Pemain game daring yang terlalu lama duduk di depan layar dapat mengakibatkan cedera otot. Olahraga dan menjaga nutrisi tubuh penting untuk mencegah cedera.
Belakangan ini banyak remaja yang kecanduan bermain game dalam jaringan (daring) atau video game. Laporan State of Online Gaming 2021 yang dirilis Limelight Networks berdasarkan survei di Cina, Jerman, Indonesia, India, Korea Selatan,Inggris, dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang menghabiskan waktu rata-rata 8,45 jam sepekan untuk bermain game. Untuk Indonesia, waktunya mencapai 8,54 jam per minggu, posisi keempat setelah Cina, Vietnam, dan India. Cina menduduki peringkat teratas dengan 12 jam per minggu. Tren ini terjadi salah satunya karena bermain game kini juga dapat mendulang uang dan membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menjadi atlet e-sport.
Hasil riset Huard Pelletier dkk., yang dirilis di jurnal BMJ Open Sport & Exercise Medicine pada 2020, berdasarkan berbagai penelitian di dunia, menunjukkan bahwa bermain game berlebihan berdampak pada kesehatan fisik pemain. Beberapa dampaknya antara lain adalah sulit tidur atau kelelahan, perubahan indeks massa tubuh, nyeri pada otot dan tulang, serta pengaruh pada asupan/pengeluaran energi atau nutrisi.
Menurut University of Pittsburgh Medical Center, bermain e-sport di level kompetitif berarti menghabiskan banyak waktu di depan layar. Meskipun duduk selama latihan dan kompetisi, yang mungkin tampak seperti tindakan pasif, tetapi lengan, tangan, dan jari hingga kaki bagian bawah pemain justru sangat aktif. Itulah sebabnya mengapa banyak cedera terjadi saat bermain game.
Dokter Noha Roshadiansyah, Sp. O. T. dari Rumah Sakit Hermina, Jakarta mengatakan bahwa game daring dapat membahayakan keselamatan. Seseorang yang bermain game daring sambil duduk selama 16 jam dapat terkena sumbatan pembuluh darah hingga akhirnya dapat kehilangan nyawa. Fokus perhatian pemain game ke layar dapat terjadi selama berjam-jam. Mereka juga memegang tetikus (mouse) sebagai pengontrol atau mengetuk papan ketik (keyboard) secara cepat.
Noha mengatakan, cedera yang kerap dialami para pemain lainnya ialah ketegangan mata dan kelelahan yang dapat menyebabkan sakit kepala, kram di tangan, kekakuan di bahu, nyeri di pergelangan tangan akibat kondisi saraf seperti carpal tunnel syndrome, radang tendon di lengan bawah, serta sakit punggung dan leher.
Noha mengatakan keluhan yang dirasakan para pemain mulai dari ringan hingga berat. “Mulai dari pegal, kekakuan saat momen main di awal, atau terlalu lama baru muncul keluhan hingga saat tidak main pun tangannya terasa sakit dan susah digerakkan. Jadi, kembali ke derajat keparahannya yang dipengaruhi oleh jangka waktu main terlalu lama, postur salah, gerakan berulang, dan tidak pakai pemanasan,” katanya kepada Mediakom, Kamis, 16 November lalu.
Keluhan lain yang tak kalah penting diperhatikan ialah masalah sindrom De Quervain atau tenosinovitis styloid radial. Sindrom ini, kata Noha, De Quervain diambil dari nama dokter bedah Swiss, Fritz de Quervain. Ini adalah kondisi menyakitkan ketika tendon di sisi ibu jari pergelangan tangan meradang. Hal ini terjadi karena gerakan yang berulang-ulang. “Dua tendon melewati selubung. Nah, pada saat main game dan akibatnya terjadi peradangan yang menimbulkan rasa sakit, terutama saat kita menggerakkan tangan kita ke bawah,” ujar Noha.
Menurut Noha, cedera karena bermain game dapat diobati dengan mengubah aktivitas dengan mengatur waktu istirahat, mengonsumsi obat antiinflamasi, dan mendapatkan suntikan untuk mengurangi rasa sakit. Pasien kadang juga perlu menjalani terapi fisik yang mencakup rehabilitasi cedera dan latihan peregangan. Perhatikan pula postur tubuh saat bermain, latihan pernapasan, dan berkonsultasi dengan ahli gizi olahraga.
Menurut University of Pittsburgh Medical Center, pemain game perlu mengambil tindakan untuk mencegah cedera, seperti menyesuaikan program pengkondisian tubuh dengan gerakan dalam olahraga. Anda bahkan dapat berolahraga di rumah dengan beberapa latihan kekuatan sederhana. Seperti semua atlet, semakin baik bentuk fisik Anda, semakin besar pula daya tahan yang Anda miliki. Anda juga harus mengurangi risiko ketegangan mata, ketegangan otot, dan cedera tangan atau lengan dengan duduk dengan benar dan pada jarak yang tepat.
Tip Bermain yang Sehat
Jika memang rutin bermain game atau ingin menjadi pemain yang sukses, Anda harus membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini. Remaja yang serius bermain game harus memikirkan postur tubuh, olahraga, dan pola makan. Perbaiki postur tubuh saat bermain karena duduk dalam waktu lama akan membebani tubuh dan dapat membuat punggung Anda sakit dan otot tegang. University of Pittsburgh Medical Center menyarankan sejumlah langkah agar pemain tidak cedera.
- Hindari membungkuk dengan menekan punggung ke kursi permainan dan kepala ke sandaran kursi. Tekan tulang belikat Anda ke bawah, alih-alih membungkuk ke depan.
- Jaga agar kaki Anda tetap rata di lantai dan lutut ditekuk pada sudut kanan. Hindari menyilangkan kaki.
- Gunakan sandaran tangan kursi Anda, alih-alih menggunakan otot untuk mengangkat lengan.
- Jaga jarak layar setidaknya 20 inci dari mata dan pastikan bagian tengah layar sejajar dengan mata.
- Posisikan papan ketik, tetikus, atau pengontrol game lainnya setinggi siku dan usahakan pergelangan tangan tetap lurus.
- Pelajari teknik pernapasan, seperti pernapasan balon.
- Sesuaikan latihan Anda dengan gerakan dalam olahraga. Ini dapat membantu mempertajam koordinasi tangan dan mata, salah satu faktor terpenting dalam bermain game.
- Beberapa peregangan dan latihan bisa sangat bermanfaat, seperti peregangan pinggul dan otot paha bagian belakang untuk melawan posisi duduk; peregangan bahu dan leher untuk mengendurkan otot-otot yang sering tegang; peregangan pergelangan tangan untuk membantu meningkatkan refleks; latihan kekuatan jari; berlari atau bersepeda untuk mengurangi stres; serta latihan ketahanan seperti plank dan push-up untuk membangun kekuatan tubuh bagian atas.
Nutrisi Penting untuk Para Pemain
Semua atlet, termasuk pemain e-sport, membutuhkan bahan bakar yang tepat. Berikut beberapa tip dari University of Pittsburgh Medical Center mengenai asupan nutrisi yang diperlukan pemain game.
- Konsumsi asam lemak omega 3 untuk kesehatan otak yang baik. Anda bisa menemukannya pada ikan berlemak, seperti tuna dan salmon; kacang-kacangan, terutama kenari; serta sayuran berdaun, seperti kangkung dan bayam.
- Konsumsi makanan mengandung potasium dan magnesium yang dapat mempengaruhi refleks, koordinasi, dan fungsi otot. Nutrisi ini dapat Anda temukan pada kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
- Minumlah banyak air agar tetap terhidrasi, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, serta membantu koordinasi dan kontraksi otot. Minuman berkafein dalam jumlah sedang tidak masalah tetapi minuman energi yang manis dapat membuat Anda merasa gelisah.
Penulis: Redaksi Mediakom