Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Selasa, 31/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Upaya Indonesia dalam Mengantisipasi Masuknya Virus H7N7 dari Negara Lain

Rokom by Rokom
01 September 2013
Reading Time: 3 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Flu-Burung-UpdateDirektur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Dirjen P2PL) Kemenkes RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, melalui surat elektronik kepada Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI, pada (31/8). Prof. Tjandra menyampaikan laporan hasil laboratorium dari Hongkong mengenai Virus Influenza A H7N7.

Berdasarkan laporan dari laboratorium di Hongkong, Virus Influenza A H7N7 merupakan subtype virus influenza yang mempunyai dua strain, low pathogenic dan high pathogenic. Virus ini dapat menginfeksi manusia, burung, babi, dan kuda liar.

Virus Influenza A H7N7 tercatat menjadi penyebab Kejadian Luar Biasa (KLB) pada unggas di Australia (1976). Selanjutnya ditemukan di Jerman dan Inggris (1979), kemudian terjadi KLB lagi di Australia tahun 1985 dan tahun 2003 di Belanda. Pada bulan Agustus 2013, tim peneliti dari University of Hongkong  menemukan virus baru jenis H7 lainnya pada unggas di China (semua kasus ditemukan pada unggas).

Merujuk pada kejadian infeksi H7N7 pada manusia di Belanda pada tahun 2003, tercatat 89 orang dikonfirmasi positif terinfeksi virus ini dengan 1 kematian. Angka kematian infeksi virus ini pada manusia adalah 1,1%, lebih kecil dibandingkan dengan infeksi H5N1 yang menyebabkan kematian 59,3%.

Namun sampai saat ini belum ada kasus infeksi H7N7 pada unggas di Indonesia. Negara-negara yang melaporkan kasus infeksi H7N7 pada unggas adalah Australia, Jerman, England, Belanda,  China, dan Spanyol.

Indonesia telah melakukan beberapa upaya dalam mengantisipasi masuknya penyakit dari negara lain. Antisipasi menyebaran virus influenza dilakukan baik dari sisi hewan dan manusia.

Dari sisi hewan, upaya yang dilakukan antara lain, dengan melakukan survei rutin unggas di peternakan dan pasar unggas. Selanjutnya dengan melakukan kewaspadaan bila terdapat unggas sakit/mati mendadak, khususnya yang terjadi secara massal. Pada kejadian seperti ini, akan langsung dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test). Kemudian bila diperlukan, yaitu dapat melarang masuknya unggas dan produk unggas yang berasal dari negara terjangkit, tindakan ini tentunya diambil dengan pertimbangan epidemiologi.

Dari sisi manusia, upaya yang dilakukan adalah penyebarluasan informasi tentang penyakit influenza kepada masyarakat dan promosi kesehatan agar masyarakat dapat secara mandiri melakukan pencegahan penularan melalui Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), antara lain dengan cuci tangan pakai sabun, menutup mulut dan hidung saat bersin dengan sapu tangan/tissue/bagian dalam lengan baju.

Selanjutnya kewaspadaan dini adanya kasus pada manusia, dilakukan melalui surveilans penyakit mirip influenza (ILI-influenza like illness), surveilans pneumonia, dan pengamatan orang yang masuk di pintu masuk negara. Semua kegiatan ini dilakukan dengan tujuan pencegahan penularan dan penemuan kasus secara dini.

Selain itu dengan pengamatan ketat pada orang yang kontak dengan unggas yang sakit/mati mendadak, dipastikan apakah orang ini kemudian terinfeksi atau tidak, perlu diberikan obat untuk pencegahan (profilaksis) bila diketahui mengalami gejala seperti influenza selama masa pengamatan. Upaya antisipasi lainnya yang diperlukan dalam penanganan kasus tersebut, perlu adanya penyediaan Rumah Sakit, obat, alat kesehatan, dan logistik lainnya.

Menurut Dirjen P2PL, sampai saat ini Indonesia terus memantau perkembangan setiap penyakit di dunia, termasuk influenza. Upaya rutin yang dilakukan telah diuraikan di atas. Selain itu, Indonesia juga melakukan komunikasi intensif dengan WHO dalam updating informasi dan konsultasi.

Dirjen P2PL menambahkan, bahwa Virus H7N7 ini adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonotic), maka upaya pengendalian penyebaran penyakit yang utama adalah pengendalian infeksi pada hewan, dalam hal ini terutama unggas. Tindakan pada unggas dapat berupa pencegahan dengan pemberian vaksin, pembatasan distribusi unggas dan produk unggas, menjaga hygiene-sanitasi kandang. Upaya lain adalah pemusnahan pada unggas terinfeksi.

Bila ditemukan infeksi pada manusia (penularan dari unggas ke manusia), maka dilakukan tatalaksana kasus (pengobatan) serta pencegahan penularan.

Asal virus H7N7 dan sejarahnya adalah Virus influenza A H7N7 merupakan subtype virus influenza dari genus Orthomyxovirus. Seperti kita ketahui, virus influenza ditandai dengan protein hemagglutinin (H) dan protein neuraminidase (N). Virus ini memiliki 17 protein hemagglutinin dan 10 protein neuraminidase. Komposisi protein H dan N inilah yang membentuk berbagai subtype virus, seperti H5N1, H7NN9, H7N7, dll.

Masing-masing subtype virus memiliki karakteristik sifat tertentu. Ada yang dapat menginfeksi manusia dan hewan, ada yang hanya menginfeksi hewan. Ada yang bersifat low pathogenic, ada yang high pathogenic.

Tidak mudah memusnahkan secara total virus H7N7. Karena sejak ditemukannya kasus infeksi pada unggas di beberapa Negara dari tahun 1976 sampai sekarang maka kasus masih mungkin muncul. Tidak mudah dan dapat dikatakan tidak mungkin melakukan pemusnahan virus yang reservoirnya (tempat hidup dan memperbanyak diri) ada pada hewan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Sejumlah Penyakit Tropis Ini Harus Diwaspadai

30 Januari 2023
blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Kebakaran Hutan di Riau dan Penanggulangannya

blank

Diabetes Melitus Penyebab Kematian Nomor 6 di Dunia: Kemenkes Tawarkan Solusi CERDIK Melalui Posbindu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.