Berbagai negara Islam memiliki kekhasan tersendiri dalam menyambut dan merayakan Lebaran.
Idulfitri adalah hari kemenangan bagi umat islam yang dirayakan setelah sebulan penuh berpuasa menahan haus dan lapar di siang hari. Lazimnya saat Idulfitri, umat Islam berkumpul bersama keluarga sambi menikmati beragam hidangan.
Di Indonesia perayaan Idulfitri atau Lebaran identik dengan budaya pulang kampung, berkumpul bersama keluarga mengenakan pakaian baru, makan ketupat dan berbagai kue tradisional seperti nastar, takbir keliling, atau bermain kembang api yang dilakukan oleh anak-anak di malam Lebaran.
Nuansa serupa tentu juga terdapat pada ragam perayaan Idulfitri di mancanegara. Meski memiliki nuansa yang serupa, berbagai negara tentu memiliki kekhasan tersendiri dalam menyambut dan meryakan Lebaran.
Bagaimana umat Islam dari negara lain memaknai perayaan Idulfitri? Berikut ini ulasan perayaan Idulfitri di beberapa negara di dunia.
Turki
Menurut dailysabah.com, perayaan Idulfitri di Turki dikenal dengan sebutan Ramadan Bayram atau Festival Ramadan yang bermakna merayakan kemenangan setelah berpuasa di bulan Ramadan. Berbelanja, mengenakan pakaian baru, dan berkumpul bersama keluarga menjadi tradisi lebaran di Turki yang tidak berbeda dengan negara Islam lainnya. Anak-anak biasanya mengumpulkan permen dari rumah yang mereka kunjungi.
Baklava adalah makanan khas Lebaran di Turki. Ini adalah hidangan pastri khas Turki berisi kacang seperti badam, kenari, dan pistachio yang ditumbuk kasar dengan pemanis sirup yang terbuat dari campuran gula, madu, kayu manis, dan kulit lemon. Sepintas baklava terlihat mirip dengan kue bolen asal bandung tetapi dengan isian berbeda.
Saat Lebaran, anak-anak di Turki juga berkeliling mengunjungi rumah tetangga dan keluarga dekat dengan kantong khusus yang disediakan untuk mengumpulkan permen, makanan manis, dan uang koin pemberian dari orang yang lebih tua. Beberapa kalangan terbiasa tidak mengambil rute pulang yang sama dengan saat berangkat ketika mereka berkeliling mengunjungi tetangga.
Maroko
Makanan dan pakaian menjadi hal yang penting dalam perayaan Idulfitri di Maroko sebagaimana perayaan Lebaran di negara Islam lainnya. Berbagai pusat perbelanjaan di Maroko ramai oleh pengunjung yang membeli pakaian dan makanan untuk persiapan perayaan Idulfitri.
Seperti dikutip Morocco World News, hena menjadi atribut penampilan yang paling penting dan digemari kalangan perempuan Maroko. Di hari Idulfitri, perempuan Maroko baik tua maupun muda biasa membuat berbagai motif hiasan di telapak dan punggung tangan menggunakan hena.
Adapun laki-laki Maroko biasa mengenakan gandoura atau djellaba saat Idulfitri, yaitu jubah kaftan panjang khas Maroko dengan sepatu sandal tradisional yang disebut belgha yang berbentuk seperti selop dengan tumit belakang terbuka.
Beberapa makanan khas Lebaran di Maroko di antaranya adalah kaab al ghazal, yaitu makanan pastri serupa pastel yang berisi almond tumbuk manis. Ghazal yang berarti rusa merujuk pada bentuk makanan itu yang serupa tanduk rusa yang mengulir seperti ujung pastel. Berbeda dengan pastel, kaab al ghazal dibuat dengan cara dipanggang dalam oven.
Lebanon
Mengunjungi makam keluarga saat Idulfitri menjadi salah satu tradisi umat Islam di Lebanon. Seperti dilansir the961.com, sebagaimana umat Islam di Indonesia, umat Islam di Lebanon juga mengunjungi makam keluarga untuk mendoakan sanak keluarga yang telah meninggal. Berbeda dengan kegiatan tazkiyah yang umumnya menjadi kegiatan yang dilakukan di penutup hari Idulfitri, kegiatan tazkiyah di Lebanon dilakukan di awal hari usai salat Id.
Tradisi memberi uang kepada anak-anak di Lebanon saat Idulfitri dikenal dengan istilah eidiyah. Makanan khas Lebaran di Lebanon adalah kaak el eidatau, yaitu kue cincin khas Lebanon, dan maamoul yaitu kue dengan isi kacang pistachio, kenari, atau kurma yang ditaburi gula halus.
Beberapa makanan khas lain yang hadir dalam tradsi Lebaran di Lebanon di antaranya adalah reez a djeij atau nasi gurih khas Lebanon dengan suwiran ayam dan daging yang disajikan dengan kacang badam dan aneka rempah.
Selain berkumpul dan makan bersama keluarga, perayaan Idulfitri di Lebanon juga ditandai dengan berkeliling menikmati suasana Lebaran bersama umat Islam lainnya.
Penulis: Redaksi Mediakom