berhenti merokok, mengelola gejala kecemasan atau depresi, meringankan gejala menopause, tambahan untuk program pengobatan pengguna narkotik, dan membantu penderita penyakit kronis dengan mengelola gejalanya dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
NCCIH memaparkan sejumlah manfaat yoga untuk beberapa aspek kesehatan, termasuk manajemen stres, kesehatan mental atau emosional, pola makan, aktivitas yang sehat, tidur berkualitas, dan keseimbangan. Yoga dalam beberapa kondisi juga bisa meredakan rasa sakit, termasuk nyeri punggung bawah, nyeri leher, sakit kepala, dan osteoartritis lutut.
Survei nasional pelaku yoga di Amerika Serikat yang dilakukan Alyson Ross dkk. menunjukkan bahwa orang yang berlatih yoga tidak terbebas dari masalah kesehatan tapi sebagian besar percaya bahwa kesehatan mereka meningkat karena yoga. Yoga mungkin bermanfaat bagi sejumlah populasi, termasuk perempuan lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis.
Survei Ross dkk. yang dipublikasikan di jurnal Complementary Therapies in Medicine pada 2013 itu meneliti 4.307 individu yang dipilih secara acak dari 15 studio yoga yang mewakili 41 negara bagian. Meskipun tingkat depresinya tinggi (24,8 persen responden), hampir semuanya berada dalam kondisi kesehatan mental sedang atau berkembang.
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju atau sangat setuju bahwa latihan yoga meningkatkan kesehatan mereka secara umum (89,5 persen), meningkatkan energi (84,5 persen), dan kebahagiaan (86,5 persen). Mayoritas juga setuju atau sangat setuju bahwa yoga meningkatkan kualitas tidur mereka (68,5 persen) dan hubungan antarpribadi (67 persen). Lebih dari separuh setuju atau sangat setuju bahwa yoga membantu mereka mencapai atau mempertahankan berat badan yang lebih sehat (57 persen) dan hampir separuh setuju atau sangat setuju (47 persen) bahwa pola makan mereka menjadi lebih baik karena yoga.
Walau yoga umumnya dianggap sebagai bentuk aktivitas fisik yang aman bagi orang sehat, NCCIH menyarankan agar hal itu dilakukan dengan benar dan di bawah bimbingan instruktur yang berkualifikasi. Namun, seperti bentuk aktivitas fisik lainnya, cedera juga bisa terjadi.
Cedera yang paling sering terjadi, menurut NCCIH, adalah keseleo dan tegang dan bagian tubuh yang paling sering cedera adalah lutut atau tungkai bawah. Cedera serius jarang terjadi. Risiko cedera yang terkait dengan yoga lebih rendah dibandingkan dengan aktivitas fisik berdampak tinggi. Orang dewasa yang lebih tua mungkin perlu sangat berhati-hati saat berlatih yoga. Tingkat cedera terkait yoga yang dirawat di unit gawat darurat lebih tinggi pada orang berusia 65 tahun ke atas dibandingkan pada orang dewasa muda. M
Tip Mengurangi Cedera Saat Yoga
NCCIH memberikan beberapa tip agar orang berlatih yoga tidak cedera.
- Berlatih yoga di bawah bimbingan instruktur yang bersertifikat. Mempelajari yoga sendiri tanpa pengawasan berhubungan dengan peningkatan risiko cedera.
- Jika Anda baru mengenal yoga, hindari latihan ekstrem seperti berdiri terbalik dan bertumpu pada kepala, posisi lilin (posisi tubuh terbalik yang bertumpu pada bahu di bawah), posisi lotus, dan pernapasan kuat.
- Yoga juga memiliki risiko panas berlebih dan dehidrasi.
- Wanita hamil, orang lanjut usia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu harus membicarakan kebutuhan masing-masing dengan penyedia layanan kesehatan dan instruktur yoga. Mereka mungkin perlu menghindari atau mengubah beberapa pose dan latihan yoga. Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin memerlukan modifikasi dalam yoga termasuk cedera yang sudah ada sebelumnya, seperti cedera lutut atau pinggul, penyakit tulang belakang, tekanan darah tinggi yang parah, masalah keseimbangan, dan glaukoma (kelainan pada saraf mata).
Penulis: Redaksi Mediakom