Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Kamis, 02/02/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Rekomendasi Hasil Pertemuan Regional Meeting Penyakit Tidak Menular

Rokom by Rokom
11 Maret 2011
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Pertemuan Regional Meeting on Health and Development Challenges of Noncommunicable Diseases (NCD) yang diselenggarakan 1-4 Maret 2011 di Jakarta dan dihadiri 103 peserta dari 11 negara anggota WHO-SEARO, perwakilan Non Governmental Organizations (NGO) ditutup secara resmi oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS mewakili Menteri Kesehatan.

Tujuan pertemuan adalah harmonisasi masukan regional -SEARO pada High Level UN General Assembly Meeting on NCD yang akan dilaksanakan pada September 2011.

Dalam sambutannya, Dirjen PP dan PL menyampaikan bahwa sangat dibutuhkan dukungan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada negara anggota WHO-SEARO (Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste)

Pertemuan Regional ini berjalan lancar dan sukses menghasilkan ”” (sehingga nama Jakarta akan terus tercantum dalam dokumen dunia/WHO) yang berisi seruan pada pemerintah, parlemen, badan internasional dan Global Leaders tentang pentingnya perhatian pada Penyakit Tidak Menular (PTM).

Rekomendasi untuk negara anggota WHO SEARO meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan dan kebijakan kesehatan di tiap negara
2. Mengalokasikan sumber daya yang cukup di dalam anggaran kesehatan untuk penyakit tidak menular dan memprioritaskan anggaran untuk pencegahan dan deteksi dini, serta pengelolaan penyakit tidak menular di tingkat puskesmas
3. Merancang sistem surveillance PTM menjadi prioritas dalam mekanisme pengelolaan penyakit tidak menular, termasuk factor-faktor biologis, serta perilaku sosial
4. Menaikkan skala yang efektif dalam pendanaan, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengirim utusan untuk menciptakan linkungan yang sehat
5. Mengembangkan dan mendukung pelaksanaan penelitian penyakit tidak menular skala nasional yang berfokus pada perolehan bukti atas penentu sosioekonomi, dan konsekuensi ekonomi yang timbul akibat penyakit tidak menular
6. Mendayagunakan sumber daya untuk penyakit tidak menular dari sumberdaya local dan internasional

Rekomendasi untuk WHO dan negara lain:
1. Melakukan advokasi di tingkat tinggi untuk penyakit tidak menular di tingkat internasional, regional, dan nasional.
2. Mendukung negara pembuat kebijakan penyakit tidak menular dan pelaksanaannya,
3. Memberikan dukungan teknis terhadap surveilans penyakit tidak menular, monitoring dan evaluasi, dan mempromosikan penelitian di tingkat negara
4. Mengalokasikan biaya untuk penyakit tidak menular di kawasan Asia Tenggara
5. Menyediakan dukungan teknis terhadap negara lain dalam mobilisasi sumber daya

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail Pertemuan Regional Meeting on Health and Development Challenges of Noncommunicable Diseases (NCD) yang diselenggarakan 1-4 Maret 2011 di Jakarta dan dihadiri 103 peserta dari 11 negara anggota WHO-SEARO, perwakilan Non Governmental Organizations (NGO) ditutup secara resmi oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS mewakili Menteri Kesehatan.

Tujuan pertemuan adalah harmonisasi masukan regional WHO-SEARO pada High Level UN General Assembly Meeting on NCD yang akan dilaksanakan pada September 2011.

Dalam sambutannya, Dirjen PP dan PL menyampaikan bahwa sangat dibutuhkan dukungan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular pada negara anggota WHO-SEARO (Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Indonesia, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan Timor Leste)

Pertemuan Regional ini berjalan lancar dan sukses menghasilkan ”Jakarta Call for Action” (sehingga nama Jakarta akan terus tercantum dalam dokumen dunia/WHO) yang berisi seruan pada pemerintah, parlemen, badan internasional dan Global Leaders tentang pentingnya perhatian pada Penyakit Tidak Menular (PTM).

Rekomendasi untuk negara anggota WHO SEARO meliputi:
1. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular menjadi prioritas dalam perencanaan pengembangan dan kebijakan kesehatan di tiap negara
2. Mengalokasikan sumber daya yang cukup di dalam anggaran kesehatan untuk penyakit tidak menular dan memprioritaskan anggaran untuk pencegahan dan deteksi dini, serta pengelolaan penyakit tidak menular di tingkat puskesmas
3. Merancang sistem surveillance PTM menjadi prioritas dalam mekanisme pengelolaan penyakit tidak menular, termasuk factor-faktor biologis, serta perilaku sosial
4. Menaikkan skala yang efektif dalam pendanaan, termasuk promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, serta mengirim utusan untuk menciptakan linkungan yang sehat
5. Mengembangkan dan mendukung pelaksanaan penelitian penyakit tidak menular skala nasional yang berfokus pada perolehan bukti atas penentu sosioekonomi, dan konsekuensi ekonomi yang timbul akibat penyakit tidak menular
6. Mendayagunakan sumber daya untuk penyakit tidak menular dari sumberdaya local dan internasional

Rekomendasi untuk WHO dan negara lain:
1. Melakukan advokasi di tingkat tinggi untuk penyakit tidak menular di tingkat internasional, regional, dan nasional.
2. Mendukung negara pembuat kebijakan penyakit tidak menular dan pelaksanaannya,
3. Memberikan dukungan teknis terhadap surveilans penyakit tidak menular, monitoring dan evaluasi, dan mempromosikan penelitian di tingkat negara
4. Mengalokasikan biaya untuk penyakit tidak menular di kawasan Asia Tenggara
5. Menyediakan dukungan teknis terhadap negara lain dalam mobilisasi sumber daya

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.

Tags: Jakarta Call for ActionPenyakit tidak menular MenkesWHO
ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Kemenkes Perkuat Rantai Logistik Vaksin Untuk Daerah Terpencil

31 Januari 2023
blank

Indonesia Bangun Center of Excellence Penyakit Katastropik Wilayah Timur

31 Januari 2023
blank

Penuhi Kebutuhan Nakes, Kemenkes Transformasikan Poltekkes

31 Januari 2023
blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
Next Post
blank

Kemkes Menaruh Perhatian Terhadap Kasus Bayi Maureen

blank

Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan Ke Jepang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.