Melaksanakan Rukun Islam yang kelima, menjadi dambaan semua kaum muslimin di dunia, termasuk Indonesia. Jumlah calon jemaah haji Indonesia tahun ini sebanyak 168.800 orang, terdiri dari kuota haji reguler 155.200 orang dan kuota haji khusus 13.600 orang.
“Kemenkes RI sudah menyiapkan perbekalan kesehatan untuk seluruh jemaah haji,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ, MPH, pada acara temu media (16/6).
Perbekalan kesehatan yang disediakan diantaranya berupa masker kain bagi tiap jamaah. Setiap jemaah diberikan 3 lembar, dan jika dibutuhkan tambahan akan diberikan sesuai kebutuhan. Masker tersebut akan diberikan di masing-masing embarkasi, untuk melindungi jemaah dari paparan udara kering, pajanan infeksi airbone disease (misal: penularan corona virus), debu, dan lain-lain.
“Logistik pelayanan kesehatan lainnya adalah, setiap jemaah diberikan Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH), sebagai panduan bagi jemaah,” tambah dr. Fidiansjah.
Selain itu jemaah Haji perlu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun, mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, dan tidak merokok.
Tahun ini, Kemenkes juga menyiagakan 1.556 petugas kesehatan haji, terdiri dari 306 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan 1.250 Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). PPIH akan diberangkatkan lebih dulu dan pulang setelah seluruh jemaah haji kembali ke Tanah Air, dengan masa tugas sekitar 70 hari. Sementara petugas TKHI terdiri dari 1 dokter, 2 perawat, 1 pebimbing ibadah haji dan 1 ketua kloter akan mendampingi sekitar 350-450 jemaah haji mulai dari keberangkatan ke Tanah Suci sampai kembali ke Indonesia.
Berkenaan dengan kondisi udara yang berbeda antara Indonesia dan Arab Saudi, dr. Fidiansjah menganjurkan jemaah untuk menyediakan cairan dehidrasi untuk menghindari dehidrasi secara tak terasa (insensible-dehidration). Hal ini perlu, mengingat kelembaban udara di Arab Saudi berkisar hanya 5-30 % sementara d Indonesia berkisar 40 % – 70 %. Untuk mengantisipasi hal ini, Kemenkes menyiapkan Oralit sachet dalam paket perbekalan kesehatan.
“Dalam rangka melindungi kesehatan para jemaah, Kemenkes bekerja sama dengan rumah sakit Arab Saudi sebagai RS rujukan. Balai pengobatan Indonesia juga telah disiapkan di sana setara dengan RS tipe standar, lain halnya dengan rumah sakit di Arab Saudi yang memiliki alat kesehatan yang lebih lengkap dan terjamin”, jelas Kapuskes Haji Kemenkes.
Lebih dari itu, para jemaah diharapkan pro-aktif datang dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam perjalanan haji, agar tetap sehat dan bugar. Setiap jemaah dianjurkan membawa obat sesuai jenis dan jumlah selama perjalanan haji. Petugas di embarkasi akan memberikan fasilitas agar seluruh kebutuhan obat tersebut dapat dibawa serta.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail [email protected].