Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Sabtu, 28/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Pengembangan Sel Punca Masih Dalam Rangka Riset

Rokom by Rokom
01 Desember 2013
Reading Time: 2 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line

Masyarakat mungkin sudah mengenal istilah kosmetika anti aging karena mengandung stem cell atau sel punca. Di masyarakat, saat ini mulai muncul istilah stem cell atau sel punca untuk menyembuhkan penyakit. Pelayanan sel punca, meskipun tingkat keberhasilannya masih dalam tahap laboratorium dan hanya sebagian kecil yang telah diuji coba secara klinis pada manusia, namun dengan banyaknya daftar penyakit yang diharapkan dapat disembuhkan dengan menggunakan sel punca, bidang ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.

“Sel punca berkaitan erat dengan isu etika dan legalitas sehingga kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi tersebut harus diarahkan dengan tepat”, ujar Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, Dr. Chairul Radjab Nasution, SpPD, KGEH, FINASIM, M.Kes, saat membuka pertemuan Workshop Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan di Jakarta (30/11).

Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran telah memungkinkan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, dilakukan melalui transplantasi sel dan/atau jaringan tubuh. Dalam UU Kesehatan No 36 Tahun 2009 pasal 64, disebutkan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ, dan/atau jaringan tubuh, implant obat dan /atau alat kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi serta penggunaan sel punca.

Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal membutuhkan penanganan yang komprehensif meliputi aspek promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitatif. Namun, kita tidak bisa mengesampingkan bahwa pada akhirnya akan timbul sekuele dari penyakit tersebut yang berakibat pada kerusakan organ, jaringan dan sel. Intervensi teknologi kedokteran seperti tindakan transplantasi organ, jaringan dan sel memberi harapan kesembuhan dengan mengganti organ, jaringan atau sel yang rusak tersebut.

Dalam laporannya, Kasubdit Bina Pelayanan Kesehatan Rujukan di RSU Privat Kemenkes RI, drg. Retno Budiastuti, MS, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 2 rumah sakit yang telah ditunjuk sebagai Pusat Pengembangan Pelayanan Medis, Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca, yaitu: RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dan RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Lebih lanjut, terdapat 9 RS yang secara bertahap akan dikembangkan pula, yaitu: RSUP Dr. M. Djamil, Padang; RS Jantung Dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta; RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung; RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta; RSU Fatmawati, Jakarta; RS Khusus Kanker Dharmais, Jakarta; RS Umum Pusat Dr. Kariadi, Semarang; RSU Pusat Sanglah, Denpasar; dan RSU Persahabatan, Jakarta.

“Stem cell ini masih dalam rangka riset, sehingga di dalam pelayanannya harus dilakukan riset beberapa tahapan, baru dilakukan pelayanan”, kata drg. Retno.

Rumah Sakit baik yang telah ditunjuk sebagai pusat penelitian dan pengembangan sel punca dan jaringan maupun yang sedang disiapkan untuk pengembangan, diharapkan mulai menyusun tahapan-tahapan kegiatannya sehingga betul-betul akan terlaksana apa yang kita harapkan di masa mendatang. Selain itu, kepada seluruh Dinas Kesehatan diharapkan dapat bersama-sama memahami untuk turut mengawasi berdirinya klinik atau pelayanan sel punca di luar rumah sakit bersama-sama dengan Komite Sel Punca.

Terkait penyusunan Rencana Strategis untuk kurun waktu 2014-2019 (lima tahun), Kementerian Kesehatan akan dibantu oleh Komite berupa konsorsium yang terdiri dari beberapa sektor terkait, yaitu: pihak akademis, bisnis dan pemerintahan, di luar Kementerian Kesehatan.

“Stem cell dan jaringan ini masih banyak diartikan bermacam-macam di masyarakat, karena itu perlu disampaikan dengan baik supaya dapat dipahami oleh masyarakat pada umumnya”, tambah drg. Retno.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak@depkes.go.id.

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Waspada, 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak jadi Stunting

27 Januari 2023
blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
Next Post
blank

Memutus Rantai Penularan HIV/AIDS

blank

Berita Pers 3 Desember 2013

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.