Senin (20/5), delegasi dari Republik Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, menghadiri kegiatan pembukaan World Health Assembly (WHA) ke-66 di Jenewa, Swiss. WHA sebagai the largest health policy-making body diikuti oleh 192 negara anggota WHO.
Pada kegiatan pembukaan, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Dr. Margaret Chan, menggarisbawahi peran penting dari International Health Regulations (IHR) untuk mendeteksi dan menanggapi keadaan darurat kesehatan masyarakat, termasuk yang disebabkan oleh penyakit baru atau new emerging disease.
Dalam pidato pembukaannya, Dr. Margaret Chan menyatakan bahwa pengalaman penanganan wabah di dunia (seperti SARS dan H1N1) berjalan cukup baik, melalui pelaksanaan IHR. Saat ini, dunia juga tetap harus waspada terhadap penularan novel corona virus dan infeksi H7N9. Hal ini dikarenakan bahwa tidak ada seorangpun yang bisa memperkirakan apa yang terjadi. Untuk itu, dalam penanggulangan penyakit menular diberlakukan istilah a threat to a region is a threat to all.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Margaret Chan juga menyebutkan penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di dunia sudah cukup banyak kemajuan. Meskipun demikian, hal yang harus diantisipasi yaitu ancaman terjadinya resistensi dan situasi era pra antibiotik. Selanjutnya, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah imunisasi untuk pencegahan penyakit dan pentingnya eradikasi polio.
Di samping itu, Dr. Margaret Chan juga menjelaskan mengenai aspek kesehatan penting pada new development agenda. Margaret Chan mencatat bahwa saat ini dunia sedang menghadapi masa insecurity yang penuh tantangan, termasuk krisis keuangan, ketidakamanan kerja, dan konflik bersenjata. Dalam masa sulit, kesehatan masyarakat memungkinkan menjadi sebuah pelabuhan dan harapan yang dapat menginspirasi semua negara untuk bekerja sama.
Sementara itu, dua hal terakhir yang diungkapkan oleh Dr. Margaret Chan dalam pidato pembukaannya, adalah upaya pencapaian Universal Health Coverage dan kebijakan WHO untuk tidak memberikan toleransi bagi konsumsi tembakau.
Sidang umum WHO atau World Health Assembly ke-66 dilaksanakan pada 20-28 Mei 2013 mendatang. Agenda sidang tersebut diantaranya akan membahas isu-isu kesehatan, antara lain: Pentingnya vaksinasi untuk anak; Kesehatan ibu dan anak; Malaria dan pencegahan resistensi; Universal Helath Coverage; Pencegahan penyakit tidak menular; dan Pencegahan infeksi NCoV dan H7N9.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.