Sehat Negeriku
No Result
View All Result
Rabu, 25/01/2023
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
No Result
View All Result
Sehat Negeriku
No Result
View All Result

Kendalikan Hipertensi, Galakkan Program: Intervensi Kesehatan Masyarakat Guna Mengubah Perilaku Pasien Hipertensi

Rokom by Rokom
08 Januari 2014
Reading Time: 5 mins read
A A
0
blank
Bagikan di FacebookBagikan di WhatsappBagikan di Line
  • Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa berdasarkan pengukuran, lebih dari 25 persen orang Indonesia diatas umur 18 tahun menderita hipertensi; namun kurang dari 10 persen yang mengetahui bahwa mereka menderita  hipertensi
  • Meskipun mereka mengetahui penyakit hipertensinya, tidak berarti penyakit tersebut terkendali. Perubahan gaya hidup dan kepatuhan dalam menjalankan pengobatan menjadi kendala utama. Program intervensi kesehatan masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kepedualian masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan agar  tekanan darah pada tingkat yang baik (normal) dan bagi mereka yang memiliki penyakit hipertensi mampu  mencegah tidak terjadi komplikasi stroke dan gagal ginjal.
  • Upaya multi-stakeholder dalam pengendalian Hipertensi dikukuhkan melalui penandatangan kerjasama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Novartis, dan Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia (FKM UI) untuk melaksanakan Program Intervensi Kesehatan Masyarakat

 

Jakarta, INDONESIA – 8 Januari 2014 – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), PT Novartis Indonesia (Novartis) dan Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia (PKEKK UI) hari ini menyelenggarakan diskusi interaktif yang membahas mengenai program intervensi kesehatan masyarakat dalam mengendalikan hipertensi di Indonesia, yang rencananya akan dilakukan di daerah sub-urban yakni Kabupaten Bogor. Diskusi ini melibatkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Pusat Promosi Kesehatan. Selain itu perwakilan dari PTM dan Promkes Kemenkes, Dinas Kesehatan Bogor dan  Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia turut serta mengembangkan model intervensi yang cost-effective.

Selain itu, pada kesempatan yang sama, upaya multi-stakeholders bidang kesehatan ini dalam pengembangan program intervensi untuk mengubah perilaku pasien dalam pengendalian hipertensi dikukuhkan melalui penandatangan nota kesepakatan antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Novartis, dan PKEKK UI. Turut hadir dalam acara ini dr. Lily S. Sulistyowati, MM, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI; Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI; Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.PH, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan UI; dan dr. Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur PT Novartis Indonesia.

Angka kematian kasus (fatality rate case) penyakit kardiovaskuler, yang sangat erat dengan hipertensi, yang dirawat di rumah sakit menempati urutan teratas dibandingkan dengan penyakit lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia bukan hanya mereka yang hidup di daerah perkotaan tetapi yang berada di pedesaan. Yang menarik, berdasarkan pengukuran Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, lebih dari 25 persen orang Indonesia menderita hipertensi. Namun, yang mengkhawatirkan adalah yang mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi (melalui diagnosis tenaga kesehatan dan atau meminum obat) tidak sampai 10 persen,” ucap Dr. Ekowati Rahajeng, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI. “Menyadari situasi penyebaran hipertensi tersebut, Direktorat Penyakit Tidak Menular (PTM) mengajak masyarakat menjadi ‘CERDIK’ dengan melakukan Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok dan polusi udara lainnya, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kendalikan stress.  Upaya CERDIK perlu terus ditingkatkan dan digencarkan, terutama sosialisasi ke daerah-daerah sub-urban,” tambah dr. Ekowati Rahajeng.

“Upaya kerjasama yang diumumkan hari  ini merupakan wujud nyata komitmen semua pihak, baik dari akademisi  dan swasta  mendukung  program kesehatan  khususnya dalam pengendalian  penyakit tidak menular hipertensi melalui peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan upaya-upaya pencegahan dan mengenal lebih dini tentang hipertensi.  Model intervensi yang dikembangkan ini adalah intervensi  kesehatan masyarakat , karena tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hipertensi masih rendah, dan itu merupakan  masalah utama. Oleh karena itu perlu diberikan edukasi dengan cara yang mudah dipahami dan mendorong kemandirian masyarakat  untuk mengenal dan mampu mencegah penyakit hipertensi. Wujud adanya kemandirian masyarakat dalam mengenal dan mencegah hipertensi adalah mereka tahu dan mampu menerapkan  pola hidup sehat dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat  sebagai budaya hidup sehari-hari. Kami berharap modul yang dibuat nantinya dapat membantu dan memandu petugas kesehatan  dalam memberikan edukasi tentang hipertensi, melakukan pembinaan dan pendampingan masyarakat  dalam mengatasi dan mencari solusi pemecahannya”,  jelas dr. Lily S. Sulistyowati, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI.

Tingginya angka kematian kardiovaskuler pada usia yang semakin muda, yang terutama berkaitan dengan hipertensi di Indonesia merupakan salah satu tanda bahwa masyarakat Indonesia masih kurang memahami pentingnya kepatuhan (compliance) dalam menjalankan pengobatan dan  perubahan gaya hidup. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa intervensi pengendalian yang mengubah perilaku pasien hipertensi dapat menurunkan komplikasi hipertensi. Hingga saat ini kerap dipahami bahwa hipertensi berkaitan dengan gaya hidup perkotaan. Pada kenyataannya penduduk yang tinggal di daerah sub-urban seperti Kabupaten Bogor telah memiliki angka prevalensi hipertensi yang cukup tinggi.

Kabupaten Bogor dipilih menjadi lokasi penelitian ini karena kasus hipertensi yang cukup signifikan, walaupun rata-rata penduduk daerah tersebut memiliki gaya hidup yang berbeda dengan gaya penduduk perkotaan. Selain itu Kabupaten Bogor telah merupakan daerah binaan Direktorat PTM.

Prof. Hasbullah Thabrany, Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Universitas Indonesia menjelaskan “Pengendalian penyakit tidak menular seperti hipertensi tidak dapat bertumpu hanya pada upaya kuratif dan rehabilitatif semata. Jika upaya mengubah perilaku mencegah komplikasi hipertensi tidak dimulai, maka hipertensi akan menjadi beban ekonomi, baik bagi penderita maupun negara ketika jaminan kesehatan nasional (JKN) berjalan. Beban ekonomi yang dirasakan bagi penderita adalah hilangnya hari produktif, baik karena serangan penyakit maupun akibat komplikasinya.”

“Dengan mempelajari tren perilaku masyarakat yang selalu berubah-ubah dalam bidang kesehatan, terutama dalam mengendalikan hipertensi, maka bersama-sama dengan Kemenkes RI dan PKEKK UI, kami siap mendukung pengembangan modul intervensi kesehatan masyarakat ini dalam rangka percepatan pencapaian target MDGs, yaitu dengan mencegah terjadinya PTM pada usia muda. Novartis juga menyadari pentingnya kerjasama dengan multi-stakeholders dalam penerapan pendekatan kesehatan masyarakat yang sejalan dengan komitmen tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap dukungan peningkatan layanan dan akses kesehatan di Indonesia,” ucap dr. Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur, PT Novartis Indonesia.

Program intervensi kesehatan masyarakat yang melibatkan 500 penduduk Kabupaten Bogor yang menderita hipertensi akan dijalankan secara teknis oleh tim PKEKK UI, dipantau oleh Kemenkes RI, dan didukung oleh Novartis Indonesia hingga Oktober 2014. Modul yang dihasilkan akan dikaji dan diteliti agar dapat digunakan di daerah lain dalam pengendalian hipertensi di tahun mendatang.

***

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

1. Pusat Komunikasi PublikKementerian Kesehatan RI.  JL. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Blok C Gd. Adhyatma Lt1 Jakarta Selatan

Hotline Halo Kemkes <kode lokal> 500-567 SMS 081281562620 Email: kontak@depkes.go.id Website: www.kemkes.go.id

2. Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Gd. Prof. Sujudi Lt10 Jakarta Selatan

3. Novartis Indonesia. Duhita Rahma Mahatmi (Gandis) Email: duhita_rahma.mahatmi@novartis.com Communications ManagerTelp: 021 300 480 600

4. Burson-Marsteller. Rama FauziTelp: 021 5296 3880Email:rama.fauzi@bm.com

 

ShareSendShare
Rokom

Rokom

Redaksi Sehat Negeriku

Informasi Terkait

blank

Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%

25 Januari 2023
blank

Cegah Stunting Pada Anak Dengan Protein Hewani

25 Januari 2023
blank

Masyarakat Diminta Segera Booster Kedua COVID-19

25 Januari 2023
blank

Protein Hewani Efektif Cegah Anak Alami Stunting

21 Januari 2023
blank

HGN 63: Protein Hewani Cegah Stunting

21 Januari 2023
blank

Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat

20 Januari 2023
Next Post
blank

Menkes Lantik Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI

blank

Menkes Apresiasi “Majikan” yang Peduli Kesehatan “Karyawan”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tweet oleh @KemenkesRI
Berita Utama

Indonesia Sampaikan Kesiapan Kolaborasi dalam Pembahasan Isu Kesehatan Presidensi G20 Tahun 2022

13 September 2021
Berita Utama

Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19

12 September 2021
Berita Utama

Wamenkes Dante Minta Masyarakat Waspadai Lonjakan Kasus COVID-19

11 September 2021
Berita Utama

Belajar dari Pandemi COVID-19, Menkes Ingatkan Pentingnya Perencanaan Pembangunan yang Memperhatikan Aspek Kesehatan dan Lingkungan

11 September 2021

Rekomendasi Artikel

blank

Sertifikat Vaksin & Data Bermasalah? Ini Solusinya

14 Agustus 2021
blank

Terlambat Vaksinasi COVID-19 Dosis Kedua Tidak Akan Pengaruhi Efektivitas Vaksin

3 Agustus 2021
blank

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

13 Agustus 2021

Berita Populer

  • blank

    Penerima Vaksinasi COVID-19 dapat Registrasi via WA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin COVID-19 Merek Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavax Tidak Dapat Dipergunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Tetapkan Batasan Tarif Pemeriksaan Rapid Test Antigen-Swab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vaksin AstraZeneca Aman, Penghentian Sementara Hanya Pada Kelompok CTMAV547

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sehat Negeriku

Sehat Negeriku adalah kanal berbagi informasi tentang kegiatan Kementerian Kesehatan, baik berupa rilis yang dikeluarkan Kemenkes, dokumentasi foto dan video, maupun tulisan ringan seputar info-info kesehatan.

Jejaring Website Terkait

  • Kementerian Kesehatan RI
  • Biro Komyanmas

Informasi Lainnya

  • Tentang Sehat Negeriku
  • Peta Situs
blank
Infografis

Hari Tanpa Tembakau Sedunia

31 Mei 2019
blank
Infografis

Lebaran Sehat

19 Februari 2019
blank
Infografis

Mudik Sehat dan Aman

19 Februari 2019
blank
Infografis

Lansia Indonesia

19 Februari 2019
blank
Infografis

Sahur Sehat

19 Februari 2019

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Rilis Sehat
  • Foto Sehat
  • Video Sehat
  • Infografis
  • Komik Sehat
  • Blog Sehat
  • Mediakom
Langganan Newsletter

© 2021 Sehat Negeriku - Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI.