TERKAIT VIRUS
1. Sejauh mana virus H5N1 clade 2.3.2 menular pada manusia ? Apa seganas H5N1 clade 2.1?
Jawab:
Situasi virus H5N1 Clade baru 2.3 pada unggas.
Selama ini sudah banyak Negara yang melaporkan adanya virus H5N1 clade baru (2.3) pada unggas seperti Iran, Nepal, India, Bangladesh, Bhutan, China, Vietnam, Japan, Rusia, Indonesia serta beberapa negara lainnya. Di Indonesia sendiri selama ini clade pada unggas yang ditemukan adalah clade 2.1, dan pada bulan September 2012 baru ditemukan clade baru 2.3 di beberapa daerah yang sebagian besar menyerang unggas terutama jenis itik.
Penularan virus H5N1 clade baru 2.3 kepada manusia.
Kasus Flu Burung pada manusia dengan clade baru 2.3 pernah dilaporkan terjadi di Bangladesh (3 kasus) dan China termasuk Hongkong (5 kasus), sehingga total kasus FB pada manusia di dunia dengan clade baru 2.3 berjummlah 8 kasus. Dari 8 kasus tersebut 3 kasus diantaranya meninggal. Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jumlah kasus FB secara keseluruhan di seluruh dunia sejak tahun 2003 hingga Desember 2012 , yang sebagian besar adalah clade 2.1 berjumlah 610 kasus dan 360 kematian, angka fatalitas sebesar 59,02 %. Untuk Indonesia, hingga saat ini belum ditemukan kasus FB pada manusia dengan clade baru 2.3
2. Apakah virus clade 2.3.2 ini merupakan mutasi dari 2.1 atau memang spesies yang berbeda?
Jawab:
Ada 2 kemungkinan munculnya virus clade baru 2.3 tersebut yaitu, kemungkinan pertama memang terjadi mutasi genetic drift atau mutasi genetic shift pada virus tersebut. Adapun kemungkinan kedua adalah adanya introduksi virus melalui masuknya unggas jenis itik dan atau produknya atau melalui migrasi unggas liar
3. Apa yang membuat sebuah virus penyakit pada hewan mudah atau tidak menular (berpindah) pada manusia? Apa pemicunya?
Banyak faktor yang ikut berperan untuk terjadinya penularan virus dari hewan ke manusia diantaranya:
Dari sisi virusnya
Ada sebagian virus yang memang dimungkinkan dapat hidup pada jaringan/sel manusia dan jaringan/sel binatang, namun juga ada virus tertentu yang hanya dapat hidup pada jaringan/sel binatang sehingga tidak menular kepada manusia.
Dari sisi manusianya
Untuk seseorang dapat terinfeksi/tertular suatu virus dari hewan dan menjadi sakit, juga banyak faktor yang mempengaruhinya seperti: daya tahan tubuh, lamanya kontaminasi dengan virus, serta dosis/banyak nya virus yang mengkontaminasi. Disamping itu pola hidup seperti kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan juga akan ikut mempengaruhi terjadinya penularan virus.
4. Apakah kondisi cuaca juga memudahkan penularan virs baik ke unggas lain atau manusia?
Sejauh ini belum ada bukti ilmiah ada tidaknya hubungan antara cuaca atau musim dengan penularan virus H5N1 sesama hewan/unggas atau hewan ke manusia.
PENULARAN PADA MANUSIA
1. Apakah media penularan H5N1 clade 2.3 pada itik ke manusia sama seperti pada clade 2.1 pada ayam yaitu melalui lendir, liur, dan kotoran?
Sejauh ini Indonesia belum mempunyai pengalaman untuk mendalami tentang media penularan dari itik ke manusia, karena sejauh ini Indonesia belum mempunyai kasus Flu Burung pada manusia yang diakibatkan oleh clade baru 2.3. Akan tetapi secara umum dapat diperkirakan bahwa media penularanya adalah tidak jauh berbeda dengan media penularan pada clade 2.1.
2. Apa tanda-tanda itik yang terkena H5N1 clade 2.3? (Jika clade 2.3.1 pada ayam ditunjukkan diantaranya dengan jengger yang biru keunguan, keluar cairan dari mata, dsb)
Pertanyaan ini sebenarnya lebih tepat diajukan ke Kementerian Pertanian. Virus tersebut Mengakibatkan kematian yang tinggi. Pada itik dewasa terjadi penurunan produksi telur. Dari informasi kesehatan hewan secara umum tanda-tanda itik terkena virus H5N1 clade 2.3 sebagai berikut:
– Tortikolis (itik akan berputar-putar, kemudian akan jatuh)
– Kejang-kejang
– Sulit berdiri
– Warna selaput mata berubah menjadi putih
3. Apakah tanda-tanda bagi manusia jika tertular clade 2.3, seperti yang pernah terjadi di Cina?
– Demam tinggi
– Batuk
– Pilek
– Sesak bernafas
4. Untuk menghindari penularan virus clade 2.3 pada manusia, apakah langkah-langkahnya sama dengan pencegahan pada virus 2.1, yaitu seperti 5 Langkah Mencegah Flu Burung sebelumnya yaitu cuci tangan, bersihkan kandang, dsb?
Cara pencegahan dan menghindari penularan clade 2.3 secara umum adalah sebagai berikut:
– Hindarilah sedapat mungkin agar tidak berkontak langsung dengan itik dan atau produknya, terutama itik yang sedang sakit.
– Apabila terpaksa harus kontak dengan itik dan atau produknya maka diusahakan selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
– Masaklah itik/unggas dan atau produknya sampai benar-benar matang
– Jika memelihara unggas/itik, pisahkanlah kandang dari rumah tempat tinggal (Pemukiman) dan bersihkan kandang secara berkala dengan selalu menggunakan APD.
– Laksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam keluarga salah satunya dengan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan cara yang benar
– Segera melapor ke dinas peternakan setempat apabila menemukan itik atau unggas yang sakit atau mati mendadak
– Mengisolasi serta tidak memelihara itik bersama dengan ayam atau unggas lainnya berada dalam 1 kandang.
ANTISIPASI PEMERINTAH
1. Apakah persiapan Pemerintah dalam menghindari kemungkinan penularan 2.3 ke manusia?
– Penyuluhan dan edukasi terhadap masyarakat luas melalui berbagai media termasuk surat edaran ke Dinkes Kesehatan dan UPT tgl 11 dan 28 Desember 2012 tentang kesiap siagaan kemungkinan adanya kasus Flu Burung dengan clade baru.
– Meningkatkan koordinasi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian virus H5N1 termasuk clade baru 2.3
– Meningkatkan surveilans integrasi, baik pada unggas maupun manusia
– Meningkatkan kesiapan dukungan logistik di sarana pelayanan kesehatan termasuk APD dan obat obatan.
– Menyiapkan Rumah Sakit rujukan yang tersebar diseluruh Indonesia termasuk menyiagakan dukungan tenaga yang terlatih.
– Meningkatkan kewaspadaan di daerah perbatasan melalui kantor kesehatan pelabuhan
– Memperkuat kemampuan laboratorium untuk deteksi dini dan menegakkan diagnosis serta analisis tipe dan sub tipe virusnya.
2. Dimana saja pusat-pusat layanan kesehatan yang dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan penularan 2.3 pada manusia?
– Puskesmas
– Rumah Sakit Umum
– 100 Rumah Sakit Rujukan kasus Flu Burung
– Laboratorium di berbagai tempat/daerah