Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Jumat, 13/06/2025
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Berbagai Dampak Kelebihan Gula

Rokom by Rokom
18 April 2024
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Berbagai Dampak Kelebihan Gula - Foto_Shutterstock

Berbagai Dampak Kelebihan Gula - Foto_Shutterstock

Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Berbagai makanan olahan, baik yang berasa manis atau tidak, kemungkinan besar mengandung gula tambahan. Waspadai berbagai penyakit yang mengintai. 

 

Umat Islam biasanya akan merayakan lebaran dengan suguhan berbagai macam makanan dan minuman manis. Namun, di balik rasa manisnya, sejumlah bahaya mengintai. Makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi, baik yang berasal dari gula bebas maupun pemanis buatan, bisa berdampak buruk pada kesehatan Anda.

Gula secara alami ada di semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu. Mengonsumsi makanan utuh yang mengandung gula alami itu baik bagi tubuh. Karena tubuh mencerna makanan ini secara lambat, gula alami di dalam makanan itu menawarkan pasokan energi yang stabil ke sel tubuh. Asupan tinggi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian telah telah terbukti mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.

Masalah muncul ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, yaitu gula yang ditambahkan ke dalam produk makanan untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang masa penyimpanan.  Anda sadari atau tidak, makanan seperti kue, kue kering, permen, minuman ringan, jus buah, dan sebagian besar makanan olahan mengandung gula tambahan. Namun,  gula tambahan juga terdapat pada makanan yang mungkin tidak manis, seperti sup, roti, daging yang diawetkan, dan saus tomat.

Dampak paling umum dari gula berlebih adalah obesitas dan penyakit metabolik. Konsumsi makanan atau minuman tinggi gula termasuk faktor yang berkontribusi dalam penambahan berat badan seseorang. Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, obesitas berisiko dua kali lipat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Penderita obesitas juga berisiko tiga kali lipat terkena batu empedu dan mengakibatkan terjadinya sumbatan napas ketika sedang tidur. Selain itu, obesitas berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat serta menurunnya tingkat kesuburan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2022, sekitar 2,5 miliar orang dewasa berusia 18 tahun ke atas mengalami kelebihan berat badan, termasuk lebih dari 890 juta orang dewasa yang hidup dengan obesitas. Obesitas juga merupakan faktor risiko utama 85 persen pasien dengan diabetes melitus tipe II, gangguan metabolisme kronis karena pankreas tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk mengendalikan jumlah glukosa dalam darah sebagai akibat dari makan makanan tinggi gula.

Saat mengonsumsi makanan manis berlebihan, dapat muncul proses glikasi, ikatan yang terbentuk antara gula dengan protein atau lemak. Reaksi glikasi ini menghasilkan senyawa berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) berupa protein atau lipid terglikasi.

Penelitian Chun-yu Chen dkk., yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Medicine (Lausanne) tahun 2022, menunjukkan bahwa AGEs tidak hanya mengurangi elastisitas kulit, menumpuk pigmen, dan menghasilkan perubahan penampilan seperti keriput, tetapi juga menghancurkan pelindung kulit, menyebabkan kematian sel-sel yang berhubungan dengan kulit, dan memicu peradangan. AGEs tidak dapat dipulihkan dan sulit dimetabolisme.

Menurut Nathan M. D’cunha dkk., dalam jurnal Nutrients pada 2022, makanan ultra-proses dan beberapa teknik kuliner, seperti metode memasak kering, merupakan sumber utama dan pemicu AGEs dalam makanan. Studi menunjukkan bahwa peningkatan AGEs yang menyebar berhubungan dengan gangguan kognitif dan meningkatkan risiko demensia.

Penelitian D’cunha dkk. terhadap 144 orang dengan demensia menemukan tingkat AGEs yang lebih tinggi yang berhubungan dengan mobilitas fungsional dan perkembangan menjadi demensia dalam satu tahun. Selain itu, penelitian awal menunjukkan bahwa akumulasi AGEs pada kulit yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan gangguan mental, terutama depresi dan skizofrenia. Mekanisme potensial yang mendasari efek AGEs termasuk peningkatan stres oksidatif dan peradangan saraf, yang keduanya merupakan mekanisme patogenik utama yang mendasari degenerasi saraf dan gangguan mental. Mengurangi asupan makanan yang mengandung AGEs dapat memperbaiki hasil gangguan neurologis dan mental.

Gula bukanlah zat karsinogenik atau zat penyebab kanker. Namun, konsumsi gula yang berlebihan, terutama gula tambahan pada minuman dan makanan olahan, dapat berkontribusi terhadap obesitas, yang merupakan faktor risiko penting terjadinya kanker. Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mengonsumsi gula berlebih akan menyebabkan obesitas sehingga berisiko tinggi mengakibatkan penyakit kanker. Laki-laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat, sedangkan wanita berisiko tinggi untuk menderita kanker payudara dan leher rahim.

Bahaya dari makanan dan minuman manis ini memang tidak langsung dirasakan oleh tubuh. Namun, membiarkan makanan tinggi gula merusak tubuh Anda tentulah tidak baik. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi asupan makanan dan minuman manis, terutama di saat lebaran, seperti memperbanyak konsumsi air putih, memilih buah yang segar atau beku sebagai camilan, menghentikan konsumsi minuman soda dan ganti dengan air biasa, serta membatasi penggunaan gula putih, cokelat, sirup, atau madu sebagai pemanis.

 

Penulis: Redaksi Mediakom

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

Tantangan Bidan di Masa Pandemi

26 Juni 2024
Bidan di Daerah

Bidan Desa Harus Serba Bisa

26 Juni 2024
Garda Terdepan Dalam Persalinan

Garda Terdepan dalam Persalinan

26 Juni 2024
Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan_Foto Shutterstock

Masih Banyak Bidan yang Dibutuhkan

26 Juni 2024
Isi Tas Bidan

Mengintip Isi Tas Bidan

26 Juni 2024
Ilustrasi Liburan Sekolah_Foto Shutterstock

Ide Seru Menikmati Liburan Sekolah

26 Juni 2024
Next Post
Hindari yang Berlemak - Foto_shutterstock

Hindari yang Berlemak

blank

RSCM Sukses Transplantasi Hati Pasien Dewasa Dengan Komorbid

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

13 Juni 2025
Berita Utama

Perawat Melek Digital, UI Hadirkan Inovasi Teknologi Kesehatan

12 Juni 2025
Berita Utama

Fellowship TBC: Solusi Atasi Kekurangan Dokter Spesialis Paru di Indonesia

12 Juni 2025
Umum

Presidential Call to End Malaria, Inisiatif Nasional Baru Perangi Malaria di Indonesia

13 Juni 2025

Rekomendasi Artikel

blank

COVID-19 Kembali Merebak di Luar Negeri, Masyarakat Diminta Waspada

20 Mei 2025
blank

Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Dimulai, Ini 3 Cara Daftar

10 Februari 2025
blank

Kini Check In PeduliLindungi Bisa Lewat Website

30 September 2022

Berita Populer

  • blank

    Masyarakat Umum Sudah Bisa Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Besok PeduliLindungi Resmi Bertransformasi Menjadi SATUSEHAT Mobile

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beri Perlindungan Tambahan, Lansia Diberikan Vaksin Booster Kedua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penerbitan STR Seumur Hidup Lebih Mudah Lewat Portal SATUSEHAT SDMK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Jadwal Skrining Anda dan Keluarga

Jadwal Skrining Sesuai Siklus Hidup

22 September 2023
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Mediakom
  • Majalah
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.