Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

MDGs Tanggung Jawab Pemerintah Kepada Rakyat

Rokom by Rokom
29 September 2010
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, mengharapkan rencana Aksi Daerah untuk percepatan pencapaian MDGs dapat dikukuhkan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk Perda atau menjadi dokumen resmi yang ditandatangani oleh Gubernur, Bupati atau Walikota sebagai pencerminan komitmen pemerintah kepada rakyat.

Hal itu disampaikan Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH dalam pidatonya yang dibacakan dr. Ratna Rosita, MPHM, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan pada pertemuan penyusunan rencana aksi daerah percepatan target MDGs di Jayapura, Papua tanggal 29 September 2010. Pertemuan dihadiri oleh Gubernur Provinsi Papua, para Pejabat Eselon I, II lingkungan Kementerian Kesehatan, Bapenas, para Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD provinsi Papua dan para Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bappeda Kabupaten/Kota Provinsi Papua. Menurut Menkes, MDG’s bukanlah komitmen global, tetapi sudah menjadi tanggung jawab pemerintah kepada rakyat. Dalam mencapai sasaran-sasaran MDGs, diperlukan berbagai kegiatan yang baru dan inovatif. Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan adalah menciptakan ‘new iniciative’ yaitu memberikan pelayanan persalinan dengan biaya ditanggung pemerintah. “New iniciative ini juga telah dilaksanakan oleh beberapa Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, dihimbau agar daerah yang belum melaksanakannya dapat mulai menyusun rencana untuk melaksanakannya”, ujar Menkes.

Program ini masih dalam persiapan dan akan dimulai pada tahun anggaran 2011. Inisiatif ini dapat menyebabkan semakin tingginya angka kelahiran karena adanya rasa aman dari masyarakat untuk bersalin. Oleh karena itu, direncanakan pada saat peluncuran progam ini di tahun 2011 nanti, belum ada pembatasan. Namun mulai tahun 2012 dan seterusnya ada pembatasan. Misalnya yang mendapatkan pelayanan persalinan gratis hanya sampai dengan persalinan ke-2 saja. Pelayanan persalinan yang dibiayai program ini dimulai dari pemeriksaan persalinan hingga nifas dan penggunaan kontrasepsi. Hal ini dimaksudkan juga untuk mendukung program KB. Keberhasilan program KB diharapkan akan memberikan efek berantai yang positif terhadap keberhasilan upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, kata Menkes.

Menkes menambahkan, peran Pemerintah Daerah adalah menyiapkan tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melakukan persalinan dengan aman. Jumlah Puskesmas Perawatan yang mempunyai PONED dan Rumah Sakit yang mempunyai PONEK perlu ditingkatkan. Kemampuan para bidan untuk menentukan kapan harus merujuk untuk menghindari komplikasi persalinan juga harus ditingkatkan. Selanjutnya, sistem rujukan yang menjamin dilakukannya persalinan aman, termasuk penyediaan darah harus diperkuat.

Di samping menciptakan terobosan, Menkes minta berbagai program yang bermanfaat seperti Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dilanjutkan. “Kita perlu mengawalnya agar program ini dapat berkesinambungan. Saya menghimbau agar Jamkesda dapat dikembangkan di seluruh daerah. Perlu disadari bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat, berhak memperoleh perlindungan kesehatan. Bila seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem jaminan kesehatan, saya yakin tujuan pembangunan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya akan tercapai”, ujar Menkes.

Program lainnya yang perlu dikawal kesinambungannya adalah ASI Eksklusif, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk pengembangan budaya tidak merokok serta menggaungkan kembali Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

“Kembangkanlah pojok ASI di perkantoran dan Industri, agar pemberian ASI eksklusif dapat dilaksanakan dengan baik. Kembangkanlah juga daerah bebas rokok di Kantor Dinas, Kantor Bappeda, sehingga menjadi contoh bagi kantor-kantor lain di wilayah Saudara”, kata Menkes.

Menkes menegaskan, sasaran strategis yang akan dicapai dalam pembangunan kesehatan tahun 2010 – 2014 sejalan dengan komitmen untuk percepatan pencapaian MDGs, yaitu: 1) meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat; 2) menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, 3) menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi, 4) meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan, 5) meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat; 6) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis, 7) pengendalian penyakit tidak menular di seluruh provinsi, dan 8) pelaksanaan SPM di seluruh kabupaten/kota.

Di era desentralisasi sekarang, tanggung jawab pembangunan kesehatan adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. “Sangat tidak relevan apabila mendikotomikan pembangunan kesehatan menjadi dua fragmen Pusat dan Daerah. Sebab, pada dasarnya kita berada dalam satu ruang yang sama dan oleh karenanya kita harus bersinergi dan membangun kekuatan bersama untuk melaksanakan upaya pencapaian MDGs sesuai proporsi, potensi dan kemampuan daerah, jelas Menkes.

Untuk keberhasilan pelaksanaan Desentralisasi, maka proses pembangunan harus dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan arah pembangunan kesehatan yang sinkron antara Pusat dan Daerah, walaupun dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan keadaan lokal dan kearifan lokal, ujar Menkes.

Menkes menambahkan, bidang kesehatan sudah menindak lanjuti Inpres No 3 dengan menyusun Rencana Aksi Daerah untuk Percepatan Pencapaian target MDGs. “Kita memang harus berbagi peran di antara tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota bahkan sampai di tingkatan pelaksananya. Saya yakin dengan pembahasan intensif dalam pertemuan ini disertai dengan komitmen yang tinggi, maka solusi berbagai masalah dan hambatan dalam pembangunan kesehatan khususnya yang terkait dengan Rencana Aksi pencapaian MDGs dapat dirumuskan dengan baik.”, ujar Menkes.

Menkes mengharapkan, dalam pertemuan ini dapat mewujudkan sinkronisasi bagi pelaksanaan pembangunan kesehatan antara Pusat dan Daerah, sehingga tujuan Pembangunan Nasional dapat tercapai.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Jalan Sehat Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia

blank

Lomba Foto: Keluarga Sehat, Investasi Bangsa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.