Pertemuan Regional Meeting on Health and Development Challenges of Noncommunicable Diseases (NCD) yang diselenggarakan 1-4 Maret 2011 di Jakarta dan dihadiri 103 peserta dari 11 negara anggota WHO-SEARO, perwakilan Non Governmental Organizations (NGO) ditutup secara resmi oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS mewakili Menteri Kesehatan.
Tujuan pertemuan adalah harmonisasi masukan regional -SEARO pada High Level UN General Assembly Meeting on NCD yang akan dilaksanakan pada September 2011.
Dalam sambutannya, Dirjen PP dan PL menyampaikan bahwa sangat dibutuhkan dukungan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada negara anggota WHO-SEARO (Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste)
Pertemuan Regional ini berjalan lancar dan sukses menghasilkan ”” (sehingga nama Jakarta akan terus tercantum dalam dokumen dunia/WHO) yang berisi seruan pada pemerintah, parlemen, badan internasional dan Global Leaders tentang pentingnya perhatian pada Penyakit Tidak Menular (PTM).
Rekomendasi untuk negara anggota WHO SEARO meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan dan kebijakan kesehatan di tiap negara
2. Mengalokasikan sumber daya yang cukup di dalam anggaran kesehatan untuk penyakit tidak menular dan memprioritaskan anggaran untuk pencegahan dan deteksi dini, serta pengelolaan penyakit tidak menular di tingkat puskesmas
3. Merancang sistem surveillance PTM menjadi prioritas dalam mekanisme pengelolaan penyakit tidak menular, termasuk factor-faktor biologis, serta perilaku sosial
4. Menaikkan skala yang efektif dalam pendanaan, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengirim utusan untuk menciptakan linkungan yang sehat
5. Mengembangkan dan mendukung pelaksanaan penelitian penyakit tidak menular skala nasional yang berfokus pada perolehan bukti atas penentu sosioekonomi, dan konsekuensi ekonomi yang timbul akibat penyakit tidak menular
6. Mendayagunakan sumber daya untuk penyakit tidak menular dari sumberdaya local dan internasional
Rekomendasi untuk WHO dan negara lain:
1. Melakukan advokasi di tingkat tinggi untuk penyakit tidak menular di tingkat internasional, regional, dan nasional.
2. Mendukung negara pembuat kebijakan penyakit tidak menular dan pelaksanaannya,
3. Memberikan dukungan teknis terhadap surveilans penyakit tidak menular, monitoring dan evaluasi, dan mempromosikan penelitian di tingkat negara
4. Mengalokasikan biaya untuk penyakit tidak menular di kawasan Asia Tenggara
5. Menyediakan dukungan teknis terhadap negara lain dalam mobilisasi sumber daya
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail Pertemuan Regional Meeting on Health and Development Challenges of Noncommunicable Diseases (NCD) yang diselenggarakan 1-4 Maret 2011 di Jakarta dan dihadiri 103 peserta dari 11 negara anggota WHO-SEARO, perwakilan Non Governmental Organizations (NGO) ditutup secara resmi oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS mewakili Menteri Kesehatan.
Tujuan pertemuan adalah harmonisasi masukan regional WHO-SEARO pada High Level UN General Assembly Meeting on NCD yang akan dilaksanakan pada September 2011.
Dalam sambutannya, Dirjen PP dan PL menyampaikan bahwa sangat dibutuhkan dukungan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada negara anggota WHO-SEARO (Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste)
Pertemuan Regional ini berjalan lancar dan sukses menghasilkan ”Jakarta Call for Action” (sehingga nama Jakarta akan terus tercantum dalam dokumen dunia/WHO) yang berisi seruan pada pemerintah, parlemen, badan internasional dan Global Leaders tentang pentingnya perhatian pada Penyakit Tidak Menular (PTM).
Rekomendasi untuk negara anggota WHO SEARO meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan dan kebijakan kesehatan di tiap negara
2. Mengalokasikan sumber daya yang cukup di dalam anggaran kesehatan untuk penyakit tidak menular dan memprioritaskan anggaran untuk pencegahan dan deteksi dini, serta pengelolaan penyakit tidak menular di tingkat puskesmas
3. Merancang sistem surveillance PTM menjadi prioritas dalam mekanisme pengelolaan penyakit tidak menular, termasuk factor-faktor biologis, serta perilaku sosial
4. Menaikkan skala yang efektif dalam pendanaan, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengirim utusan untuk menciptakan linkungan yang sehat
5. Mengembangkan dan mendukung pelaksanaan penelitian penyakit tidak menular skala nasional yang berfokus pada perolehan bukti atas penentu sosioekonomi, dan konsekuensi ekonomi yang timbul akibat penyakit tidak menular
6. Mendayagunakan sumber daya untuk penyakit tidak menular dari sumberdaya local dan internasional
Rekomendasi untuk WHO dan negara lain:
1. Melakukan advokasi di tingkat tinggi untuk penyakit tidak menular di tingkat internasional, regional, dan nasional.
2. Mendukung negara pembuat kebijakan penyakit tidak menular dan pelaksanaannya,
3. Memberikan dukungan teknis terhadap surveilans penyakit tidak menular, monitoring dan evaluasi, dan mempromosikan penelitian di tingkat negara
4. Mengalokasikan biaya untuk penyakit tidak menular di kawasan Asia Tenggara
5. Menyediakan dukungan teknis terhadap negara lain dalam mobilisasi sumber daya
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.