Pada rapat koordinasi nasional upaya percepatan pencapaian target MGDs bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di Pekanbaru (15/2), Menkes menyampaikan, perlu adanya evaluasi mengenai sejauh mana kebijakan Kemenkes RI dalam mencapai MDGs 2015 dan merencanakan upaya yang harus dilakukan untuk mempercepat pencapaian MGDs.
Dalam kebijakan pencapaian MDG-1 tentang menurunkan prevelensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi,diantaranya melalui pemenuhan makanan yang aman dan bergizi cukup, antara lain melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi sasaran, suplementasi zat gizi mikro dan peningkatan akses layanan kesehatan, air minum yang aman, sanitasi, dll, ujar Menkes.
Untuk MDG-4 tentang menurunkan angka kematian bayi dan balita, kebijakan diarahkan pada konsolidasi program vaksinasi, termasuk sumber daya untuk pelaksanaan program (vaksin dan perangkatnya, operasional dan perawatan, SDM). Strategi pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), termasuk didalamnya struktur manajemen, sumber daya (SDM, obat), dan pelaksanaan di tingkat keluarga dan masyarakat. Penguatan program gizi terfokus, pada pemberian ASI-Eksklusif, dan tumbuh kembang anak. strategi komunikasi untuk perubahan perilaku dan PHBS, kata Menkes.
Pada MDG-5 tentang menurunkan angka kematian ibu, kebijakan yang ditetapkan diantaranya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui peningkatan pelayanan outreach berbasis fasilitas, peningkatan akses layanan KB terutama bagi ibu pasca melahirkan dan kelompok unmet need melalui pelayanan kesehatan reproduksi terpadu, dan memperkuat fungsi bidan desa, memperkuat sistem rujukan, dan mengurangi hambatan finansial, tambah Menkes.
Dalam pencapaian MDG-6 yaitu mengendalikan dan menurunkan jumlah infeksi baru, kebijakan yang dibuat diantaranya penguatan pelayanan kesehatan yang mampu menyediakan continuum of care, melalui peningkatan jumlah fasilitas perawatan, pengobatan serta konseling dan testing HIV yang berkelanjutan, kemampuan menerapkan upaya pencegahan, dan peningkatan cakupan seluruh program pencegahan dan pengobatan, jelas Menkes.
Sementara itu, Menkes mengungkapkan dalam pencapaian MDG-6 Malaria, kebijakan diarahkan pada, mobilisasi sosial yang berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat tentang intervensi pencegahan dan pengendalian malaria, melalui KIE. Memperkuat pelayanan kesehatan dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan melalui: promosi pencegahan, memastikan deteksi dini dan akses perawatan ke fasilitas kesehatan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di semua aspek, meliputi deteksi malaria dan pengobatan yang tepat dan cepat.
Selanjutnya pencapaian MDG 6 Tuberkolosis (TB), kebijakan ditujukan pada peningkatan cakupan DOTS, peningkatan kapasitas dan kualitas penanganan TB, penguatan kebijakan dan peraturan dalam pengendalian TB, penguatan sistem informasi serta sistem monev terkait TB, dan mobilisasi alokasi sumber daya secara tepat, tambah Menkes.
Menurut Menkes, untuk pencapaian MDG-7C, kebijakan ditujukan pada meningkatkan investasi pengelolaan sistem air limbah terpusat dan penyediaan sanitasi berbasis masyarakat, menyediakan perangkat pengaturan di tingkat pusat dan daerah untuk mendukung pelayanan air minum dan sanitasi yang layak, memastikan ketersediaan air baku untuk air minum, meningkatkan pemahaman masyarakt tentang pentingnya PHBS, meningkatkan sistem perencanaan pembangunan air minum dan sanitasi yang layak.
Berdasarkan penilaian Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), status capaian MDGs Bidang Kesehatan tampak bahwa MDG 6-Tuberkolosis (TB) sudah menunjukkan keberhasilan dalam pencapaian target, sedangkan untuk MDG 1C tentang prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi, Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) capaian penurunan tahun 2010 mencapai (17,9%) masih sedikit di atas target MDGs 2015 (15,5%).
MDG 4, yaitu menurunkan angka kematian balita hingga 2/3 dalam kurun waktu 1990-2015, dari hasil SDKI 2012 bahwa penurunan angka kematian bayi, balita dan neonatal belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Sedangkan cakupan imunisasi campak berdasarkan laporan rutin program – terjadi peningkatan menjadi 96,2% pada tahun 2012. Data ini menunjukkan kondisi capaian sudah memenuhi target MDGs 2015 sebesar 95%, ujar Menkes.
MDG 6-Malaria diperkirakan akan dapat dicapai pada tahun 2015, untuk target 6C: mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan penyakit lainnya (TB) pada tahun 2015, tambah Menkes.
Sementara itu MDG 5-menurunkan angka kematian ibu, MDG 6-AIDS dan 7C- menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap sumber air minum layak dan fasilitas sanitasi dasar layak, masih menghadapi tantangan untuk mencapai target. Meskipun MDG 4 diperkirakan akan tercapai tahun 2015, namun, berdasarkan hasil preliminary SDKI 2012, kita masih mempunyai tantangan untuk pencapaian target MDG 4 tersebut, jelas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.