Sagu dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pangan alternatif. Memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan sebagai pengganti nasi.
Sagu menjadi makanan pokok yang populer di Indonesia, terutama di Maluku dan Papua. Namun sagu juga bisa menjadi makanan alternatif sebagai pengganti nasi.
Yanita Selly Meristika, S.Kom (Dinas Pangan), dalam artikel “Optimalisasi Sagu Untuk Kemandirian Pangan” yang diunggah di Sumbarprov.go.id pada 2013 menyebutkan pada zaman dahulu sebagian masyarakat Indonesia Timur seperti Maluku dan Papua menjadikan sagu sebagai makanan pokoknya.
Selanjutnya, di daerah Riau banyak dikenal beberapa jenis makanan berbahan dasar sagu seperti mi sagu, bubur, kepurun, gobak, sagu rendang, sagu lemak atau lempeng sagu, dan sebagainya.
Dalam artikel “Aneka Lempeng Sagu Lingga” di warisanbudaya.kemdikbud.go.id pada 2021, disebutkan pada masa Sultan Mahmud Riayat Syah (1761-1812) sagu menjadi komoditas pertanian yang menguntungkan di Lingga.
Tak hanya itu, sagu bahkan dimanfaatkan sebagai alat untuk mempererat hubungan diplomasi antara Sultan Mahmud Riayat Syah dan Gubernur Jenderal Hindia Belanda P.G. Overstraten di Batavia, dengan mengirimkan sebanyak 800 kantong sagu sebagai hadiah.
Lalu, adakah manfaat mengonsumsi sagu sebagai alternatif pengganti nasi? Berikut penjelasannya.
Manfaat Sagu Sebagai Pengganti Nasi
Dalam artikel “Manfaat Sagu, Mulai dari Makanan Pokok hingga Industri Tekstil” di ners.unair.ac.id pada 2021, disebutkan sagu diperoleh dari pengolahan batang pohon jenis palem tropis atau Metroxylon sagu. Sagu juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan sebagai pengganti nasi.
Sagu yang berasal dari pohon sagu memiliki sumber karbohidrat yang kaya akan serat dan rendah kalori. Sagu juga memiliki kandungan protein, vitamin, dan mineral, meski jumlahnya tidak banyak. Sagu yang kaya akan serat dapat membantu pencernaan yang membuat Anda lebih kenyang.
Mengonsumsi sagu sebagai alternatif pengganti nasi juga memiliki manfaat lain. Yanita Selly Meristika, S.Kom (Dinas Pangan) dalam artikel “Optimalisasi Sagu untuk Kemandirian Pangan” di sumbarprov.go.id7 pada 2013 mengatakan sagu memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, di antaranya tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah sehingga cukup aman dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi risiko terjadinya kanker usus, mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, mengurangi kegemukan, dan mempermudah buang air besar.
Sagu juga sering dikonsumsi oleh orang yang sedang diet karena dapat memberikan efek mengenyangkan, tetapi tidak menyebabkan gemuk.
Cara Memasak Sagu
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kalimantan Timur H. Fuad Asadin dalam artikel “Sagu Bisa Menjadi Bahan Pangan Alternatif” di disbun.kaltimprov.go.id pada 2013 menyebutkan sagu dapat dikembangkan sebagai salah satu sumber pangan alternatif sekaligus lumbung pangan hidup karena bentuk pohon ini dapat bertahan lama.
Sagu dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus, digoreng atau dibakar. Selain sebagai makanan utama, sagu juga bisa dijadikan bahan untuk membuat aneka penganan lezat. Tepung sagu, misalnya, bisa diolah menjadi kue bola-bola, mi, sohun, pempek, bubur, pasta, papeda, cilung, cireng, atau panekuk dan masih banyak lagi makanan tradisional lainnya. Sagu juga telah menjadi bahan baku industri makanan, misalnya diolah menjadi biskuit, mi, roti, dan kerupuk.
Berikut ini pengolahan sagu menjadi makanan lezat yang bisa Anda coba di rumah. Regina Berliani dalam artikel “Bubur Ne” di budaya-indonesia.org pada 2018 mencantumkan resep bubur tradisional khas Maluku yang sering dijumpai kala berbuka puasa. Anda juga bisa mencobanya untuk alternatif menu pengganti nasi.
Bahan:
100 gram sagu lempengan
1 liter air
100 gram gula pasir
100 gram gula merah, sisir halus
2 lembar daun pandan, simpulkan
100 gram kenari
100 gram ubi merah
Saus:
250 ml santan dari 1 butir kelapa, kupas dan parut
2 lembar daun pandan
1 sdt garam
Cara membuat:
- Kenari, kupas, cincang kasar untuk taburan.
- Ubi merah, potong dadu 1/2 x 1/2 cm.
- Rendam sagu dalam 500 ml air selama 1 jam hingga mengembang.
- Tiriskan dan buang airnya.
- Masak 1 liter air bersama gula pasir, gula merah, dan daun pandan hingga gula larut.
- Angkat lalu saring.
- Didihkan kembali air gula, masukkan ubi merah dan sagu yang telah lunak.
- Masak sambil terus diaduk hingga matang dan kental.
- Saus: didihkan semua bahan sambil terus diaduk hingga santan kental.
- Angkat, sisihkan. Sajikan selagi hangat.
Masih menurut artikel “Optimalisasi Sagu untuk Kemandirian Pangan” di sumbarprov.go.id pada 2013, tepung sagu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama maupun sebagai bahan tambahan dalam berbagai jenis industri seperti industri pangan, pakan ternak, kertas, perekat, kosmetika, kimia, dan energi.
Penulis: Redaksi Mediakom